Selasa, 31 Juli 2012

Telat Oh Telat

  Dari judul, bukan berarti gue telat datang bulan... Bukan juga telat puber, atau pun telat sahur. Ini telat sudah basi sekali alias lazim bagi kehidupan gue yang begitu mencekam. Seperti update-an blog gue sebelum-sebelumnya gue pernah bercerita kalau gue sering telat dibulan puasa ini.
  Gue pernah buat rekor nyaris seminggu telat berturut-turut. Dan, yak! sekarang gue pun membuat rekor dan sejarah terbaru bagi kehidupan gue. Jadi begini kronologinya...
  Gue memang manusia biasa yang terlanjur hadir didunia ini dengan segenap masalah dan sifat yang aneh pula. Sebenarnya tak aneh juga, tapi sifat yang kurang baik. Gue memang tidur kaya kebo, padahal gue adalah sapi. Itu memang nggak nyambung sekali. Gue memang pemalas tapi gue rajin kalau soal ngupdate blog, percaya gak? Buktinya hal beginian saja gue update.
  Hari ini gue sahur seperti biasa, sebelum sahur gue tumben-tumbenan mandi tuh. Gue sahur dengan lahap dan nikmat. Seusai adzan gue shalat dan gue langsung tidur kembali. Gue tidur-tidur, kebetulan gue bermimpi seru. Gue berasa terbawa dalam mimpi itu. Gue seperti sedang hidup di mimpi itu sehingga pas gue bangun.
  Gue terkesiap liat nyokap berdiri dan bilang ke gue. "Hilmy, bangun! Sudah jam delapan ini! Enggak sekolah?" ucap nyokap gue yang masih dalam kondisi kurang enak badan.
  Mata gue membelalak dan gue heboh. Jam delapan? gue masuk sekolah saja jam setengah delapan. Gue pasrah, gue gak mau sekolah. Gue melanjutkan tidur lagi sambil membujuk nyokap gue agar mengizinkan gue. Tak beruntungnya ini dibulan puasa dan nyokap gue gak suka berbohong. Nyokap gue pun menolak untuk mengizinkan gue. Itu terjadi selama setengah jam.
  Gue yang keki dan gak mau dapat alpha dalam absen gue ini langsung berkemas tanpa mandi. Ok itu terdengar horor, tapi ingat sebelum sahur gue sudah mandi lhoo.... Gue berangkat secepat kilat, bahkan jasa pengiriman barang aja kalah kilatnya sama gue.
  Gue tiba disekolah sekitar jam sembilan. Gue pun telat satu jam setengah. Ini rekor terbaru gue yang harus gue pertahankan dan sebar luaskan. Hebat bukan gue? :") Ok cukup euforianya... Gue pun harus berhadapan dengan seorang guru yang tak gue kenal, dia sepertinya guru baru. Tampangnya dibuat-buat seperti orang marah.
  Gue berhadapan dengan dia, dia mencoba menghakimi gue tapi dia tidak memiliki hak untuk hal tersebut. Dia menanyakan gue, sempat gue diusir sama dia untuk langsung pulang saja. Gue yang berusaha mati-matian ke sekolah walau harus telat sebanyak ini masa langsung pulang lagi? Ok gue pun ngeluarkan rayuan gue, modusan gue, gombalan gue, dan memelasnya muka gue.
  Setelah lama gue berdebat ada seorang guru yang hadir dan mencoba bertanya sama gue. Oh ya perjalanan gue dari rumah kesekolah itu setengah jam jadi gue hadir jadi lebih lama. Gue pun berucap-ucap dengan mereka sampai akhirnya gue di oper lagi ke guru kesiswaan.
  Gue anak biasa yang sering masuk buku besar karena terlambat ini harus hilir mudik mencari guru kesiswaan. Gue pun akhirnya bertemu, dan.... Gue disuruh masuk setelah istirahat. Selain itu gue disuruh membuang sampah. Ok gue pun buang sampah ke dekat pos satpam. Ternyata keren juga berjalan sambil bawa pot besar berwarna hijau yang dijadikan tong sampah.
  Setelah itu gue pun berbincang-bincang dengan guru baru itu. Kami saling curhat, pertamanya dia kepo-in gue. Gue jawab, eh pas gue jawab dulu gue tinggal di jakarta utara dia mulai curhat tentang dirinya. Kami pun saling bercerita satu sama lain. Tapi, dia itu kepo banget. Sampai nanya pacar-pacar gue siapa? Sudah tau gue itu.... Yasudahlah jangan dibahas ya.... Enggak baik....
  Seorang guru pun hadir lagi. Di meja piket pun semakin ramai. Tak lama, akhirnya gue punya pekerjaan. Sebuah lembaran jadwal pelajaran dan ruangan tertinggal entah dimana. Gue pun dipaksa guru itu untuk mencari perkelas. Ini.... Rasany... Huft.... Sulit diceritakan...
  Gue pertama mencari di lantai dasar. Tapi tak ada, gue kelantai dua... Gue hampiri satu-satu kelasnya. Gue masuk dan mengucapkan salam lalu menanyakannya kemudian pamitan. Nothing.... Dari ujung sebelah kiri gue menanyakan dengan harus berhadapan pada guru-guru serta anak kelas satu itu ternyata adanya di ujung sebelah kanan. Beruntungnya gue gak nyari di kelas lantai satu.
  Gue hadir dimeja piket dengan nafas tersengal-sengal. Tapi setidaknya setelah bel istirahat berbunyi gue pun masuk kekelas (baca: Lab TKJ). Anak-anak pada heboh melihat gue hadir pada jam setengah sepuluh. Jarang terjadi bukan? Nah! Itu hebatnya gue!
  Setelah semua itu, gue pun mendapatkan anugerah. Seorang yang mempunyai hutang kepada gue membawakan celana putih. Dan sekarang gue yakin gak ada pakai celana kolor setiap senin dan selasa. Tapi gue gak tau kalau hari rabu.
  Entah kenapa walau pagi ini gue sangat menderita dan penuh cerita. Menjelang sore gue cukup tenang. Apalagi setelah main kerumah temen dan main PES. Gue (baca: Juventus) pun menang telak lawan Ac Milan 5-0. Gue bangga sedikit bolehlah....
  Mungkin quotes gue hari ini itu... Hem.... Lebih baik terlambat atau tidak sama sekali. Apapun hasilnya setidaknya kita telah berusaha, yakin itu perlu... Yakin akan semua usaha ita tak akan sia-sia adalah kuncinya. Jadi, jangan takut terlambat. Tapi jangan terlambat terus kaya gue juga. Selamat berbuka guys bagi yang menjalankan.

Senin, 30 Juli 2012

Kumis Sapi

  Senin? Yap, entah kenapa kata itu terdengar begitu mengerikan dan mencekam. Tak ada hari seseram senin. Kenapa? Karena senin adalah hari pertama memulai aktivitas yang membosankan. Banyak yang bilang begitu, tapi entah kenapa gue yakin orang yang bilang seperti itu kehidupannya sangatlah monoton.
  Mau senin, selasa, rabu, ataupun malam minggu menurut gue sama saja, hanya bagaimana kita menyikapi dan menikmatinya. Senang-sedih bukan karena harinya tapi karena keadaan dan prilaku kita sendiri. Jadi, jangan takut akan hari senin yang membosankan ini.
  Hari senin dengan kostum putih-putih gue meluncur kesekolah dengan selamat. Lolos dari buku besar yang menghampiri gue setiap paginya (baca: terlambat sekolah). Hari ini gue memulainya dengan baik, walau kepala terngiang dan berat sekali. Seperti ditusuk jarum, cekikcekik-cekikcekik... Haha...
  Gue tiba disekolah dengan sehat wal'afiat. Walau terkadang motor gue selalu sakit akan tubuhnya yang sudah menua. Ok abaikan masalah motor. Pagi ini gue belum mengerjakan tugas fisika gue. Gue cuek, gue gak mikirin, kepala gue pusing, gue pengin buka tapi inget gue sudah besar, gue pengin punya pacar tapi ingat nanti dosa, gue pengin bunuh diri tapi gue juga inget hutang gue masih banyak.
  Setelah beberapa jam guru tak kunjung masuk, gue masih santai badai kece tsunami lewat... Sampai akhirnya guru fisika menjajakan kakinya ke kelas gue dan menanyakan tugas itu. Fix gue labil, rasanya gue haus dan lapar. Gue mulai mengerjakan tugas fisika dengan cara melihat teman gue. Gue jujur di blog ini, karena sekarang bulan puasa.... Lagi pula ujung-ujungnya tugasnya tak juga dikumpulkan. Rasanya perjuangan gue yang tercela ini menjadi sia-sia tak berarti. Dosa dapat nilai tak kunjung dapat.
  Setelah fisika usai, kkpi menjadi pelajaran selanjutnya. Menjelang pelajaran kkpi gue sempat bikin kumis-kumisan. Kumisnya gue buat dari lembaran buku dan digambar menggunakan spidol lalu diarsir. Mudah bukan? Selanjutnya tempel double tip lalu buka double tip selanjutnya tempel pada bagian yang diinginkan. Kumis pun jadi. Berikut penampakan gue dengan sikumis ini, oh ya gue bikin kumisnya 4 dan tak ada yang bagus. Semuanya mencong-mencong kaya bencong kaya suka keroncong dan sering lihat pocong.

Lihat betapa jeleknya gue sekarang? Iye, gue tahu dari dulu juga emang jelek. Ini penampakanku dengan kumisku, bagaimana denganmu? Ini di edit lewat instagram. Sebelum handphone kena razia.


