Sebuah pelajaran sangat berharga baru saja saya dapati. Sebuah cobaan (ujian) tengah semester berlangsung empat hari. Namun, apa daya, segala usaha telah terupaya tapi masih ada kata penyesalan. Kenapa? Persetan dengan kemungkinan.
Saya terlalu memikirkan kemungkinan demi kemungkinan. Saya seharusnya tidak memperhitungkan kemungkinan itu. Dimana saya percaya suatu hal akan dan tidak akan keluar.
Walau waktu saya untuk tidur telah dihabisi dengan segala upaya. Tapi, masih ada pelajaran yang harus saya dapatkan. Terlalu banyak.
Ya, pertama, janganlah menunggu ajal jika kamu tidak ingin ditelannya. Entah kenapa, saya selalu bertindak bodoh. Belajar ketika cobaan datang.
Walau itu takzim pada banyak orang. Tapi, tetap itu kebiasaan yang bodoh. Pada akhirnya saya diburu oleh ajal itu. Dan semua berantakan. Meski pada akhirnya aku mengerti, juga. Tetap saja terlambat. Tapi, lebih baik dari pada tidak. Namun, pasti masih ada kata penyesalan.
Selain itu, ada satu hal yang ingin membuat saya meminta ajal "tolong renggut saja saya!" Yaitu, pelajari semuanya! Ya, pelajari saja semuanya tak usah mencoba meramalkan kemungkinan.
Saya begitu menyesal, selepas cobaan semua berantakan. Seperti kepingan orang patah hati. Pengalaman ini begitu berharga.
Ketika kamu hanya mempelajari hal yang kamu kira keluar pada cobaan itu. Maka terjerumuslah kamu pada ajal itu. Pada akhirnya saya hanya bisa pasrah kepasa Tuhan.
Semoga diberikan terbaik. Aamiin. Saatnya mengisi waktu tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu