Akhir-akhir ini disekolah gue semakin ganas kaya ular ompong. Tapi, karena itulah gue bisa tidur di loby. Jadi sekarang ada peraturan disekolah gue bagi yang terlambat pada hari senin akan di hukum untuk tiarap, sebelum tiarap biasanya di tampol. Gue seneng banget dengernya, tapi sayangnya nggak boleh bales tampolan dari salah seorang guru yang baik dan terkeren pernah ada *tanpa ancaman*.
Gue yang rumah cukup jauh, dan sudah menduga bahwa telat pun akhirnya kena sasaran tampolan dari guru itu. Itu hari pertama kali gue kena hukuman, gue pun di suruh tiarap di loby. Yang lain pada ngobrol, gue diem pasrah nggak ada yang ngajak ngobrol kaya kecebong nyasar. Sampai akhirnya upacara selesai gue bersama yang lainnya (baca: terkena hukuman) harus jalan jongkok menuju lapangan. Itu keren abis, selain melatih betislu itu juga bisa membuat orang-orang terpesona akan bulu ketek lu saat tangan berada di kepala. Tolong jangan dibayangin.
Hari pertama gue kena hukuman tampolan - tidur dilobby - ceramah - dicatat namanya. Selang beberapa minggu gue sudah menduga kembali kalau gue bakalan telat. And then, thats right! Gue telat. Gue tiarap, kali ini tanpa tampolan. Gue tau gurunya mau taubat, dia mungkin kemarin baca buku tatangcrimping tentang dosanya menampol orang yang unyu kaya gue. Tolong, hargain gue, jangan muntah ditempat.
Gue pun tiarap dengan kondisi mata tersayup, tiba-tiba seseorang tiarap di sebelah gue. Pas gue menoleh ternyata sang artis kita - Aldi COD - di sebelah gue, gue ngakak abis denger penderitaannya. Dari bagaimana ia berangkat jam 7, bannya bocor, pokok nya ironis sekali. Gue nggak habis pikir, ia yang rumahnya deket dari sekolah aja masih bisa terlambat, berarti gue? wajar dong. #mentalperbandingan Yeah.
Gue sempet merem pas di suruh tiarap diloby, tapi gue bisa mengertiin perasaan Aldi yang ingin sekali di ajak ngobrol dan dijadikannya teman curhat, gue ngobrol sama Aldi. Sampai akhirnya gue jalan jongkok lagi. Gue jalan jongkok cuman setengah, sisanya gue lari cepet-cepet kelapangan. Kemudian guru yang keren itu ceramah atau mungkin dakwah di hadapan para narapidana. Kertas bergulir mencatat nama yang telat, sekejap kertas itu menghampiri gue. Dengan alasan TIDAK ADA PULPEN gue mengopernya ke kertas lain, padahal gue berniat buat nulis namannya Muhammad, jadi pas di periksa ini namanya muhammad siapa? Masalahanya itu nama banyak sekali di kelas gue.