Jumat, 02 Maret 2018

Kita Tidak Selalu Tahu Setiap Kejadian 1

Dulu aku bermimpi, jauh, jauh sebelum aku menggapainya. Saat itu aku sudah siap memasuki perkuliahan, aku bermimpi, banyak sekali mimpiku. Walau tidak semua berhasil aku gapai, tapi memang selalu menarik jika kita bicara dengan mimpi.

Mimpiku mungkin terlihat sederhana bagi sebagian orang, namun, dulu, aku hanya bermimpi. Apakah aku pernah tahu bagaimana menggapainya? Tidak, tidak sedikit pun terpikir bagaimana aku bisa mewujudkannya.

Beberapa bulan aku kuliah, tidak ada yang menarik, hanya satu hal yang buat aku tertarik, seorang wanita yang tidak bisa aku bohongi. Lepas dari situ, sisanya tidak ada yang menarik, semua seperti masa SMA, hanya berbeda sedikit. Namun, tanpa sadar, aku beruntung tertarik dengan seorang wanita itu. Ternyata dia orang yang hebat, benar-benar hebat. Bahkan semua orang bemimpi bisa menjadi pendamping hidupnya. Aku? Ah, tidak-tidak, aku hanya bergurau jika berkata ingin menjadi pendampingannya.

Lalu, apa yang membuat aku beruntung? Aku tidak pernah tahu apa yang dia lakukan apakah benar-benar mewujudkan mimpinya, atau sebenarnya itu baru langkah untuk menggapai mimpi besarnya. Tapi, apa yang dia lakukan adalah perwujudan salah satu mimpiku, yang mungkin dulu aku pikir ini mustahil, bagaimana caranya?

Mimpiku sederhana, tapi kalian pasti ingin tahu? Begini, mimpiku semasa transisi menuju kuliah salah satunya ialah aku bisa pergi keluar negeri sebelum lulus kuliah tanpa duit sendiri. Sederhana, aku bermimpi seperti itu memang untuk kepuasan diriku pribadi, tapi dari situ, dari perjalanan mimpi itu aku belajar banyak.

Pelajaran yang aku dapat adalah, waktu dan usaha. Kita tidak pernah tahu kapan mimpi itu datang, kita tidak tahu seberapa usaha untuk mendapatkannya. Tidak, tidak pernah tahu. Aku pun tidak pernah terpikir itu terwujudkan dengan segala yang aku bisa saat itu, mungkin sekarang pun belum tentu bisa melakukannya lagi.

Tapi tidak pelak melupakan semua doa dari orang tua terkhsusus ibu dan nenekku atau dari apa yang mungkin terselip dalam doaku juga. Waktu dan usaha terkadang membuatku tertawa jika mendengar seseorang dapat menggapai mimpinya yang tidak pernah disangka, yang dipikir itu mustahil. Aku tertawa, berkaca-kaca. Ya Allah, Maha Besar Engkau.

Bagaimana aku bisa mewujudkannya? Usaha apa? Dan kapan terwujud? Sungguh, aku sangat bersemangat untuk menceritakan ini, semoga tidak ada dalam hati bermaksud ria ataupun sombong. Setiap aku pikir tentang ini, mungkin ini bukti konkrit kenapa kita tidak boleh putus asa.

Kalian tahu? Aku berniat kuliah 3,5 tahun. Tapi aku harus menambah semester karena aku fokus untuk lomba dan akhirnya di final aku kalah, kalah telak, bayangkan, sebuah produk masuk final dan dinyatakan salah tema? Kalian tahu betapa hancurnya saat itu? Tak pelak aku harus menambah satu semester lagi. Saat itu, aku runtuh, aku malu, aku sudah ramai berbicara aku bisa lulus cepat. Mungkin jika aku lulus cepat akhir kisahku tidak semenarik ini.

Kenapa aku bilang menarik? Karena setengah tahun aku menambah semester benar-benar sungguh semester yang membahagiakan. Dan sekarang mataku berkaca-kaca mengingatnya, terharu, bahagia yang tidak bisa diutarakan. Alhamdulillah.

Aku akan menceritakannya, mungkin mulai dari bagaimana aku bisa kesana tanpa aku sadari aku menapak demi setapak ke mimpiku, aku tidak pernah tersadar, tapi aku selalu percaya, usaha tidak pernah mengkhianati dan tidak ada usahha yang sia-sia. Tentunya, aku percaya, mimpiku pasti ada yang terwujud dari sekian banyak mimpi yang aku canangkan, dan salah satunya adalah yang telah aku tulis diatas.

Lanjur bagian berikutnya ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu