Ok, ini bukan ending yang baik. Dimana gue kalah dalam pertandingan pertama. Gue sama sekali gak mencetak angka, mungkin gue bisanya mencetak uang kali yak? Dibantai? nggak juga seh cuman kalah telek. Selisih 6 bola. Di pertandingan basket ini ada beberapa yang bikin gue ngakak, dimana kaka kelas gue bhadowi yang berambisi untuk ngerebut bola yang sedang di udara, dia mau menepak itu bola. Eh yang di keplak malah kepala orang yang mau ngerebut bola itu juga. Semua penonton nyaris ketawa, ini orang kaya mau ngajak ribut kali yak, asal jangan ngajak nikah aja.
Gak itu aja, temen gue Adit. Secara nggak sengaja ngelempar bola ke wasitnya. Semua ngakak juga, tapi tetep keberuntungan belum ada di tim gue. Tile kecewa berat, sampai ID cardnya di buang-buang. Setelah pertandingan itu, gue dan anak basket yang lain memutuskan mengadakan makan-makan, padahal kalah. Yang namanya pesta ga memintingkan itu kali ya, yang penting perut senang, kenyang, bahagia, nikmat adil dan makmur.
Masalah kembali hadir lagi, motor Tile/Patria mengalami trouble. CDI motornya mati, kayanya gitu. Akhirnya setelah otak-atik lama banget, kami semua memutuskan men-stap motor Tile. Gue suka bagian ini, dimana gue bersama temen gue melindungin motor yang di stap, kadang-kadang ngeblokir jalan. Berklakson ria. Gue dengan yang lain berjalan menuju rumah pelatih basket gue. sampai di sana gue langsung menempati rumah kosong di sebelah rumah kost-an pelatih gue, dan pelatih gue bilang "kalo gak kuat lambaikan tangan kalian di camera yang di sediakan!?" sepik, tapi emang sih itu rumah kosong.