  Setelah gue bernarsis ria dengan kumis aneh itu, beberapa guru hadir di kelas gue dan mengadakan razia handphone serta kunci motor. Gue enggak tahu ada apa, tapi kayanya ini masalah tak ada hubungannya dengan kumis gue yang unyu ini (iyalaaah...).
  Tingkat kesimetrisan kumis memang tak terlalu miring, jadi sebanarnya gue sengaja buat kumis mencong-mencong. Maklum dulu gue bekas seniman abstrak, jadi sulit yang rapih-rapih. Fix alibinya basi sekali. Sampai akhirnya ada razia celana dan gue pun kena. Ok gue sekarang jadi anak yang sering masuk buku besar. Padahal gue enggak membunuh orang ataupun nyeruduk orang. Gue sapi berkumis yang jinak kok. *muka unyu*
  Setelah gue kena hukuman yang beruntungnya gak harus pakai celana kolor karena celana kecil, gue pun mengejarkan beberapa soal matematika yang sekarang mulai gue pahami walau masih sering keliru. Intinya terus berlatih toh gak ada salah dan ruginya. Sok-sok beri quotes ya gue? Tapi bener kok, indahnya berkata itu tak ada yang bisa menghalangi.
  Gue pun keluar kelas dan mencoba pergi kekantor dengan kumis unyu ini, banyak sekali adek kelas terlihat. Mereka menatap gue, memindai gue, melirik gue, melihat gue dengan heran dan mencoba untuk menahan tawa. Memangnya lucu ya? Gue pun bertanya-tanya, menurut gue ini unyu lho... Menurut gue sih.... Soalnya gue yang pakai...
  Sampai akhirnya gue merasa terbiasa menggunakan kumis ini, banyak yang ketawa tapi gue seneng. Ada juga beberapa yang mention twitter gue dan bilang kumisnya KEREN! Gue bilang apa kumisnya memang keren! Guenya sih tetep jelek.
  Akhirnya suasana mulai sepi dan gue bangga menggunakan kumis ini. Gue sempat menjadi sorotan dengan kumis, dulu juga sempat ketika gue menggunakan tas bebelac adek gue yang super oenjoee (baca: unyu)..... Gue pun tak langsung pulang, gue sempat kebengkel mengganti kulit jok dan pergi ke bulan-bulan untuk membuat stiker.
  Ketika perjalanan sempat ada insiden, nyaris tabrakan sama kaki gue kepelinir. Itu absrud.... Oh ya, doain gue ya guys. Gue baru saja mengirim naskah untuk lomba di pusat kurikulum perbukuan. Semoga sapi yang polos ini berhasil mendapati hal yang inginkan di akhir bulan juli dan menyongsong bulan agustus. :)

Sabtu, 21 Juli 2012

Tips Menjalani Puasa

  Setelah gue pikir-pikir puasa itu banyak berkahnya. Contoh, di bulan puasa kita bisa menyisihkan banyak uang jajan karena nggak perlu jajan. Contoh lain, di akhir puasa kita dapat yang namanya THR, padahal kita nggak berbuat apapun namun diberi tunjangan. Gimana nggak hebat tuh bulan ramadhan?
  Selain berkah secara materi. Di bulan ramadhan banyak sekali hikmah secara moral, akidah, dan pahala. Kalau melewati bulan ramadhan dengan tergesa-gesa dan penuh hawa nafsu yang membabi buta akan suatu kehidupan didunia maka orang itu akan merugi. Maaf kalau sok bijak, efek nge-posting sambil kelaparan. Gak boleh ngeluh, gak boleh sapi, gak boleeeh.... :"
  Gue sebagai sapi yang cerdas dan seorang, maksud gue seekor sapi yang baik akan memberikan tips ala gue, sapi-man. Tips menjalani puasa. Gue harap sih jangan pada ngikutin, karena ini hanya untuk kepentingan hiburan semata. Jangan banyak galau, jangan banyak ngeluh, ini tips dari gue.

1. Niat
  Jangan lupa niat puasa sebelum kalian menjalankan puasa. Kalau tak ada niat, maka usaha akan menjadi sia-sia.

2. Atur alarm untuk bangun sahur
  Sahur itu penting. Nggak sahur, rasanya kaya nasi goreng tanpa nasi. Gak kenyang. Bagi yang jomblo atau tinggal sendiri, pasanglah alarm untuk bangun sahur. Karena kalian kesepian, sendirian, dan menyedihkan jadi jangan samapai telat sahur ya...

3. Makan secukupnya
  Saat sahur perhatikan makan kalian. Makanlah secukupnya, kalau berlebihan kelak kalian akan merasakan kerugian, kenapa? Nanti makanan buat berbuka puasa kekurangan. Ironis. Jadi makan dengan cukupnya saat sahur maupun berbuka puasa.

4. Jaga... Jaga....
  Jaga mata. Hanya dibulan suci ramadhan orang melakukan ini, diluar bulan ini semua kembali binal. Contoh, doi dibulan puasa gak pernah nonton film aneh-aneh. Di luar bulan puasa nontonnya aneh-aneh. Kaya tendangan si midun... Itu kan aneh.
  Jaga perkataan, karena perkataanmu adalah dirimu yang sesungguhnya. Dibulan yang penuh berkah ini kita harus bisa menjadi jati diri yang mulia. Mengubah kata kasar dari bego menjadi bege gak ada salahnya bukan? Jadi gunakanlah kata yang baik.
  Jaga hati, yang sering galau gue saranin jangan galau terus. Di bulan yang indah ini hati kita harus bersih dan fokus untuk beribadah, kalau galau terus kapan bisa move onnya. *eh. Intinya jalani bulan suci ini dengan hati yang ikhlas dan tulus.
  Jaga uang, selain jaga-jaga sebelum. Jaga uang juga gak kalah penting, di bulan suci ini uang meski tak terlalu berpengaruh tapi bisa menyesatkan, makanya kalau berpergian bawa uang secukupnya agar tak tergiur mampir ke warung tegal, atau masakan nasi padang pinggir jalan yang itu, yang enak. Apalagi ayam panggangnya. Beh, tambah sambal hijau. :D Tahan... Tahan...
  Nah itu yang paling vital bagi anak kecil, jaga rumah perut. Ya gue tahu perut gak akan hilang maka gak perlu di jaga, tapi biasanya hawa nafsu ini selalu menggebu setelah melihat wujud seperti ini :
    Gimana? Nikmat bukan? Tahan kawan tahaan, beberapa jam lagi. Haha... Maka jaga perut atau hawa nafsu.
  Terakhir, jaga diri. Yap, jaga diri kalian agar tak terserang penyakit seperti sekarang gue ini. Uhuk. Lagi sakit. Uhuk, curhat. Haha...

5. Banyak sedekah
  Pada bulan yang penuh lipatan ganda. Jangan lupa kalian bersedekah, kaya ngasih gue uang beberapa juta. Maka pahala kalian akan berlipat ganda di bulan suci ini. Kalian senang karena pahala kalian bertambah, gue pun senang karena unag jajan gue bertambah.
  Terus, kalau ngasih THR jangan pelit-pelit ya, buat ponakan paling kecil yang kemarin baru lahir, kasih beberapa juta juga gak apa-apa kok. Kalau dia gak nerima, buat gue juga gak apa-apa kok. Siap menampung.  *mata genit*

6. Beribadah
  Ini sudah pasti, berbanyaklah beribadah di bulan yang penuh berkah ini. Gak ada ruginya kok, membantu orang tua juga ibadah. Hebatnya di bulan suci ini TIDUR pun ibadah. *Brb Tidur* ngroooook....

  Ya, mungkin itu saja tips yang gak penting sih dari gue a.k.a Sapi-Man hewan paling kece ini. Gue juga ingin mengucapkan mohon maaf lahir dan batin ya. Semoga kita sama-sama melewati puasa tahun kali ini dengan ikhlas dan penuh berkah. Jangan lupa THR sama sedekahnya kirim ke rekening gue ok. Bye. ;;)

Senin, 16 Juli 2012

Api Unggun

  Seusai masa MOS yang berlangsung tiga hari dan jeda libur sehari, LDKS pun dilaksanakan. Berangkat dari sekolah sedikit siang pada hari jumat. Gue kebetulan di bis 1, yang di isikan orang-orang. Jelaslah! Ok itu gak penting, gue dan yang lain berangkat dengan sejuta kesunyian.
  Perjalanan cukup jauh, melewati berbagai pasar, berbagai mobil, berbagai motor, berbagai hati-hati yang terluka *eaaa... Setiba di Sukabumi kami harus mempersiapkan shalat jumat bagi yang pria. Kebetulan juga, di sukabumi ada yang melakukan shooting film religi. Mungkin judulnya Ketika LDKS Bertasbih. Itu gak mungkin, yang mungkin tempat LDKS ini semakin menakjubkan.
  Seusai shalat jumat yang terik semua bersiap-siap untuk jerit malam yang membuat gue menjerit kenapa? Begini ceritanya, di jerit suasana dibuat agak mencekam. Dengan sebuah lilin perkelompok sebagai penerangan satu-satunya dan harus berjalan ke setiap pos-pos. Kebetulan gue di pos satpam, hem maksud gue pos bayangan. Pos paling terpenting, karena gak ada pos bayangan maka semua akan baik-baik saja. Ok abaikan sekali lagi.
  Di pos bayangan malah terlihat seperti pos-pos lainnya, menahan beberapa kelompok dan di uji coba. Sebagai pos bayangan gue terpaksa harus menelusuri jalan-jalan yang gelap dan mencekam. Ini seperti dunia lain edisi jalan-jalan. Gue berjalan ke lapangan basket, menuruni tangga dengan hati-hati dan lampu senter yang tersedia.
  Sebelumnya gue sudah tahu, bahwa ada beberapa guru-guru yang menyamar jadi hantu-hantu. Gue udah sering liat. Anehnya, pas gue meneruni tangga dan....
  "HUAAAA!!!!" Jerit hantu-hantuan.
  Gue kaget dan menjerit ketakutan sembaring menyenter wajah hantu abal itu. Gue gak tahu itu siapa yang menyamar, gue bener-bener jadi takut dan sedikit lari tapi setelah itu gue pura-pura udah tahu dan soksokan tadi hanyalah akting belaka. Padahal gue bener kaget dan ketakutan. Ya, itu memalukan. Jantung berasa pengin copot, kembang kempis tak menentu.
  Jerit malam berakhir sampai jam 11 malam. Setelah itu semua terlelap tidur dengan manis dan unyu-unyu. Gue masih keliling di seputar tenda-tenda. Bertahan dengan mata sempoyongan, sampai akhirnya gue di takdirkan untuk bermain remi dahulu sama panitia yang lain. Karena gue bosen menang mulu, pas sekali gue kalah, gue langsung tidur saja. Sampai akhirnya suasana semakin mencari dan sangat lah dingin. Embun pagi yang sejuk dan membasahi gemerlap pagi ini.
  Pagi tiba, semua berbaris untuk makan pagi. Semua siap melewati rintangan yang sudah di sediakan. Pada outbond ini terbagi lima pos, pos pertama ada tangisan tentang pengetahuan alam. Keluar dari pos pertama pasti ke pos bayangan yaitu pos gue, dan nikmatnya meledeki mereka yang cengeng-cengeng. Haha... *ketawajahat*
  Pos kedua, pembuatan tandu. Sejujurnya gue juga gak bisa buat tandu, bisanya buat tandu untuk jiwa-jiwa yang tertatih dilanda kerinduan. Abaikan~ Lanjut Pos dua, ada Pos ketiga. Pos yang biasanya paling keras, yaitu PBB. Tapi, tahun ini agak sedikit lembek kata alumni gue, karena ada guru baru yang belum tahu betapa kerasnya pos itu.
  Pos empat, pos paling seru bermain di kubangan lumpur dan perang bantal, gue hanya bisa melihatnya dari atas. Atas, tempat yang penuh kenangan setahun yang lalu. Cukup mengenang masa lalunya, sekarang lanjut ke pos lima. Pos paling seru, disana mereka harus tiarap di atas lumpur dan disana juga insiden gue terjadi.
  Gue yang ikutan bermain lumpur tiba-tiba seorang ingin menjatuhkan gue dan tidur dilumpur. Saking susahnya gue dijatuhkan, orang itu mendorong gue ketika lengah. Dorongannya yang berasa seperti di tendang dengan tendangan madun yang membuat gue terpental dan terjatuh di lumpur ini.
  Tapi, ini bukan sembarang jatuh, ada bunyi di sendi pada lutut gue. Gue mengerang kesakitan di hadapan banyak orang. Ketika bangkit, benar-benar kaki gue mengalami cedera cukup parah. Gue pun berjalan dengan tertatih hingga api unggun tiba.
  Api unggun, adalah acara puncak yang begitu ditunggu-tunggu karena tahun lalu penuh kisah bagi gue, dan itu rahasia. Malam api unggun sudah dimulai, semua terlihat gembira walau sempat menangis lagi ketika renungan pada lagu syukur. Gue juga sedih, tapi karena gue harus foto-fotoin orang yang menangis, jadi gue gak boleh menangis. Capi oyang eang uaat! Capiii uaat!!! :") 
  Setelah acara pembukaan, akhirnya acara gue dimulai. Film gue yang dibuat susah payah dengan waktu singkat dan sedikit berantakan akhirnya di putar, gue cukup gembira banyak yang tertawa melihat film gue. Banyak yang memberik tepuk tangan pada film gue, walau film ini berantakan tapi setidaknya masih bisa di tonton.
  Setelah film gue di putar, ke esokannya si adit bilang ke gue, katanya pemilik villa and resto ini mau nawarin gue casting. Gue tertawa terbahak-bahak, katanya karena film semalam. Tapi gue gak tahu akan kebenarnya atau tidak. Tapi setidaknya gue seneng lagi dan lagi banyak orang menyaksikan karya bersama gue itu.
  Pada malam api unggun setelah film ada adegan drama dari guru hingga panitia yang sudah di rekayasa sebelumnya. Semua panik, semua murid panik ada yang tahu ada juga yang belum. Semua heboh, saling mencaci maki sampai akhirnya kembang api di keluarkan dan semua kembali tertawa dan bersenang-senang. Semua berjoget ria dan bernyanyi hingga esok tiba.
  Detik-detik kepulangan pun tiba, dan kaki gue masih terpincang. Akhirnya dengan berat jiwa dan berat bada semua pulang kembali kebekasi, walau anak-anak dengan penuh keki kesal dengan osis hingga sering kali mengejek kami. Gue hanya bisa tertawa, itu gak penting. Terpenting sekarang pulang dan update blog.
  Dan.... Yak, hari ini gue libur. Seharusnya pada masuk sekolah semua, gue libur dengan sejuta kesedihan di hati dan di kaki. Terima kasih buat adek kelas yang sudah merespon semua yang dilakukan osis atau guru-guru. Dan juga terima kasih yang lihat-lihat kesini. Hihii....
  

Kamis, 12 Juli 2012

Bye MOS, Welcome LDKS

  Tiga hari terlewatkan sudah, hati masih dirintih kesedihan. Terhembus lalu lalang angin, terik matahari terlalu menyengat, dan serpihan kenangan selalu senyap. Ok itu awal kata yang tidak jelas, MOS pun dinyatakan berakhir dan rambut gue masih utuh sedikit. 
  MOS berakhir gue mulai kelabakan, film yang gue buat harus segera jadi agar dapat di tayang di LDKS kelak. Walau rasanya hati tak sanggup menjalani semua ini, perasaan selalu gak enak dan banyak pikiran pada minggu yang berat ini. Gue enggak tahu kenapa.
  Pada hari ketiga pun gue banyak sekali kedapatan surat cinta, gak banyak juga sih. Tapi, isinya itu lucu-lucu. Ada yang dari puitis sampai sok-sokan. Pokoknya ketika baca bisa ngakak muntah-muntahan. oklebay. Saingan terberat gue adalah si Winda. Lho? dia juga banyak mendapatkan surat cinta. Gak mau kalah gue. Wuuu...
  Selain surat cinta, ada juga polling kakak ter-ter begitu deh. Alhamdulillah orang buta dan gue kebagian terbanyak kakak terganteng, saingan gue masih Winda. Dia kebagian kakak tercantik. Ok masih gak mau kalah, awas aja wuuuu... Selain kakak terganteng nama gue juga sempet dilampirkan di kakak pendiam, terkece, dan anehnya ada yang tercupu. Yakali gue cupu. Untung gak alay.
  Tapi, jarang banget yang bilang gue kakak terbaik. Mungkin karena gue gak pernah berbincang dengan para adek kelas kali ya. Gue terlalu dingin sedingin api. Saiklah.
  Kebetulan pas update blog ini lagi sedih dan harus mempersiapkan LDKS jadi gue gak bisa update banyak. Pokoknya ini sedih banget, gue gak mau cerita biar yang baca pada kepo-kepoan. Haha.... Bye, tiga hari gak update dan siap updatean sengsara selama LDKS :)

Selasa, 10 Juli 2012

MOS 2012

  Akhirnya gue bisa menuaikan tulisan di waktu luang ini. Gue lagi cukup sedih dengan apa yang terjadi akhir-akhir ini, karena ini terlalu privasi jadi kita lewatkan. Gue lagi cukup sibuk juga dengan aktivitas-aktivitas yang melelahkan ini.
  Gue pun mulai mengospek siswa baru di sekolah gue. Walau gue gak turun serta sebagai pembibing, tapi gue disertakan sebagai tukang jepret keliling ke kelas-kelas. Banyak sekali gambar yang unik dan akan gue jadiin film, akan gue upload ke blog juga.
  Walau materi filmnya mirip dengan Catatan Akhir Sekolah, tapi menurut gue tak apa. Isinya beda kok, kalau di akhir kalau ini awal. laugh... Gue juga jadi cukup berani untuk tampil di depan para siswa baru dengan potongan rambut yang baru dan menjijikan.
  Parahnya, rambut gue yang sudah sedemikian pendeknya harus dipendikin lagi. Its so sad guys. Gue gak tahu ini sekolah militer atau bukan. Gue pun jadi resah untuk menjalani tugas gue sebagai tukang jepret keliling tanpa bayaran ini. Tapi setidaknya gue punya pengalaman lagi.
  Kembali ke MOS, gue nemu siswa yang unik-unik dari yang gendut sekali dan itu bikin gue tertawa pas mendapati dirinya lari mengelilingi putaran dan juga kenalan sama seorang wanita. Gue gak pernah berpikir itu terjadi. Oh ya, satu lagi pas dia lompat. Itu seperti guncangan gempa yang berpotensi tsunami.
  Gue juga berhasil membuat   salah seorang siswi menangis, sebenarnya sih bukan karena gue, tapi karena temen-temen gue yang ngerjainnya luar biasa menyedihkannya. Ia menangis dan berhasil gue rekam dengan berbagai unek-uneknya dan siap gue jadiin satu scene yang menarik. Entahlah.
  Pada masa MOS ini gue juga menuai gejala-gejala meriang dan sariawan yang membuat gue lemah, lesu, lunglai, dan lebay. Maka dari itu update-an kali ini benar-benar berantakan. Entah tujuannya apa pokoknya gue berhasil sedikit mempromosikan blog ini ke hadapan adek kelas yang unyu sampai gue rela potong rambut. Gue pun berhasil mempromosikan clothingan gue yaitu, FONT.
  Sekian deh update-nya lagi merintis kesedihan dan kesakitan nih. see yu guys.

