Senin, 27 Agustus 2012

Terkenang Terapuh


Kulihat kenari berpasangan itu
Mereka terbang bersama dengan riang
Kisah mereka memang indah
Berbeda dengan kisahku.

                                 Kita bertemu namun tak saling menyapa
                                 Kita melirik namun tak saling memahami
                                 Kita memulai kisah namun harus terhenti
                                 Kita sekarang adalah sepotong masa lalu.

Kau pergi dan tak kunjung tiba
Aku berusaha tak merindu
Berusaha tak berkisah
Berusaha tak mengenang dengan linangan air mata.

                                 Suatu saat kita bertemu
                                 Kau berubah
                                 Menjadi lebih indah
                                
Aku berdosa
Mengingkari janji kisah
Perlahan kumenarik langkahku
Menarik kisah terukir itu.

                                 Jika kau tau benakku
                                 Kau akan menjauh dan lebih dari itu
                                 Bodoh adalah jika itu terjadi
                                 Sebuah rasa tak terungkap dari kisah itu.

Aku tak sekuat baja
Api yang membara tak terlihat
Air mengalir itu terlalu hampa
Aku dedaunan yang terombang-ambing akan angin.

                                 Angin itu membawaku
                                 Kembali melihat kisah
                                 Kisah kenang dan bodoh itu
                                 Menyesalku pernah melakukan dan mengingatnya.

Tak sanggup itu membunuhku
Gugur jiwaku
Bahkan kau sudah tak mengenaliku
Bahagia bersama kisah-kisah berikutmu.

                                 Aku sendiri
                                 Hanya hening menemaniku
                                 Kisahku bak lingkaran
                                 Terus berputar dalam kesedihan.

Kamis, 23 Agustus 2012

Konsumsi Air Itu Sehat

  Peringatan : Bagi pembaca yang memiliki phobia akan sesuatu yang menjijikan sebaiknya jangan baca artikel ini. Karena mungkin efek sampingnya adalah ilfeel mendalam terhadap sapi tak besalah ini atau mungkin muntah-muntah. Terima kasih.
  Dua hari ini gue mengalami kurang beruntung secaran beruntun. Hari pertama sial gue, gue mendapati gagal cukur rambut dan tak berhasil melepas mengidam sebuah es blenger kemudian terakhir malamnya ban motor gue bocor.
  Nah, hari ini gue juga ketiban ketidak beruntungan. Di pagi buta gue masih terjaga dengan was-was. Mata gue mendelik ke setiap sudut kamar. Pagi buta itu pula perburuan tikus dimulai. Sehingga gue gak tidur sampai subuh menjelang.
  Gue ingat siang ada janji sama temen. Gue bangun pukul sepuluh dengan mata memerah, flu yang semakin mantab, dan badan yang menurun. Tapi, gue masih sempet saja mencuci motor leluhur gue itu. Ketidak beruntungan pertama jari gue tiba-tiba robek aja karena terpentok sesuatu yang tak begitu terlihat kasat mata.
  Gue sering dengar pesan dokter mengkonsumsi air dengan jumlah banyak dan tak berlebihan itu baik. Gue yang lagi ingin mengkonsumsi air banyak agar tubuh sehat pun mendapati malapetaka. Gue baru tahu yang dimaksud mengkosumsi air banyak itu melancarkan pencernaan.
  Sebelum sampai ketujuan dan perjalanan masih panjang gue terpaksa harus menahan pipis. Tapi, masih terselamatkan. Lain hal ketika gue berjalan pulang.
  Saat itu gue juga punya janji sama seseorang untuk mengambil uang usaha kaos milik gue dan temen-temen gue. Gue enggak nyangka ternyata itu jauh sekali. Sementara disitu kawasan perumahan elit. Gue sempet mau menumpang kamar mandi di indomaret. Tapi, mbak-mbak itu berdalih dan bilang kalau tak ada air.
  Gue yang benar-benar tak kuasa harus memacu motor sedikit lambat agar tak begitu tergoyang. Gue enggak yakin di perumahan elit begini ada masjid atau toilet umum. Ini benar-benar efek dari air yang mengakibatkan pencernaan lancar.
  Setelah berpuluh menit gue melaju, gue dengan cepat berhenti di sebuah pom bensin lalu turun dari motor dan menuju toilet. Sialnya, toilet pria semua terpakai. Tersisa hanya toilet wanita. Karena ini sangat darurat dan menyangkut pencernaan gue memutuskan mengambil risiko memasuki toilet wanita.
  Gue pun sedikit lega, gue buru-buru untuk melakukan kewajiban itu. Ketika gue berusaha melakukannya, mimpi buruk datang. Bret... Gue kecepirit. Asem!!! Itu benar-benar tak diduga. Gue cek celana dalam gue. Aihs, coklat pekat cair menempel. Gue buru-buru ke jamban dan melakukan kewajiban lebih berat.
  Sembaring gue berhening, gue mencuci tuh celana dalam. Tadinya gue pengin buang tuh Celana, tapi kebetulan dirumah gue cuman ada sedikit bahkan masih dalam hitungan jari gue mengurungkan niat. Gue mencucinya.
  Usai kewajiban gue mengenakan jeans, beruntungnya gue memakai celana pendek. Setidaknya tidak fatal. Gue benar-benar resah saat itu. Beruntung itu jalan mau pulang. Gue pun keluar dari toilet wanita dengan was-was gue ngeri kejadian di GFC itu terulang lagi. Belum tau ceritanya? Klik aja kata link tersebut.
  Gue pun lolos dari masalah toilet wanita. Gue pun kembali memacu motor perjuangan kisah gue itu. Gue memacu dengan lega dan secepat kilat. Gue sudah tak betah. Gue yakin kalian bakal ilfeel setelah mendengar ini. Ya, mau diapakan lagi. Ini benar-benar terjadi dan diluar kuasa gue.
  Intinya, minum air putih banyak itu memang baik. Tapi, jika berpergian diminimalisirkan. Jika tidak, maka anda akan kesulitan mencari toilet disetiap penjurunya. Saran dokter yang menggemilang, sampai sekarang gue benar-benar haus terus menerus. Bawaannya kepengin minum dan lalu membuangnya. Merepotkan.
  Bukan pencernaannya lancar malah sakit akibat nahan pipis. Ok gue hara kalian bisa membacanya dengan jelas, karena gue posting dalam kondisi sakit. Gue juga berharap kalian dapat mengambil hikmahnya. Walau itu kecepirit sekali pun.

Senin, 20 Agustus 2012

Putri Dongeng

Setiap kata yang terucap bak salju.
Meleleh dalam hati yang panas.
Menenangkan otak yang berdalih emosi.
Berbisik lembut mengabarkan kebaikan.
                       
                         Langkahnya menaburkan bunga.
                         Tumbuh indah penuh warna.
                         Parasnya lemah lembut.
                         Memberi kasih sayang.

Kelap-kelip lampu.
Hanya semata indah, tapi ia...
Gemerlapnya mengagumkan.
Heningnya memberikan senyuman,

                         Tak ada kesedihan.
                         Air matanya tak mampu berlinang.
                         Bergembira menjadi takdirnya.

Lalu lalang beralih menjadi keributan.
Senyumannya menghentikan semua.
Manja dan manis.
Semut saja tak tega menyelimutinya.

                         Oh putri, beruntung kau tak nyata.
                         Sebuah dongeng indah yang kunanti.
                         Ungkapan perasaan ini tak bernyali.
                         Terdiam mendengar putri dalam dongeng.

Sang Penerima Karma

  Sesak raga ini berdalih, aku benar tak peduli.
  Sentuhan nyali seolah terobek oleh ambisi.
  Serentak aku terpaku oleh kemelut.
  Sampai akhirnya aku merampasnya.

                      Suatu hening panjang bersua.
                      Aku tiba dan tak pernah indah.
                      Untaian kelam dunia membunuh denyutku.
                      Seolah aku akan binasa ditelan kemelut tak berujung.

  Lelah jiwaku terkekang tanya.
  Indah malam berjumpa dan tak kunjung usai.
  Kelam itu hinggap sewaktu aku merasakan.
  Indahnya malam yang membuatku bersedu.

                      Celoteh itu seolah membakar jiwaku.
                      Nasehat itu membunuh ketidak mampuanku.
                      Amarah itu menghancurkan keputus asaanku.
                      Namun, fakta itu membuatku runtuh.
                      Berkeping tanpa sedikit pun bersatu.
  
  Sebuah harapan yang sirna oleh waktu.
  Ingatan masalalu buruk menerjang hidupku.
  Akulah sang penerima karma.
  Apa ini sebuah ujung dari cerita?

                      Asaku putus ditelan indahnya pagi.
                      Jiwaku enyah.
                      Ragaku berkeping.
                      Kematian siap membinasakanku.

  Kesalahanku membuatku sadar.
  Aku seorang yang tak layak hidup.
  Rintihan pedihnya kehidupanku,
  Tak sebanding dengan kesalahanku.
                                                                  
                                                         AKULAH SANG PENERIMA KARMA

Sabtu, 18 Agustus 2012

Mohon Maaf Lahir Dan Mati

  Seiring waktu berputar kini kita tiba pada puncaknya. Tempat dimana kita merasakan kemenangan yang begitu amat menggembirakan. Tak ada sedu dalam hari itu, tak ada penat dalam untaian waktu itu, tak ada lagi yang perlu diseselai karena kita telah menang secara batin. Walau waktu terus berlanjut, kita seolah-olah memulainya dari awal dan tanpa beban.
  Apa daya seekor sapi mungil ini tanpa kehadiran kalian, yak kalian yang lagi baca artikel ini. Kalian yang kece, ganteng, cantik, langsing, gendut, tembem, kurus, begeng, dan berbagai macam bentuk yang telah membaca artikel ini saya selaku sapi yang baik yang mungkin akan dikurbankan kelak ingin banyak mengucapkan terima kasih telah setia membaca setiap untaian kata yang saya buat dan rangkum.
  Selain berterima kasih, saya juga ingin mengucapkan selamat berbuka puasa yang terakhir kali, selamat mengumandangkan takbir hingga pagi menjelang, selamat hari raya idul fitri. Semoga apa-apa yang kita doakan dan lakukan tak menjadi sia-sia serta segera terwujud.
  Walau di penghujung lebaran ini gue di keluti oleh gelisah berkepanjangan akan naskah-naskah gue yang tak karuan dan sedikit bersedu. Tapi, gue akhirnya memecahkan kebuntuan gue dan mulai menggarap novel dengan tema horor ini. Gue harap cepat usai dan cepat terbit selayaknya penulis lain. Hiks...
  Sudah cukup curhatnya, singkata kata gue ingin meminta maaf atas segala-galanya. Maaf jika di blog gue ini ada kesalah kata, kesalahan fakta, atau lainnya. Semoga kita bisa melewati kesusahan ini dengan jerih payah yang membanggakan.
  Minal aidin walfaizin untuk semua blogger dan pembaca setia blog sapi-man yang tak ada apa-apanya ini. :)

Kamis, 16 Agustus 2012

Arti Seorang Nenek

  Pernah berpikir perjuangan seorang ibu? Ya mereka sangatlah berarti bagi hidup kita. Begitu pula seorang nenek bagi gue. Kok bisa? Begini kronloginya...
  Hidup dibawah kasih sayang ibu dan ayah memang menyenangkan, tapi berbeda dengan gue. Bukan, orang tua kandung gue masih ada kak. Cuman ketika gue tinggal dengan mereka sering sakitan, namun pas nenek dan kakek gue hadir di hadapan gue entah ada apa gue jadi tampak mendingan atau sembuh bisa dibilang.
  Maka dari itu gue tinggal sama kakek dan nenek gue. Gue hidup jauh dari ibu dan ayah serta adik-adik gue. 13 tahun itu berlangsung, lama memang tapi banyak kisah yang ingin gue ceritakan disini. Dimana yang ada kasih sayang seorang nenek bukan ibu atau ayah. Itu tak buruk, setidaknya mereka peduli dengan orang yang tak membanggakan seperti gue ini.
  Tahu siapa yang menjaga kita saat kita berada dalam mimpi buruk? Mungkin jawaban kalian dengan gue berbeda. Ya, nenek selalu mengingatkan gue agar berdoa sebelum tidur, mendongeng kisah nabi sebelum beranjak dewasa, dan hanya bisa tidur kalau bersanya serta memegangi tahi lalat di lengannya. Itu tak akan pernah terlupakan, seorang nenek sebelum gue berada dalam mimpi buruk.
  Setelah melewati mimpi buruk, mata gue terbuka untuk menyongsong pagi. Siapa yang hadir pertama kali? Ya, nenek hadir mengingatkan untuk membaca doa dan bersyukur mata kita masih dapat terbuka dari kelamnya mimpi buruk itu. Pagi yang cerah di sambut oleh beliau dengan senyuman.
  Tak ada yang bisa dipungkiri setelah gue terbangun olehnya, seusai bergegas untuk sekolah di meja makan selalu hadir sarapan pagi. Walau beliau harus mengajar ia masih sempat mengingatkan pentingnya sebuah sarapan pagi. Sehingga kami terisah dan berjumpa siang. 
  Waktu itu siang memuncak, suasana panas membuat semua orang terbawa emosi. Kakek sering sekali marah pada gue, memukui gue karena hal sepele, pelukan nenek ketika itu menghentikan panas yang mencekam. Beliau setia rela menyuapiku makan agar gue mau makan. Gue memang anak bandel, tapi nenek sangat betah mengurusi semua kelakuan gue.
  Pernah suatu malam gue lupa karena apa gue sempet ngusir nenek gue, itu ketika gue kecil. Mungkin sekarang melihat beliau tersenyum untuk berkata saja sudah tak sanggup.
  Hanya nenek yang tau saat gue sedang ngambek dan cari perhatiannya di tengah lautan cucu-cucunya. Hanya beliau yang membela saat sedang berdebat dengan beberapa keluarga gue. Hanya beliau yang mau menerima semua kekesalan gue dengan kepolosannya.
  Sekarang ketika gue beranjak besar hingga menginjak jenjang sekolah menengah atas, gue harus pisah dengan beliau. Orang tua gue membawa gue untuk tinggal bersamanya. 13 tahun itu masa perjuangan nenek sampai kapan pun tak terlupakan. Sampai rasana tak mau kehilangan beliau, mungkin lebih baik gue yang tak tiada di dunia ini dahulu dibanding dengan beliau.
  Keinginan gue untuk  membahagiakan beliau memang belum terwujud, tapi gue berterima kasih telah ditugaskan untuk merawat beliau seusai operasi usus buntu. Kini gue ingin menjadi seorang yang merawatnya seperti beliau merawat gue. Setiap malam ditemani kesunyian tak terlalu buruk jika ditugakan untuk menjaga beliau.
  Doa gue di bulan penuh berkah ini semoga beliau lekas sembuh dari sakitnya.
  Oh ya, di postingan ini gue bukan mengecilkan seorang ibu. Tapi ini yang gue rasakan, walau ibu kandung gue tetalah hebat. Mereka hebat, wanita hebat. Lebih dari superhero. Tak ada ruginya kita menjaga mereka dan taat pada mereka. Jika kalian berani melawan kepada mereka, coba deh renungin tanpa adanya beliau apa kalian bisa jadi seseorang seperti ini?
  Yuk, kita buat mereka spesial karena mereka telah melakukannya kepada kita. Untuk menjadi yang spesial...

Rabu, 08 Agustus 2012

Pendekar Cobek

  Cobek - Lelah termenung sembaring menutup wajah di indahnya hari itu. Menanti sebuah keberuntungan yang tak kunjung pula hadir. Pasrah akan sebuah masa depan yang terlihat begitu gemerlap. Wajahnya memelas, apa ada orang yang masih tak bersyukur setelah melihatnya. Pada pinggir jalan duduk manis dengan resah dan lelah. Ia tak bersalah sehingga harus menerima semua ini. Tak adakah yang ingin menyelamatkannya?
---
  Rangkaian kata diatas hanyalah sebuah imajinasi belaka dari gue. Gue memang tak tahu sesungguhnya keadaan mereka-si pendekar cobek. Gue tak mengerti jika masih ada orang yang tak bersyukur akan keadaannya, masih dapat melihat orang yang ingin mengakhiri hidupnya demi masalah kecil, mengabaikan semua nikmatnya demi berfoya-foya.
  Coba deh tengok sedikit ke pinggir jalan. Bukan, memang yang terlihat hanya pengemis tanpa usaha yang hanya bisa meminta. Gue gak peduli akan hal itu, kenapa? Ia tak pernah berusaha dengan bijak. Coba tengok ke satu sisi lain yang mungkin tak jauh dari tempat berdirinya pengemis itu.
  Ya, di pinggir jalan banyak sekali hal-hal yang menyedihkan dan memprihatinkan. Apa kalian masih tak bersyukur dan membenci hidup kalian setelah melihat orang-orang itu?  Apa kalian masih ingin membiarkan masa depan kalian tak terlihat dengan kecorobohan kalian?
  Gue berbicara untuk para remaja yang sekarang kerjaannya hanya berfoya tak peduli akan yang dibawah. Setelah gue melihat para penjual cobek di pinggir jalan-jalan diperumahan gue dan salah satu perumahan temen gue entah kenapa gue langsung hening.
  Gue akui, gue sering mengeluh dengan semua yang terjadi pada hidup gue. Tak menyenangkan yang selalu gue keluhi, tapi setelah melihat para penjual cobek di pinggir jalan dengan pasrah itu gue tak berani untuk mengeluh. Coba pikir, apa mereka pernah mengeluh? Jika iya, mengeluh kepada siapa?
  Tatapan gue tertuju terus pada tukang cobek, mereka masih muda mungkin tak jauh beda dengan umur gue. Tapi mereka berani mengadu nasib dengan pasrah dipinggir jalan dengan menjual cobek yang mungkin menurut gue gak setiap hari terjual. Kenapa? Cobek memang bukan kebutuhan pokok yang diperlukan setiap saat. Apalagi cobek sudah jarang dipakai semenjak adanya teknologi blender.
  Kalau kalian ingin mengeluh, sedikit saja melihat ke arah mereka. Pantaskah kalian mengeluh? Terlihat bodoh bukan jika kalian mengeluh karena hal spele yang tak penting dalam hidup kalian. Bersyukur memang sulit untuk dilakukan, tapi kenikmatan dan kebahagian itu gue rasa di dapatkan setelah kalian bersyukur dan ikhlas akan semua yang terjadi. Bukan berarti pasrah akan takdir, setelah bersyukur kita harus siap menyongsong pilihan berikutnya.
  Gue memang belum tahu cara yang pantas untuk membantu mereka, tapi disini gue pengin berdoa untuk mereka yang berjuang demi kehidupannya yang antahberantah semoga tak menjadikan hidupnya yang sia-sia dengan merusak diri dan lainnya.
  Untuk para remaja yang kerjaannya bermain tak jelas, yuk kita membuahkan karya-karya diusia produktif ini. Karena pintar saja tak cukup untuk melewati dunia fana yang tak menentu. Sebuah kreatifitas yang dibangun dari niat dan usaha pasti membuahkan hasil yang tak pernah kalian duga. Titik dua dan tutup kurung.

Selasa, 07 Agustus 2012

#HBDSapiMAN 17th

  Pertama gue ngupdate blog ini gue merasa orang paling beruntung yang masih dapat bernafas dan menjalani aktivitas di dunia fana ini. Walau terkadang cobaan dan masalah selalu menghampiri, itu tak seberapa ketika kita merasakan suatu kebahagian.
  Sebenarnya gue enggak tau mau bahagia apa sedih. Ini adalah hari kelahiran gue, Hari senin 6 Agustus. Kelahiran gue yang ke 17 kalinya. Haha... Gue pun semakin tua dan semakin dekat dengan ajal yang siap menjemput.
  Beruntungnya lagi banyak orang-orang, teman-teman, sahabat-sahabat yang masih ingat akan keliharn gue dan memberi selamat gue sudah semakin tua dan harus lebih rajin akan ibadah gue... Dari tengah malam, oh bukan sebelum tengah malam ketika masih hari tepat tanggal lima sudah banyak yang memberikan ucapan dan doa-doa.
  Gue sangat bahagia, kenapa? Yup, banyak yang peduli dari tengah malam sampai tengah malam lagi. Banyak yang memanjatkan doa baik-baik untuk gue. Banyak juga yang memberi gue gambar-gambar, dan gue sempet minta ke semua rekan bm-an untuk memint vn. Setelah gue denger itu Vn gue cekikikan menhana tawa dan akhirnya tersenyum haru. Huft....
  Gue juga sempet berniat memasang HashTag #HBDSapiMan setiap tweet agar bisa jadi TTWW atau TTI atau TT Bekasi. Tapi keinginan gue itu belum terkabul. Namun, menurut gue tak masalah setidaknya gue merasa bangga banyak respon akan apa yang gue lakukan.
  Pada usia 17 tahun ini gue mendapati diri gue bersekolah layaknya hari biasa, walau sempat di kerjain sama guru kkpi sampai badan linu begini, dan pulang habis-habisan sampai sore main PES. Gue pun berhasil menang dan berhasil kalah juga. Walau terliht sederhana, tapi gue merasakan arti sebuah kesenangan yang tak susah untuk dibuatnya.
  Gue juga mendapatkan boneka dari adek kelas, tepatnya boneka sapi dengan corak hitam dan ada beberapa warna merah jmbunya. Ini unyu sekali.... Haha... Terima Kasih ya buat kadonya :) Karena ini umum, gue enggak berani sebut nama. Takut orangnya tak rela... Haha...
  Buruknya, pada usia gue yang tujuh belas tahun ini gue belum mendapatkan tanda tangan yang bagus. Ehem... Sudah mau siap-siap buat ktp nih. Haha... Selain itu buruknya lagi, nenek gue tercinta masuk rumah sakit dan selang beberapa hari lagi akan menjalankan operasi usus buntu. Di doakan juga ya kawan  semoga dilancarkan semuanya. :)
  Pokoknya hari ini sederhana tapi begitu bahagia buat gue. Peduli itu rasanya indah banget.... Seandainya setiap hari gue merasakan kepedulian seperti ini, mungkin tangan gue bisa keriting jawabnya. Walau membuat gue tertawa sendiri. :") Terima Kasih ya semua. Maafin gue kalau gue banyak salah sama kalian. Manusia tak luput dari dosa. Jadi mohon dimaafkan ya....
  Gue Pengin membuat doa ah untuk ke tujuh belas tahun ini. Semoga yang baik untuk aqidah dan ahlak gue, yang baik untuk karir gue, yang baik untuk kehidupan sosial gue, yang baik untuk pengetahuan gue, dan  terakhir yang baik untuk kita semua. Karena baik itu indah, indah itu sebagian dari kebersihan, kebersihan itu sebagian dari iman, iman itu sebgaian dari rukun, rukun itu sebagian dari.......... Sudah deh gak bakal habisnya. Hihi....
  Oh ya, buat sahabat blogger dan para pengunjung terima kasih atas bantuannya selama ini ya. Tanpa kalian Sapi Man tak akan terus seperti ini.
  Terakhir deh terakhir nihya, Selamat Ulang Tahun Buat Sapi-Man semoga semakin sering update dan menghibur kalian semua. #HBDSapiMan 17th. Satu lagi deh ya, pliss satu lagi oke ;)... Bye tanggal 6 Agustus semoga ketemu tanggal 6 Agustus tahun berikut-berikutnya yak. Fiuh. :"D

Rabu, 01 Agustus 2012

Awal Agustus

  Bulan ke delapan sudah dimulai. Tak terasa sudah nyaris delapan bulan pada tahun 2012 ini kita jalani. Banyak kisah memang dari bulan-bulan sebelum bulan agustus atau bulan kedelapan ini. Awal bulan agustus sudah tiba. Banyak harapan yang gue impikan di bulan agustus ini. Apa ya? Banyak deh, pokoknya tak terbendungkan permintaan gue untuk bulang agustus ini.
  Tepatnya hari rabu, awal bulan jatuh pada hari rabu. Hari itu gue menjalani hari seperti biasa dan bahkan lebih berhati-hati. Sekarang setelah sahur gue enggak tidur, gue berusaha agar tak masuk telat lagi dan pada akhirnya di awal bulan ini gue sukses tidak telat. Permulaan yang baik bukan? Guru-guru yang bersangkutan dengan gue waktu rekor telat masuk gue memberi ucapan bahwa gue bisa untuk datang tidak telat.
  Selain itu gue pun cukup tenang mengikuti pelajaran-pelajaran hari ini walau cukup terngiang setelah mendengar kabar nenek gue yang terkena penyakit usus buntu dan mau melakukan operasi. Hem... Gue hanya bisa berdoa semoga nenek gue lekas sembuh dan dimudahkan saat operasi amiiin... #AugustWish
  Hari ini juga gue dapat beberapa pekerjaan yang bikin gue pusing delapan keliling, karena tujuh keliling sudah basi. Naskah gue usai di edit, tapi masih ada jalan cerita yang harus dirapihkan. Dan ini benar-benar bikin gue nyaris gila. Walau gue memang gila, tapi akhirnya dengan kesungguhan dan sedikit kepelean gue berhasil menuntaskannya dengan tenang.
  Selain naskah gue juga harus kembali merivisi design kaos FONT yang rencana mau di terbitkan lagi. Ini benar-benar bikin gue kesal, beberapa kali gue edit dan hasilnya nothing. Untung puasa, coba kalau gak puasa. Huft.... Sabar... Sabar....
  Paling menjengkelkannya lagi di awal bulan Agustus ini adalah keyboard pada huruf 'a' di laptop gue suka enggak bisa, dan suka-suka bisa. Mungkin dia lagi mood gak mood. Karena huruf 'a'-nya menjengkelkan gue enggak bisa update banyak-banyak nih. Yang terpenting gue sekarang akan lebih sering update lewat laptop tua yang membanggakan ini. :)
  Oh iya, sebentar lagi gue semakin tua lhooo... Tapi, akhirnya impian gue untuk punya ktp, sim, rekening, akan segera terwujud. Jadi kalau kemana-mana gak takut lagi sama yang namanya polisi akan ditilang atau dirazia. Tapi, yang masih gue takuti itu sebenarnya sama guru-guru gue karena walau gue punya ktp dan sim gue tetap akan kena razia. Celana gue masih ada yang kecil. Celana yang dikenakan untuk hari rabu ini.
  Intinya gue yakin celana gue akan membesar dengan sendirinya. Mungkin harus gue rendam dengan minyak tanah atau gue panggil emak erot. Haha....