Rabu, 11 November 2015

Jenuh

Teruntuk jenuh
Terkadang kekhawatiran itu terjadi
Saat kegembiraan luntur
Saat limbung menerpa pikiran

Jenuh, apa kamu sadar?
Dirimu begitu menyebalkan
Setiap yang kulakukan terasa hampa
Setiap yang kudapatkan terasa tiada

Jenuh, hari ini aku merasakannya
Kamu harus bertanggung jawab dengan semua rasa mengerikan ini
Pahit? Mungkin dirimu lebih dari itu
Kamu begitu hampa dan sekali lagi, itu begitu menyebalkan.

Baik, sekarang apa yang kamu mau?
Aku pernah merasakan kepahitan
Sungguh menderita memang
Tapi aku tahu lalu berbuat apa

Namun, merasakan jenuh sungguh menyiksa
Aku tak tahu berbuat apa
Rasa hampa ini
Membuat aku kelimbungan

Hujan tak jua reda
Tapi aku yakin, hujan pun akan jenuh
Ia akan berhenti
Dan aku akan mulai memahami

Bagaimana hujan menyikapi dirimu,
Jenuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu