Peringatan : Bagi pembaca yang memiliki phobia akan sesuatu yang menjijikan sebaiknya jangan baca artikel ini. Karena mungkin efek sampingnya adalah ilfeel mendalam terhadap sapi tak besalah ini atau mungkin muntah-muntah. Terima kasih.
Dua hari ini gue mengalami kurang beruntung secaran beruntun. Hari pertama sial gue, gue mendapati gagal cukur rambut dan tak berhasil melepas mengidam sebuah es blenger kemudian terakhir malamnya ban motor gue bocor.
Nah, hari ini gue juga ketiban ketidak beruntungan. Di pagi buta gue masih terjaga dengan was-was. Mata gue mendelik ke setiap sudut kamar. Pagi buta itu pula perburuan tikus dimulai. Sehingga gue gak tidur sampai subuh menjelang.
Gue ingat siang ada janji sama temen. Gue bangun pukul sepuluh dengan mata memerah, flu yang semakin mantab, dan badan yang menurun. Tapi, gue masih sempet saja mencuci motor leluhur gue itu. Ketidak beruntungan pertama jari gue tiba-tiba robek aja karena terpentok sesuatu yang tak begitu terlihat kasat mata.
Gue sering dengar pesan dokter mengkonsumsi air dengan jumlah banyak dan tak berlebihan itu baik. Gue yang lagi ingin mengkonsumsi air banyak agar tubuh sehat pun mendapati malapetaka. Gue baru tahu yang dimaksud mengkosumsi air banyak itu melancarkan pencernaan.
Sebelum sampai ketujuan dan perjalanan masih panjang gue terpaksa harus menahan pipis. Tapi, masih terselamatkan. Lain hal ketika gue berjalan pulang.
Saat itu gue juga punya janji sama seseorang untuk mengambil uang usaha kaos milik gue dan temen-temen gue. Gue enggak nyangka ternyata itu jauh sekali. Sementara disitu kawasan perumahan elit. Gue sempet mau menumpang kamar mandi di indomaret. Tapi, mbak-mbak itu berdalih dan bilang kalau tak ada air.
Gue yang benar-benar tak kuasa harus memacu motor sedikit lambat agar tak begitu tergoyang. Gue enggak yakin di perumahan elit begini ada masjid atau toilet umum. Ini benar-benar efek dari air yang mengakibatkan pencernaan lancar.
Setelah berpuluh menit gue melaju, gue dengan cepat berhenti di sebuah pom bensin lalu turun dari motor dan menuju toilet. Sialnya, toilet pria semua terpakai. Tersisa hanya toilet wanita. Karena ini sangat darurat dan menyangkut pencernaan gue memutuskan mengambil risiko memasuki toilet wanita.
Gue pun sedikit lega, gue buru-buru untuk melakukan kewajiban itu. Ketika gue berusaha melakukannya, mimpi buruk datang. Bret... Gue kecepirit. Asem!!! Itu benar-benar tak diduga. Gue cek celana dalam gue. Aihs, coklat pekat cair menempel. Gue buru-buru ke jamban dan melakukan kewajiban lebih berat.
Sembaring gue berhening, gue mencuci tuh celana dalam. Tadinya gue pengin buang tuh Celana, tapi kebetulan dirumah gue cuman ada sedikit bahkan masih dalam hitungan jari gue mengurungkan niat. Gue mencucinya.
Usai kewajiban gue mengenakan jeans, beruntungnya gue memakai celana pendek. Setidaknya tidak fatal. Gue benar-benar resah saat itu. Beruntung itu jalan mau pulang. Gue pun keluar dari toilet wanita dengan was-was gue ngeri kejadian di GFC itu terulang lagi. Belum tau ceritanya? Klik aja kata link tersebut.
Gue pun lolos dari masalah toilet wanita. Gue pun kembali memacu motor perjuangan kisah gue itu. Gue memacu dengan lega dan secepat kilat. Gue sudah tak betah. Gue yakin kalian bakal ilfeel setelah mendengar ini. Ya, mau diapakan lagi. Ini benar-benar terjadi dan diluar kuasa gue.
Intinya, minum air putih banyak itu memang baik. Tapi, jika berpergian diminimalisirkan. Jika tidak, maka anda akan kesulitan mencari toilet disetiap penjurunya. Saran dokter yang menggemilang, sampai sekarang gue benar-benar haus terus menerus. Bawaannya kepengin minum dan lalu membuangnya. Merepotkan.
Bukan pencernaannya lancar malah sakit akibat nahan pipis. Ok gue hara kalian bisa membacanya dengan jelas, karena gue posting dalam kondisi sakit. Gue juga berharap kalian dapat mengambil hikmahnya. Walau itu kecepirit sekali pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu