Kamis, 30 Agustus 2018

Ketidakpentingan yang Ingin Kuceritakan #2

Baru kemarin Fitri bilang bersyukur bisa pulang sebelum maghrib, dan sekarang aku (mungkin lainnya) bisa izin pulang siang ini. Dan akhirnya aku pulang siang ini, setelah dipikir-pikir jarang pulang cepet juga ya...

***

Hari ini pulang siang hari alih-alih listrik di kantor mati, pas banget sampai rumah. Listrik kantor nyala. Hehe. :"

***

Kemarin diskusi kayak dulu, sama Nadia dan Fitri (Tim Solusi kata Nadia), aku rasa kita memang terlalu banyak gimmick di setiap diskusi ya, syukur-syukur problemnya solve ya, Alhamdulillah :") Sekalinya aku udah serius, ada aja yang nanggapinnya bercanda heuu...

***

Beberapa waktu lalu biasa tengokin kedai kopi saat perjalanan pulang, kukira lagi dirobohin dan sudah tutup itu kedai, ternyata desain kedainya memang begitu. Keesokannya ku masih melihat kelap-kelip lampunya, seneng.

***

Kemarin rabu aku merasa sangat berenergi, atau lebih tepatnya, kita semua para pemain pagi itu. Hampir 3 pertandingan, dengan jumlah total yang dikejar itu 100 poin, belom lagi nilai kedua poin jika dijumlah. Sering-seringlah main 5v5 selama ini.

Itu Naufal, badannya besar, sudah kujaga bagaimana pun, sekalinya aku diblock oleh Bang Banu, kelepas dikit si Naufal, shoot 3 poin, langsung masuk. Dan itu beberapa kali. Whaaaat...

Kucapek sendiri menjaganya. Dan akhirnya kalah.

***

Malam itu mau pulang, eh mas Latif ngajakin main PES, akhirnya aku bablas sampai jam 10 an, terus berbincang sama Bang Ryan dan Arya, bablas sampai jam 11 an, dan aku ketiduran, dan akhirnya aku tidak pulang. dan akhirnya selepas subuh berbincang lagi sama Bang Ryan. Terima kasih atas informasi manajemen keuangannya. Jadi tidak sabar punya uang, Lah?

***

Husna sudah punya anak, perempuan, wah selamat Husna, selamat juga kak Sya'ban. :)

***

Tampaknya aku harus belajar merelakan, sebelum begitu amat berat merelakan.

***

Menanti Syuruq,

Aku selalu tersenyum melihat anaknya pak Hidayat tertidur selepas shubuh di musholla, alih-aih menanti ayahnya tilawah menjelang syuruq, anaknya ke tempat jamaah wanita yang cukup untuk 3 orang saja, lalu tergeletak di sana, tertidur. Dengan taatnya, dia menunggu.

Lucu ya.

***

Kemaren malam pas aku nginep di kantor, ternyata ummi udah beliin es kelapa muda, ayam bakar buat sahur, pasangin seprei kasur, dan nungguin. Duh, maaf, Mi...

***

Berpikir aku pantas untuk seseorang aja sudah gak kebayang bingung dan takutnya setengah mati, belum buat keluarganya, belum buat lingkungannya. Apalagi berpikir pantas kepada Allah ya? Waaahhh... Bedebu...

***

Tulisan ini benar-benar random, entahlah, kuingin luapkan saja, bosan terlalu lama di kepala. Terima kasih. Untuk sebelumnya yang tidak penting, ada di sini Ketidakpentingan yang Ingin Kuceritakan #1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu