Akhir-akhir ini entah kenapa tiba-tiba gue banyak menyesal. Walau menyesal itu memang gak baik, tapi ini bikin gue kesel juga. Gue punya beberapa benda yang gak pernah gue pentingin keberadaannya. Karena emang gue gak membutuhkan tapi ketika rusak, gue merasa bersalah telah mengabaikannya.
Gue pun semakin kesel setelah tahu benda itu rusak. Entah kenapa gue merasa menyesal gak ngerawat itu barang, mungkin ini sering orang-orang alami. Ya, setelah ada yang baru yang lama terabaikan. Setelah terabaikan, yang lama pun jeles akhirnya merusaki dirinya sendiri. Yang punya pun jadi nyesel telah mengabaikannya, ya sama kaya orang pacaran lah.
Telepon Genggam
Ini benda emang paling penting, tapi semenjak gue jomblo berkepanjangan (emang pada dasarnya selalu jomblo). Gue rasa benda ini gak selalu gue butuhin. Gue hempaskan begitu saja itu benda di berbagai tempat, ya gue hempaskan karena gue gak terlalu mementingkannya.
Selain karena yang sms cuman operator, telepon genggam gue juga gak ada pulsanya. Siapa coba yang mau isiin pulsa gue? Lagian ada pulsa gue mau sms siapa? Gak mungkinkan gue bales sms operator? Lagian kalau gue bales itu sms operator, operator belum tentu bales sms dari gue. Ya kesimpulannya, sms operator itu php ketika lu berharap ada yang sms lu.
Dan yak, telepon genggam gue juga gue duain sama tab. sempet beberapa kali telepon genggam gue mati total. Di charger gak
nyala, diisiin pulsa tetep gak nyala, gue kan jadi gak bisa dapet sms
dari operator. Hal hasil gue service dan lumayan uang gue kerenggut, gak
lama begitu lagi. Tapi pas dibawa ke counter, ternyata chargernya yang
rusak...
Selain itu, Telepon genggam pun jeles berkelanjutan, setelah chargernya rusak. Gue sempet ngembet charger punya nenek gue yang gak kepakai. Dan yak rusak lagi itu charger, udah ngembet eh rusak. Rasanya percuma ya~ Tapi, kalau itu
emang ulah adek gue yang paling kecil. Tapi, mungkin adek gue itu
dihasut telepon genggam gue untuk merusaki chargernya.
Selanjutnya tombol, telepon genggam gue emang sering gue taruh dasbor motor. Pernah suatu hujan menghujam tubuh ini, dengan bodohnya gue taruh di dasbor motor. Alhasil, itu telepon tombolnya rusak karena kemasukan setan, eh maksud gue air. Tapi, anehnya cuman tombol option sama ngirim yang rusak. Gue kira ini kasus kejahatan karena tingkat kecemburuan telepon gue yang sudah mencapai klimaks.
Terakhir dan baru-baru ini terjadi yaitu LCD. Ini lebih parah, telepon genggam gue emang model jadul yang orang bilang communicator. Punya dua lcd, dan lcd yang lebar dan berwarna-nya tiba-tiba rusak. Gue gak tahu karena kenapa, jadi ini gaib banget. Mungkin ini puncak kejelesan telepon genggam gue, tau sendiri benerin lcd-kan mahal. ._.
Kalau telepon genggam itu cewek, pertama gue minta maaf karena duain dia, kedua pasti langsung gue putusin. Dia itu gak pernah ngertiin banget perasaan gue. :(
Tablet
Setelah gue menjual smartphone gue, gue pun beralih ke tab. Gue juga menduakan telepon genggam gue. Tapi, gue gak ngerti kenapa ini alat ikutan ngeselin. Emang sih gue pernah jahat sama dia, kaya pegang-pegang layar dia. Teken-teken layar dia. Mungkin jika dia bisa ngomong dia akan bilang "Bang, bukan mukhrim."
Nah mungkin karena dari itu dia ikut-ikutan ngambek. Selain kejahatan itu gue juga pernah jahat kaya jatuhin dia tanpa sengaja pas gue tidur dan dia berada di sebelah gue, padaha kami belum nikah. Terus, juga ngecharge baterainya sampai pagi, cabut pasang ketika charge, pokoknya gue paling sering ngecharge sebelum baterainya low, mungkin itu semua penyebab kenapa ini alat ngambek.
Ibarat manusia kalau ngecharge sebelum low itu kaya makan ketika masih kenyang, atau gak buang air besar ketika lapar. Gak seimbang gitu pokoknya, dan hal hasil yang gue dapati apa? Sekarang baterainay bermasalah. Beruntungnya masih ada garansi. Ya, baterainya gak bisa dilepas.
Kronologi rusaknya simpel, tab mati tiba-tiba sebelum low. Ketika dinyalain gak bisa, ketika di charge gak ngisi dan muncul segitiga kuning dengan tanda seru. Tapi, setelah lama dicharge baru deh ini tab nyala. Pertama kali gue kira masalahnya usai, taunya muncul lagi. Rencananya waktu dekat itu gue mau ke service centernya dan mulai memperlakukannya dengan baik layaknya seorang istri. Mungkin. Mungkin pertama betul doang, selanjutnya mah begitu lagi. .__.
Kacamata
Kalau ini benda gak jauh sama telepon genggam, sering gue geletakin entah dimana. Sampai gue benar-benar stres dan jerawat muncul gue pun jadi jelek. Walau pada dasarnya jelek. Sebenarnya sama benda ini pertama kali punya jarang gue pakai. Pakai juga kalau ingetnya doang tapi sekarang gue benar-benar merasa butuh ini benda.
Mata gue sering perih, pedih, kaya habis diputusin pacar. Apalagi kalau lihat lama-lama layar laptop. Sempet ini benda gue bully, gue gak tahu ini benda berada di kasur tanpa sadar gue tiduri. Eh ini benda hamil, oh bukan ini benda sedikit mengalami kecacatan. Sedikit mencong pada bingkainya.
Beruntungnya masih bisa dibenerin. Dan sekarang mata gue bener-benerin perih, eh dia hilang entah kemana. Mau gue miss call, gue inget telepon gue bermasalah, telpon gue bener, gue juga ingat gak ada pulsa, ada pulsa dan telepon gue betul, gue baru inget itu kacamata gak bisa ditelepon. Serba salah ya jadi gue.
Sebenarnya, masih banyak lagi benda yang serupa namun berbeda kisah seperti tiga benda yang gue ceritakan. Oh ya gue gak ada maksud pamer, gue cuman ingin berbagi kalau ngerawat benda milik kita walau itu jarang dibutuhin gak ada salahnya. Karena, suatu saat benda itu bakal menolong lu dari suatu masalah. Gue sih percaya.
Gue juga pernah menyesal sebelum merawatnya, gimana mau ngerawat orang gue diputusin duluan. Iya dulu zamannya gue masih ganteng dan banyak yang minat sama gue, gue cuek sama semua orang dan akhirnya sekarang gue yang dicuekin. Ini emang gak nyambung.
Benda-benda yang paling sering ngambek itu menurut gue dasi, topi, dan benda sekolah lainnya. Mereka sering banget ngambek apalagi hari senin. Entah gue yang pikun naruhnya, atau emang gue gak punya barang-barang itu? Itu rahasia illahi.
Hikmah yang gue hambil ya ini, rawat sebelum menyesal. Karena penyesalan itu tak ada gunanya, maka rawatlah entah itu benda, alat, maupun hati. Hati juga harus dirawat, nanti kalau kena penyakit hati susah lho sembuhnya. Ya semoga postingan gue ini berbobot. Oke, see ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu