Senin, 26 Januari 2015

Alur Cerita

  Beberapa hal terjadi di semester baru ini, tak lainnya kelas yang kuambil tak semuanya menuju kelas pada sebelumnya yang dimana kelas tersebut asal dari kelasku dari semester-semester sebelumnya.

  Kali ini Tuhan berkata lain, keterlambatanku registrasi memaksa aku harus mengambil kelas lain. Berjumpa dengan orang yang lain. Mengerjakan tugas bersama orang lain. Dan belajar bersama orang lain.

  Aku tak pernah menyesal akan itu, walau pada akhirnya Tuhan memang berkata demikian. Akhirnya aku mendapatkan kelompok tugas besar tak seperti biasanya di kelas-kelas sebelumnya. Apa yang berbeda?

  Ya di kelas asalku, semua terlihat begitu mudah. Beruntung memang selalu mendapatkan orang-orang yang jago dalam bidangnya dan mengerjakan tugas itu bersama-sama. Walau paling banyak porsinya satu poros itu--orang yang jago.

  Tapi, entah kenapa, lama kelamaan, aku merasa sesuatu yang mengganjal. Setelah beberapa tubes bersama orang-orang yang brilian, aku merasa seperti tidak melakukan apa-apa. Dan yang kurasa, aku tidak mendapatkan apa-apa.

  Terkadang aku merasa beruntung satu kelompok dengan orang yang tidak begitu jago, tapi tidak juga malas. Namun memiliki hasrat yang begitu keras untuk belajar. Dan di situ entah kenapa, terbayang nilai pembalajaran yang bakal didapat dari pada mengandalkan satu poros birilian itu.

  Ya, seperti yang pernah kubahas, terkadang keterpaksaan membuatmu menjadi bisa. Dan sepertinya Tuhan sedang memaksaku dengan sebuah kelompok yang menarik. Terkadang suatu buruk bisa terlihat menarik, ya kalian pasti mengerti maksudku.

  Tapi, memang sulit dalam kondisi kesibukkan seperti ini, tapi dengan tujuan yang ingin didapat. Tampak motivasi cukup baik untuk diri sendiri. Keadaan ini telah memaksaku, tinggal bagaimana nanti aku bertindak. Akankah iming-iming nilai pembelajaran yang ingin di dapat akan terlaksana, atau masih iming-imingan.

  Sungguh menarik tampaknya semester ini, dan sekarang aku harus menunggu jadwal kuliah berikutnya di lab. Berdiam diri menatap para teman memadu kasih laptopnya, ada yang bermain dota, menonton, main game online, dan banyak lagi. Dan sepertinya aku sakit perut...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu