Rabu, 05 Februari 2014

Semua Orang Tahu

Lebih mudah berbicara daripada bertindak


*

  Bukan sebuah hal yang tak lazim dari kalimat tersebut. Semua orang bahkan sudah tahu, bahwa berbicara lebih mudah daripada melakukannya. Beginilah yang dialami kebanyakan orang. Mereka pandai berbicara namun tidak untuk tindakannya.

  Waktu itu aku sedang dilanda kerisauan luar biasa. Biasa anak muda, apa-apa bingung, apa-apa galau, apa-apa labil. Tepatnya sebelum siang tiba. Aku sempat berbincang menggunakan aplikasi chating di smartphone, seseorang di sana sungguh sudah kukenal.

  Bagaiman tidak? Dia salah satu sejarah dalam hidupku. Anak pecicilan itu sudah berhasil mempengaruhiku yang dahulu 'agak' pendiem dan sekarang pecicilan nggak ketolongan. Ya, aku sempat cerita dengan dia. Kebetulan dia lagi sedang pesiar, karena dia masih dalam masa basis di perguruan tingginya.

 Tanpa panjang cerita, waktu itu aku langsung ke pokok permasalahannya. Cerita panjang lebar tentang sesuatu yang membuatku risau, mungkin ada hubungannya dengan sentimental. Setelah kejadian payah itu, aku benar-benar tak sabar untuk menceritakan semuanya.

  Setelah cerita tumpah begitu saja, lalu temanku menyahutinya, memberikan solusi dengan berbagai cara. Tak lama dia bilang. "Tapi dalam prakteknya gue sendiri nggak pernah gue pake." Begitulah katanya setelah memberikan semua solusi itu.

  Aku ketawa cekikikan. Begitulah, hidup ini. Semua orang sebenarnya bisa memberikan solusi, tapi permasalahan atau penyakit orang-orang mungkin adalah menjalankan solusinya itu. Semua orang pun tahu apa yang harus dilakukan, tapi tak semua orang melakukannya.

  Itu hebatnya hidup ini. Semua orang tahu benar, tapi tak semua orang melakukan kebenaran itu. Semua orang tahu yang membuatnya sukses, tapi tak semua orang menjalankan. Tak pelak pada diriku ini, aku tahu cara yang terbaik untuk berbagai hal. Tapi, apa aku pernah menjalankannya?

  Aku lagi-lagi cekikikan. Terbayang waktu setelah mendapatkan hasil UTS Kalkulus dengan nilai kecil. Pada saat menyedihkan itu, aku sudah bersungguh-sungguh untuk lebih rajin belajar, lebih banyak mengerjakan soal-soal, dan sudah pasti terbukti itu bakal membuat nilaiku benar-benar tinggi.

  Namun, semangat itu hanya bertahan beberapa menit. Setelahnya, setelah banyak film diberikan oleh teman, bukan film aneh-aneh lho. Akhirnya aku lebih memilih nonton film dari pada melakukan semua itu. Padahal aku tahu, kalau tak melakukan yang seharusnya aku lakukan risikonya adalah nilai Kalkulusku jelek.

  Tak pelak saat menulis, aku tahu untuk menulisnya besok, tapi yang kulakukan malah membiarkannya. Tentunya begitu banyak hal seperti itu lainnya yang membuat kita menyesal. Saat menyesal itulah terkadang kita memahami, sebenarnya kita bisa namun kita malah memilih untuk tidak bisa.

  Jadi begini saja, mungkin kita tahu semua kemampuan kita. Tapi, terkadang kita memilih untuk tidak mengerahkannya sama sekali, karena apa? Karena hidup ini pilihan. Haha. Tentu saja semua orang tahu untuk sukses, selanjutnya apa?

  Tak selamanya kata-kata mewakili segalanya. Terkadang perbuatan yang menjelaskan apa yang telah kita pikirkan apa yang kita tunjukkan. Dan semua terkadang menilai kita dari tindakan. Tak semata kata-kata dari mulut yang sering berdusta itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu