Kamis, 30 Mei 2013

Puisi Pengangguran

Oh rembulan, aku tak mampu begitu saja meninggalkanmu
Terbaring diriku lemah diranjang
Tanpamu aku tak bisa terlelap
Karena pagiku hanyalah cerita sampah
Maka itu kuingin tak berjumpa, dengannya.

Ketidak mauanku membuatku terlena
Hanya sebuah isapan jempol aku berkata
"Tidak ingin tertidur"
Tapi ternyata, sudah jam sepuluh kurasa.

Aku tertatih berlari
Keluar dari jeratan sang ranjang yang telah menemani
Bisikannya memaksku terperanjat kedua kali
Aku bangun dan tertidur lagi.

Kusadari, diriku melewatkan pagi
Tak bisa melihat terbit sang mentari
Setidaknya nafsuku terpenuhi
Tidur dan tidur terus mengiringi

Selepas kemampuanku hibernasi
Mataku membelalak menatap layar ponsel
Berbagai macam notifikasi menghampiri
Aku semakin bergembira tiada henti

Mandi kulewati
Makan tak kupeduli
Perut meraung-meraung tiada henti
Akhirnya aku menulis tweet
"Aduh, laper nih."

Sepanjang hari ia terus menemani
Ponsel dan laptop adalah sebuah jati diri
Setiap tempat kujelajahi
Walau hanya rumah dan halaman yang kudapati

Detik dan detik terus berlari
Aku tiada henti melantikan jemari
Menulis kata-kata indah ini
Hanya untuk mengingatkan esok hari

Agar aku tak terbuai
Oleh kenikmatan duniawi
Oh puisi, aku lelah oleh semua ini
Pengangguran tiada henti dan terus termaki-maki.

Bisakah kau bisikan cinta?
Namun, kuharap kau bisikan lowongan pekerjaan
Hari-hari kujelajahi
Dunia maya yang terus menghantui

Kini kuucapkan selamat pagi
Untuk jomblowan dan jomblowati
Mari kita renungi apa yang telah terjadi
Satu kata membuat piluh hati
'Pengangguran'

Selasa, 21 Mei 2013

Jogja, Lagi.

  Untuk kedua kalinya, yap. Kedua kalinya gue melakukan perjalanan ke Jogja dalam rangka perpisahaan. Namun, kini berbeda. Dahulu bersama teman SMP sekarang bersama temen SMK. Dahulu naik kereta sekarang naik bus.

  Perasaan gue? Dicoba-coba buat senenglah, walau rasanya kurang klimaks entah kenapa. Perjalanan terlalu panjang dan acara yang kurang padat buat gue merasa kurang puas. Alhasil, gue cuman foto-foto terus.

  Kemarin, setelah diselidiki. Gue mendapati total foto dikamera gue 733 item, belum lagi di kamera temen-temen gue. Ya, jadi itu bukan acara perpisahaan, tapi acara sesi foto-foto sepanjang momen. Saking banyaknya foto, sampai memori gue kelabakan nampungnya. Ya, setidaknya bukan otak gue yang kepenuhan.

  Rute pertama, gue ke Pantai Parangtritis. Ya, namanya pantai gitu-gitu aja. Pasir, air laut dan sampah-sampah. Sampai sana langsung foto-foto, setiap waktu foto-foto. Sampai sampai temen gue foto sama seorang wanita. Nih penampakannya. Keren gak?


  Apa yang lu rasa foto keren-keren tapi disebelahnya begituan? Ya, begitulah. Selepas ini, ada kejadian parah. Temen gue kayanya kesambet atau kenapa gue gak tahu, pokoknya habis mandi di pantai doi langsung sakit panas.

  Selain itu juga disini ada acara tukeran kado, gue ngumpulin kado sama anak-anak dan menukarnya. Gue suka ngakak ada cowok yang kedapatan cangcut cewek, ada yang kedapatan boneka, sendal jepit, buku, bingkai, khiasan, celengan dan banyak lagi.

  Kebetulan gue dapetnya bingkai micky mouse. Gak buruk amat-lah ya. Setelah tukeran kado dan foto-foto pastinya. Kita langsung caw menuju kraton. Tempat yang menurut gue sedikit membosankan, walau gue mendengar cerita guide-nya tetep aja gue gak ngerti kisahnya.

  Di kraton, yak, gue dan yang lain terus foto-foto. Entah guide-nya ngomong apa, foto jalan terus. Sampai temen gue sempet minta foto sama pendatang asing dari italia. Katanya sih gitu, gue sih yaudah gak penting juga. Haha.

  Di kraton lumayan lama, walau gue sebenarnya bosan, sampai gue gak tahu harus ngapain. Muter-muter gak jelas sepanjang alun-alun dan sempet numpang makan. Udah itu aja yang dilakuin di kraton. Akhirnya, gue dan yang lain pergi menuju hotel.

  Di hotel seru, ada ac-nya. Gak kaya ac di bis yang panasnya naujubillah. Di hotel gue agak takut ya sama Lukman, iya yang foto di atas itu. Dia hyper homo parah. Dan kebetulan gue sekamar sama dia. Tapi, gue gak cuman berdua sama dia ada tujuh orang lagi.

  Setelah pakaian-pakaian, gue sempet keki sama hotel ini. Sepanjang hidup gue, semua hal yang modern bisa gue nikmati. Cuman satu modernisasi yang paling gue benci, toilet. Yap, semakin canggih toilet gak membuat gue merasa hebat setelah menggunakannya. Pup pun jadi gak puas, cebok jadi rancu gitu.

  Gue sempat pup disana dan sukses lah, walau sempet teriak-teriak ke anak-anak nanyain gimana air mancurnya keluar. sebenarnya gue ngerti, cuman terjadi kesalahan teknis di wc kampret itu. Oke, lupakan. Setelah tampil tampan, gue dan yang lain pun berencana mengunjungi malioboro.

  Malioboro itu kayanya sebuah tempat yang wajib di kunjungi deh, banyak sekali orang-orang terlebih lagi itu malam minggu. Sepanjang jalan para penjual menikmati rasanya berjualan, dan para pembeli pun menikmati rasanya menghabiskan uang. :"(

  Ya, gue menghabiskan berjam-jam disana untuk hal-hal gak terlalu penting. Gue pun sempet nemu jam keren, ya kaya jam mainan tapi menurut gue sih keren. Awalnya gue mau beli jam Juve, eh nemu begituan langsung gue embat deh. Tapi, gue bayar kok.

  Setelah malam nyaris menjadi, gue sempet makan malam di lantai lima hotel setelah menjadi joki lift disana. Ia, di lantai lima sungguh enak, apalagi diteman bulan separuh purnama dan keramaian malam di Jogja. Rasanya, pengin lagi berlama disana. Sampai akhirnya ngantuk menutup lembaran pada malam itu.

  Pagi, makan pagi yang sudah di duga. Nasi goreng, serta pemandangan gunung yang membuat gue meleleh. Itu awesome banget. Gue betah berlama disana, tapi perjalanan harus dilakukan. Kami pun berjalan menuju Borobudur.

  Disana tak lepas dari foto-foto. Ya, sepanjang jalan di bawah matahari yang terik tak terkira gue betah untuk tetap tersenyum demi sebuah foto yang bagus. Walau pada hasilnya gak ada yang bagus. Nih, sedikit penampakan di Borobudur.





  Kalau bisa lihat, itu di tangan kanan gue ada jam yang gue maksud. Kalau bisa nyalain jam itu pas pertama jumpa, hebat deh. Haha. Gak sih gak susah-susah amat cuman unik aja. :)

  Setelah di borobudur berlama-lama dengan adegan sedikit belanja akhirnya kami pun melancong pulang. Gilak, rasanya cepet banget. Gak kebayang ini berlalu begitu saja. Di bis menuju pulang pun sempat foto-foto dan yak harus bersabar menunggu makan malam yang sangat malam sekali. Sampai akhirnya, jam 3 pagi kami tiba di sekolah.

  Oke, selamat tinggal sekolah. Tempat saya berpijak sehingga bisa menjadi seperti ini. Walau gue gak tahu seperti ini itu menjadi kaya apa. Ya, semoga angkatan tahun ini lulus semua. Aamiin ya Allah. :)

  Dan... Selamat datang kembali pengangguran serta jomblo akut. :)


Sabtu, 04 Mei 2013

Pengangguran

  Hula para penghuni blog dan para orang-orang yang iseng membaca semua hal gak jelas ini. Semenjak sebelum UN gue emang sama sekali gak pernah nyentuh blog. Karena, gak ada waktu untuk itu. Sekarang sudah selesai UN gue juga jadi males.

  Iya, gue sekarang jadi pengangguran gak jelas. Setelah melewati Ujian Gagal Nasional itu. Gue sih optimis lulus. Tapi gue masih gak optimis sama temen gue. Habis doi songong, masa ngambil gebetan gue. Oke itu gak penting.

  Setelah jadi pengangguran. Gue sekarang akhirnya bisa menyimpulkan. Jomblo itu lebih baik dari pada pengangguran. Iya, gue mending jomblo deh dari pada harus jadi pengangguran. Dan kenyataannya, gue keduanya. Jomblo iya dan pengangguran juga iya.

  Apa aja yang gue lakuin selama jadi pengangguran? Ya, kerjaan gue makan minum tidur buang air. Terkadang ngerenungin nasib, galau sendiri, keki sendiri, dan rasanya gue hidup sendirian dan dikurung di sebuah kamar yang gak keren-keren amat.

  Tapi, gue sempet selingin dengan membaca novel yang telah lama gue nanti. Sayangnya, itu novel cuman mampu bertahan sehari. Dan gue selesai ngebacannya. Gue pikir sayang juga ya ngehabisin novel cuman sehari.

  Novel yang gue baca itu seri Charlie Bone. Seri pertama gue sudah baca, kedua belum, malah langsung yang ketiga. Untung ceritanya gak terlalu berpengruh sama seri ke dua. Entah kenapa ini novel pertama gue yang menurut gue enjoy dan gue banget.

  Apa perlu gue resensi tuh novel disini? Haha. Oke, intinya aja ya mumpung gue terlalu punya banyak waktu kosong. Iya, banyak bangets.

  Jadi itu novel berkisah dengan seorang anak yang diberkahi yang tinggal bersama keluarga yang aneh. Keluarganya saling bertempur satu sama lain, yaitu keluarga Yawbeam. Lalu Charlie sang anak yang diberkahi itu dibawa ke Academy Bloor's. Disana terdapat pula anak-anak yang diberkahi oleh si Raja Merah seperti Charlie.

  Disana pula terdapat misteri-misteri yang harus dipecahkan Charlie bersama teman-temannya. Kemampuan Charlie yaitu, bisa mendengar suara dari foto dan sekarang dia bahkan bisa masuk ke dalam foto itu. Ayahnya dikatakan meninggal walau sebenarnya belum. Charlie lagi berusaha mencari ayahnya.

  Oke itu saja yang bisa gue sampaikan tentang novel Charlie Bone itu. Sekarang gue juga mencoba untuk nulis novel, ya misteri juga. Terinspirasi sih. Walau tersendat-sendat oleh konflik hati. Aih. Terpenting sekarang malam minggu.

  Bagi yang jomblo ya sekiranya kaya gue, mari kita mengumpat. Tapi, jangan minder ya. Ingat kata-kata gue. Jomblo lebih baik dari pada pengangguran. Dan gue itu dua-duanya. Bersyukurlah kalian yang hanya jomblo akut doang. Hehe...