Akhir-akhir ini Negeri ini menjadi lucu. Begitu lucu, sampai aku tak habis pikir. Begitu mudahnya tren bermunculan di negara ini. Entah apa yang terjadi di sini, entah kenapa semua bisa jadi begini? Tapi, aku bilang sekali lagi. Ini begitu lucu.
Tak pernah kuhabis pikir, ya, fenomena dan bomingnya batu akik. Entah kenapa aku tergelak tak henti-henti, apalagi ketika melihat beritanya, dan bahkan di Bandung terdapat festival batu akik. Terkejut pertama kulihat pinggir jalanan yang biasanya kosong namun sekarang dikunjungi ramai-ramai pengunjung. Aku penasaran saat itu, dan kulihat di sana pedagang batu akik dengan gagahnya menawarkan berbagai macam jenis batu akik.
Dahulu, rasa-rasanya jarang sekali para pemakai batu akik. Ada memang, tapi tak seheboh sekarang. Bahkan remaja-remaja sekarang pun tak mau ketinggalan untuk mengenakan batu akik. Aku tak pernah bilang itu salah, tapi, entah kenapa bagiku itu sedikit lucu.
Berikutnya. Aku mungkin tak tahu banyak tentang satu ini, karena aku jarang menonton berita. Mungkin baca berita iya, tapi itu juga berita bola. Ya, akhir-akhir ini perang antara polisi dengan kpk kembali berlanjut. Apakah ini menjadi tren lagi?
Banyak dukungan dari dua kubu, dan banyak juga yang mulai bingung. Siapa yang kita dukung? Sesama pembela kebenaran ini justru saling beradu, lantas siapa yang harus dipercaya? Siapa yang benar? Siapa yang hanya berpura-pura benar?
Aku tak tahu benar-benar, aku hanya melihat dari mata orang yang buta akan hal tersebut. Setelah tren polis versus kpk. Sekarang entah kenapa menjadi hal yang lazim akan berita tentang begal. Ya, sekarang diseluruh berita ribut akan hal tersebut.
Begal memang mengerikan, aku ingat waktu pulang larut lewat desa di sekitaran Bekasi, orang-orang menyuruhku untuk mencari jalan yang lebih ramai, karena takut dibegal. Aku kira itu hanya guyonan, tapi misalkan iya, setidaknya tak semarak sekarang ini.
Ya, sekarang seolah-olah begal menjadi sebuah hal lazim dan keren. Di daerah-daerah banyak sekali terjadi begal. Tak pandang lawan, sang pembegal bisa menghajar dengan segala cara. Lebih menyedihkannya, ia hingga membunuh dan membakar.
Tak pernah kuhabis pikir, semudah itukah membunuh orang? Apa tak ada rasa takut dalam hatinya? Begal sungguh mengerikan. Apalagi jika itu dijadikan tren banyak orang. Hingga akhirnya menjadi hal yang lazim dan tak pernah diusut lagi, karena sudah lazim.
Begal benar-benar meresahkan warga. Terkadang banyak orang pergi sendirian dan itu membuat yang ditinggalnya menjadi ketar-ketir. Apa sebenarnya masalah semua ini? Aku tak tahu, kekacauan seolah terjadi begitu saja. Dan baru-baru kudengar, ada adek tukang begal yang membalas dendam karena kakaknya--tukang begal--diamuk masa.
Entah itu benar atau tidak, katanya adek tukang begal itu akan menghajar siapa saja yang pergi sendirian. Oh tidak, kasihani para jomblo wahai adek tukang begal. Sungguh ironi jika ditilik, sementara para penegak hukum sendiri masih asik saling tuduh dan tangkap.
Dan menariknya lagi, berita tentang gubernur Jakarta. Tentang apa? Kalian bisa mencarinya sendiri. Sudah cukup negara ini terluka, dan sekarang tak hanya prilaku para koruptor yang meresahkan warga, kalangan biasa pun mulai muak dengan semuanya dan menjadikannya lebih mengerikan.
Negeri ini sakit tampaknya. Saat heboh dengan batu, asyik membegal, dan menonton drama para penegak hukum. Negeri ini begitu sakit. Obat apa yang tepat untuknya? Aku tak tahu, seandainya ada dokter yang merawat satu Negara, mungkin ia akan memvonis negara yang sakit ini menjadi sekarat.
Tentu itu hanya gurauan, kuharap semua menjadi lebih baik. Kebenaran selalu ada, permasalahannya ada yang memperjuangkannya atau tidak? Seberapa kuat dia bertahan di jalan itu? Waktu yang akan membawanya pada kebenaran itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu