Ada yang menarik selama aku kuliah di sini. Ya, pasti kalian semua tahu namaku, Hilmy. Begitu orang memanggil diriku. Namaku sederhana, dan memiliki hati yang cukup dalam. Dan aku bangga menggunakan nama itu. Tapi, semenjak aku berkenal dengan temanku. Seolah namaku ini mirip dengan namanya.
Yang anehnya, nama kami tidaklah mirip. Mari perkenalkan temanku, Willy. Ya, apakah ada miripnya namaku dan namanya? Hilmy? Willy? Oke, mungkin karena ada i dan ada y nya, sehingga nyaris semua orang yang kenal kami berdua sering terbalik memanggilnya.
Tapi, jika ditilik lebih jauh. Aku dengan Willy mungkin, kata banyak orang terlihat mirip. Ya, walau jelas kerenan dia. Aku akui itu. Selain kami terlihat mirip, postur kami juga sama, cuman di sini, aku lebih tinggi, dia lebih gemuk. Kami sama-sama agak sipit. Dan serunya lagi kami satu UKM dan sama-sama suka basket.
Mungkin dari situlah banyak orang tertukar memanggil aku atau dia. Kita memang banyak hal yang bisa dibilang sama, walau garis besar Willy hanya unggul di Musik. Hahahaha... Ya, kami sama-sama suka Basket, suka futsal, desain, satu jurusan, sama-sama suka game, sama-sama koordinator di UKM, sama-sama... Banyak lagi deh.
Ya, sehingga sering kami ditukar-tukar, walau menjengkelkan, aku terkadang suka tertawa jika aku dipanggil dengan nama Willy, dan Willy dipanggil dengan namaku. Lebih seringnya aku di panggil "Will", sementara Willy dipanggil "My".
Tapi, lama-kelamaan kami menjadi biasa, walau terbit jengkel sesaat. Walau kami sering tertukar, tapi aku adalah Hilmy dan dia adalah Willy. Kami berbeda, dia lebih sering di php-in. Ya, dia pria yang malang sebenarnya.
Biarkan aku cerita sedikit dengan orang yang namanya sering ditukar dengan namaku atau sebaliknya. Willy memang satu jurusan denganku, tapi dia lebih sering skip daripada aku. Dia sebenarnya anak baik-baik, tapi tidurnya tak tertahankan. Jika berjanji dengannya, pastikan dia tidak tidur. Jika tidak, maka kau akan merasakan jengkelnya di tinggal tidur.
Willy asli dari pulau yang jauh, Sulawesi. Dia tidak terlihat orang Sulawesi, pertama kali melihatnya dia terlihat seperti orang cina, nayatanya dia juga keturunan Jawa. Nama depannya Willy, kupikir dia bukan beragama sama denganku, tapi nyatanya tidak. Dia seagama denganku. Nama lengkapnya sungguh membuatku merasa canggung, ya namanya adalah Willy Suyanto. Kalau tidak salah seperti itu.
Dia sering menjadi pesaingku, walau aku selalu lebih unggul. Kecuali soal musik. Dia pandai bermain gitar, tapi dia selalu di php-in seperti yang kubilang. Dia memang sering disukai banyak wanita, tapi pada akhirnya dialah korbannya. Terkadang menyedihkan mendengarkan curhatannya. Tapi itulah dia.
Kami sering bersama, terutama jika aku pergi ke sekre. Dia sering menjadi teman untuk cerita dan ngobrol-ngobrol tentang berbagai hal. Terkadang dia polos, namun suka kepolosan. Tapi, itu dia Willy. Seorang pemain basket yang nggak jago-jago meski latihan terus, dan seorang yang namanya dengan namaku sering tertukar.
Dan akhir-akhir ini, dia ulang tahun serta lolos seleksi Lab, ya, semoga saja dia tobat dari dunia perskipan kuliah. Aamiin.