Halo para pemuda yang dimabuk asmara. Aku ingin tertawa sendiri rasanya. Cinta oh cinta, sebuah hal yang tak asing bagi kita semua. Cinta pun banyak macamnya, pada orang tua, guru, sahabat, rekan kerja, atau cinta pada Rasul dan Allah SWT.
Terlebih para pemuda, ya, termasuk aku juga bisa dibilang. Cinta terkadang tak bisa dikelakan, kalau kata-kata orang-orang cinta tuh anugerah. Ya, aku tidak pernah membantahnya. Saking serunya persoalan cinta tak sedikit anak-anak seusiaku menjalin hubungan mengatas namakan cinta.
Aku tertarik dengan kisah mereka. Ada yang melakukan pacaran, ada juga yang keren udah siap menikah, orang tuanya sudah tahu sama lain, tinggal menunggu lulus dan menikah saja. Aku pun siap menerima undangannya, ya, wala teman-temanku sudah banyak yang menikah, satu pun belum pernah kudatangai pernikahan mereka.
Tidak, bukan karena tidak ada pasangan untuk datang kesana. Tapi terlebih waktu dan tempat yang tidak pas. Mungkin yang pas saat pernikahanku nanti. Aku lagi-lagi ingin tertawa jika membahas ini. Tapi yasudah, kita lanjutkan.
Pada seusiaku, dibawahny, atau diatasnya--usiaku 21 tahun--tak sedikit dari mereka terus bicara tentang cinta dan cinta, tapi pembahasan itu memang menarik sih. Sangatlah menarik bagi kami, bagaimana ketertarikan dua ingsan yang awalnya tak saling kenal hingga begitu dekat.
Sejauh aku melihat, lama-lama teman-teman yang berhubungan itu sering ledek-ledekan di grup-grup chat tentang pernikahan. Wow, aku merasa tersindir. Apadaya jomblo sepertiku. Dengan topik itulah aku iseng bertanya pada teman-temanku yang saling menjalin hubungan.
Aku bertanya pada mereka. "Kedepannya kalian bakal nikahkan?"
Mereka mengernyitkan dahi mereka dan menjawab seperti samar-samar. Aku terkejut saat itu, benar-benar terkejut. Begini, mereka saling mencintai, mereka saling care, ibarat tinggal resmiin aja gitu. Tapi, mendengar pertanyaan itu mereka bingung. Lalu tujuan mereka itu apa?
Aku hanya menggidik bahuku membayangkannya, apa yang salah? Saat semua sudah saling menyukai dan saling tahu, bahkan mereka saling menjalin hubungan. Tapi, bicara pernikahaan, mereka bingung, mereka tak yakin.
Ya, jodoh mah siapa yang tahu. Dan mereka yang sedang berpasangan sebelum menikah pun, mungkin belom jodohnya kali ya? Walau, ya, rada bingung dengan perihal ini sih. Apa, apa yang mereka pikirkan dan inginkan? Padahal mereka tinggal finishing lah istilahnya.
Aku tidak mau berpikir terlalu jauh, berarti kesimpulannya menjalin hubungan sedini mungkin belum berarti berakhir dengan dirinya. Ya, hubungan tanpa ikatan itu. Berarti, itu bukan cara yang tepat, menurutku, dari pandanganku, setelah semua jawaban kebingungan itu.
Mungkin sekarang bagusnya kejar cita-cita kali ya? Jangan kejar doi dulu, belum tentu doi jodohmu. wleek.
Jatuh cinta itu anugerah, sekarang sisanya semua ada pada kita dengan seperti apa kita menyikapinya.
ayo bang, kita kolaborasi bikin novel wkwkwkw
BalasHapus