Kamis, 04 Juli 2019

Bicara Karakteristik Manusia

Memang ya, bicara karakteristik atau sifat manusia itu tidak ada habisnya. Selain tidak ada habisnya, tidak akan pernah sempurna. Tidak akan ada yang sesuai untuk semuanya.

Ada satu sifat baik untuk orang tipe A, tapi tidak untuk orang tipe B.

Baik buruk yang relatif. Apakah setiap orang bertindak tidak memiliki alasan atau tujuan yang diperjuangkan? Apakah setiap tindakan akan selalu menyenangkan orang dan tidak merugikan orang lain? Apakah orang yang memperjuangkan suatu hal dengan tindakannya dengan merugikan kita itu bernilai buruk? Sementara apa yang dia perjuangkan ternyata nilai yang sangat baik?

Ada satu sifat, yang buruk untuk orang tipe A, tapi tidak untuk orang tipe B.

Apakah semua selalu perihal sudut pandang masing-masing? Apakah semua tentang latar belakang setiap orang?

Kita harus bersyukur, sangat bersyukur. Kebingungan-kebingungan itu nyatanya telah Allah jawab dengan memberi contoh manusia terbaik yang pernah ada melalui Rasulullah. Allah berikan yang terbaik kepada beliau untuk mengajarkan kita umat manusia dalam bertindak, baik dari aqidah, ahlak, dan banyak lainnya.

Serta Allah turunkan Alquran melalui beliau untuk memberi petunjuk, apa yang dimaksud benar dan apa yang dimaksud buruk. Sebuah sudut pandang yang sulit ditetapkan oleh manusia, mahluk tak berdaya.

Bagaimana ahlak mulia yang Rasulullah ajarkan memberikan sebuah kunci. Ikutilah beliau maka kebenaran sesungguhnya sedang kita genggam. Betapa banyak yang Rasulullah berikan teladan dalam berkehidupan, namun kita--aku--enggan untuk mengenalnya.

Sibuk, terlalu sibuk akan pembenaran setiap tindakan akan karakteristik diri ini sendiri. Padahal sejatinya ikutilah contoh terbaik yang Allah sengaja hadirkan di tengah umat manusia agar diri ini tidak lalai, agar diri ini tidak terjebak oleh baik buruk yang relatif.

Maafkan, hamba-Mu ya Allah, yang sedang lelah dan berharap selalu pertolongan-Mu yang Kuasa. Semoga diri ini semakin tersadar, akan apa yang harus dilakukan, akan apa yang harus diperjuangkan. Bukankah sudah banyak Engkau hadirkan kisah-kisah zaman terdahulu?

Semoga diri ini, mulai banyak belajar dari sumber mata air yang tidak ada habisnya, sebuah Kalam yang tidak ada tandingannya, yaitu Kalamullah--Alquran.


1 komentar:

komentar bagi yang perlu