Sabtu, 02 Mei 2015

Pria Melankolis

  Sudah lama kutak bercerita, namun sekarang yang tersisa hanya cerita sedih semata. Sungguh mengerikan memang, seorang adik kelas di lab ku bilang. Aku pria yang melankolis, aku pria yang mudah terbawa dengan perasaan.

  Pada saat itu aku hanya garuk-garuk kepala, tapi aku tidak bisa berbohong pada diriku sendiri. Ya begitulah adanya, jika ditilik sungguh mengerikan. Aku pun tidak ingin akan semua itu. Tapi, seperti sudah melekat. Aku memang pria yang melankolis.

  Terkadang berbagai masalah lebih senang kuceritakan daripada kupendam entah kemana. Ya, tentu saja aku suka bercerita. Entah orang mau mendengarkan atau tidak, setidaknya ketika aku bercerita, aku merasa seperti aliran sungai. Aku merasa tenang saat itu.

  Kuharap aku kecil kembali, dan tidak perlu memikirkan apapun. Aku ingin tertawa, dasar pria melankolis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu