Minggu, 12 April 2015

Hawa Nafsu

  Ada berbagai hal yang membuat orang terlihat begitu hebat dan menakjubkan. Mungkin salah satunya adalah bagaimana orang itu melawan hawa nafsunya. Ya, kupikir begitu. Dan kurasa aku bukan bagian dari orang hebat itu. Melawan tantangan pada radang tenggorokan saja aku masih payah, apa lagi hawa nafsu yang lebih besar. Tandaslah aku.

  Dan sekarang, aku yang pernah berpikiran masalah urusan sakit itu belakang saja, nikmati saja dulu. Sekarang aku baru merasakan jengkelnya rasa sakit itu. Radangku yang sudah baikkan, kini seolah datang lagi dan terus mengganggu tenggorokanku.

  Sehebat apapun obat yang kuminum, jika aku terus seperti aku rasa seperti mencari ujung bumi. Tak pernah ada habis. Selalu balik lagi ketempat semula. Selalu sakit dan sakit itu tenggorokan. Mungkin pelajaran yang berarti, sebagaimana permainan yang pernah kubuat bersama teman-temanku, sebuah permainan melawan hawa nafsu atau godaan setan. Justru aku sendiri tidak kuat melawan godaan-godaan itu. Sekali lagi aku benar-benar terlihat payah.

  Aku jadi ingin tertawa, haha. Apalagi saat aku teringat terbenam di kasur rumah sakit. Rasanya sikap sombong dan sok kuatku menjadi bahan guyonan, dan terkadang aku tahu mana yang baik untukku dan mana yang buruk untukku. Tapi, sayang sekali hawa nafsu itu selalu terlihat enak namun sakit dirasa.

  Terkadang rembulan itu tak bulan, entah sabit atau setengah. Tapi, nyatanya ia bulat. Dan terkadang suara rintik yang terdengar saat menerpa atap rumah begitu keras, nyatanya ketika ditengok dari balik jendela tak begitu deras.

  Dan terbukti sudah, apa yang kulihat, apa yang kudengar tak sehebat atau sejajar dengan kenyataan yang terjadi. Hawa nafsu memang salah satu godaan tersulit, kurasa aku harus istirahat dan banyak belajar lagi. Agar kepayahan ini berkurang setidaknya.

1 komentar:

  1. Hahahhaa lu nya juga yang terbawa nafsu makan makanan yang buat batuk, dari sedikit demi sedikit sampai makanan itu habis :D

    BalasHapus

komentar bagi yang perlu