Kamis, 05 Juli 2012

Tangisan Dalam Mimpi

  Setiap orang pasti pernah melakukan aktifitas itu. Yak, tidur. Seakan-akan kita tewas dan kemudian dibangunkan kembali. Ketika tertidur tak ada yang dapat mengetahui apapun, ia terbawa alam sadarnya. Ada suatu hal ketika tertidur, kita sering kali bermimpi.
  Mimpi, terkadang banyak mimpi yang hadir pada kita karena otak kita selalu memikirkan itu sehingga terjadi pada mimpi, atau pun karena sebab lainnya. Beruntung gue bukan pakar dunia mimpi atau psikologi atau pun penerjemah mimpi. Jadi hanya kata-kata itu yang bisa gue katakan.
  Tepatnya hari kamis di bulan juli ini, gue mendapati diri gue bangun dengan terisak-isak. Kenapa? Mimpi buruk? Bicara mimpi buruk entah ini memang mimpi buruk, atau mimpi sedikit buruk, atau mimpi aneh. Terherannya pada mimpi itu gue memang menangis, kenyatannya pula gue memang menangis.
  Dahulu ketika usia gue masih anak bawang, gue sering bermimpi pipis di suatu lokasi. Hal hasil ketika gue bangun gue memang benar-benar pipis (baca: Ngompol). Tapi, itu terjadi waktu gue kecil. Alhamdulillah ketika dewasa gue gak kebelet pipis atau pup ketika bermimpi.
  Pada pagi ini gue bermimpi, mimpi yang sangat aneh. Awal cerita gue pulang dari suatu lokasi ke rumah gue. Gue melihat ada beberapa pria asing berdekatan dengan ibu gue. Gue pertama cuek, gue masuk kerumah. Saat itu gue mulai mengamuk, dan keluar sambil terisak sambil menanyakan siapa pria itu?
  Ayah gue yang berada disatu sisi cuek akan hal ini. Gue terheran, ibu gue mencoba menjelaskannya tapi gue abaikan. Air mata terlinang begitu saja di pipi gue pada dunia mimpi. Pria itu mencoba membujuk gue tapi gue kekeh tak mau ibu gue menikah lagi. Gue benar geram sambil terisak-isak.
  Ada salah satu saudara pria itu mungkin mencoba memfoto gue dengan kamerannya. Gue pun terus menahan kamerannya dengan air mata yang masih berlinang sambil memaki seorang yang membawa kamera itu. "Baru punya kamera ya!? Dikira gue artis difoto-foto?" mungkin itu dialog yang gue bilang.
  Lalu gue kembali ke arah pria itu dan terus meluapkan semua amarah gue. Siapa sih yang rela ibunya menikah lagi? Sementara ayah kita masih mampu menafkahi dan masih sehat wal afiat? Gue benar-benar geram. Adek-adek gue cuman bisa melihat dari berbagai sisi. Sampai akhirnya gue terbangun dari mimpi itu.
  Gue tebrangun dan masih menangis. Air mata bercucur disekitar wajah gue dan bantal. Mata gue terasa sakit, entah kenapa. Gue benar-benar gak rela jika itu ternyata sebuah kenyataan. Semoga hanya mimpi absrud.
  Mata gue pun sembab. Sehabis gue shalat shubuh gue ceritain semua ini ke ibu gue dan ia tertawa lepas. Walau gue sering bertengkar sama ayah, tapi tetep gak tega jika ia harus tersingkirkan. Karena mereka tak akan pernah tergantikan.

Selasa, 03 Juli 2012

Lebih Muda?

  Pertama kali gue menginjakan kaki di bogor - tepatnya di perumahan limus pratama regency - Gue merasa asing, ini pertama kalinya gue real pindah dari kota gue berasal dan kota gue lahir. Bogor, iya tepat disini gue tinggal. Bogor yang tak jauh dengan bekasi. Mungkin gue sudah sering update blog masalah ini. Tapi bukan lokasi yang gue permasalahkan.
  Gue disini kurang lebih sudah dua tahun, gue melewati hari-hari SMK gue dengan tinggal disini. Dari dua tahun gue menua, gue baru punya teman sekitar dua orang. Satu anak basket, dan satu lagi anak futsal. Berhubungan didekat rumah gue itu ada lapangan basket satu ring bersebelahan dengan lapangan futsal.
  Pertama gue main basket di lapangan itu, bertemu dengan temen gue satu ini. Namanya Jonathan, di panggil Jojo atau Joe. Pertama kenalan gue sebutin nama gue yaitu Hilmy dan dia salah mendengar, lalu ia memanggil gue Timmy sampai beberapa hari.
  Gue gak pernah minta kontak dia, seperti nomor hape ataupun telepon rumah. Bukan karena dia cowok, karena gue gak pernah berinisiatif untuk main di luar rumah. Tapi pada akhirnya gue sering ketemu dengannya dan bermain basket bersama. Walau gue kalah terus tapi gue tetep berusaha menjaga nama baik. Tapi, tetep saja kalah.
  Pertama kali kenalan, gue sebut bahwa gue sudah kelas 1 smk itu sudah terjadi dua tahun yang lalu, ketika itu si Jo juga menyebut dirinya anak kelas 2. Ok berarti dia setahun di atas gue. Sampai beberapa tahun silam terlewatkan dan gue gak pernah mempermasalahkan hal itu.
  Setelah gue memiliki kontak dia - BBM - Dia sering ngajak gue main basket bareng. Sampai akhrinya di final piala eropa gue diajakin nonton bareng di pos 2. Gue mencoba ikut, kebetulan gue jenuh dirumah dan siapa tahu dapat teman lebih banyak lagi.
  Gue sempet main basket tengah malam bareng dia dan beberapa orang lagi. Setelah bermain basket gue sempet ngobrol-ngobrol sedikit. Tiba-tiba gue tersadar bahwa dia baru masuk SMA? Gue terkesiap, yang gue tahu dia aturan sudah masuk kuliah. Gue pun sudah memasuki kelas 3 SMK. Karena, seharusnya dia setahun lebih tua diatas gue.
  Pada saat itu gue terus gak percaya, dia berbohong mungkin, dan sebagaiannya. Tapi setelah ditanya ke beberapa orang gue tahu bahwa dia memang benar baru memasuki SMA. Badannya yang besar membuat gue menganggap dia dahulu kelas 2 SMA - waktu pertama kenalan - ternyata dahulu ia kelas 2 SMP.
  Intinya dia ternyata dua tahun dibawah gue, dan gue begitu tua. Apalagi gue kalah terus dalam bermain basket bersamanya. Karena malam itu, gue menjadi tahu umurnya yang sebenarnya dan lebih akrab. Walau dia sedikit kepo dan suka curcol. Tapi setidaknya gue punya temen.
  Terkadang bentuk badan dan sikap bisa menentukan seberapa layaknya dia berumur, oh mungkin maksud gue selayaknya ia seperti orang dewasa. Terkadang malah yang tua terlihat seperti anak kecil karena fisik dan sikapnya yang kekaanak-kanakan.

Senin, 02 Juli 2012

Lima Huruf

  Saat semua berharap untuk suatu yang lebih baik, tak satu pun dari mereka meinginkan sebuah kekecewaan yang mendalam. Apakah berharap itu sebuah kesalahan? Karena jika harapan itu pupus kita akan jatuh dan terpuruk? Apakah itu memang salah? Lalu apa yang harus kita lakukan selain berharap setelah berusaha?
  Setiap kata adalah doa, sering kali aku berdoa, entah yang kuucapakan selalu lebih baik atau sebaliknya. Begitu sulit menyaringnya ketika otakku dipenuhi pikiran yang tak terkendali - Emosi. Harapan yang sudah di bangun dari kepercayaan akan suatu hal dapat runtuh dengan mudah bak lego yang tersusun tinggi di tengah lautan yang penuh dengan ombak maha dahsyat.
  Usaha itu tak semudah kita berucap, usaha memerlukan otak, waktu, dan niat. Setiap orang berusaha, entah untuk hal apa. Tapi, semua orang ingin mengakhiri usaha itu dengan berharap ia akan sukses. Usaha, tak buruk, sebuah perjuangan demi suatu tujuan.
  Adakalanya kita mulai terdiam, berpikir sejenak, dan meratapi sebuah kata-kata yang menghancurkan seluruh harapan yang pernah kita buat dan percayai. Baru saja, kudapati surat bersegi panjang dengan list oranye terpampar di mejaku.
  Aku tak mengerti, walau aku berharap ini hanyalah sebuah lelucon atau mimpi buruk tapi aku tak bisa mempungkiri. Ini kenyataan, ini benar-benar terjadi. Tak boleh ada kesedihan yang terpampar diparas wajahku, satu kata yang sedikit merisaukan hati yang sudah bersusah payah berusaha menjadi yang lebih baik.
  Tolak, lima huruf yang memiliki makna yang cukup luas. Tak jarang orang berputus asa setelah mendengar kata itu, mulai dari percintaan, persahabatan, pekerjaan, bahkan sebuah tumpukan kertas yang tertoreh rangakaian kata yang tak masuk akal dan bertumpuk lalu menjadi sebuah cerita yang membosankan begitu menyedihkan setelah mendengar kata itu.
  Lima huruf yang begitu sadis jika terdengar, begitu merdu jika diiringi dengan lagu kematian, dan begitu bahagia ketika menjadi antonim. Tolak, ya, tepat surat itu berisikan lembaran kertas yang menandakan naskah buatanku ditolak begitu saja. Dengan catatan dari manajer yaitu, Cerita Biasa.
  Senyuman yang terlintas ketika melihat itu, liburan yang membuatku berleha-leha dan melupakan semua pekerjaanku, dan teguran pun diberikan oleh yang maha kuasa, surat penolakan ini layaknya teguran yang menandakan aku harus lebih, rajin, lebih baik, lebih siap ditolak kembali, lebih siap dikritik, lebih siap dihina, dan lebih siap akan mental untuk terus berusaha.
  Putus Asa? Kata-kata yang begitu hina menurutku, selama jam masih dapat berdetak, walau batrai kian usang. Ia terus berlangsung layaknya diriku, selama aku dapat bergerak, walau tubuh kian menua, aku akan terus melakukan semua permainan yang sudah aku buat ini.
  Karena disetiap cerita selalu ada saatnya yang sedih, dan membuat kita menjadi bangkit lalu membuktikan bahwa semuanya ini yang disebut perjuangan yang diakhiri dengan kegembiraan yang berkepanjangan. Tak ada yang sia-sia didunia ini, harapan itu penting, usaha lebih penting. Jangan buang waktumu untuk berleha-leha.
  Kembali menorehkan sedikit kata-kata di lembaran itu. Tak ada salahnya, bukan.