Minggu, 22 Februari 2015

Aku Bercanda

  Sepertinya aku terlalu banyak bercanda, sehingga semua lupa, terkadang aku bisa serius dan membuat bungkam semua rendahan remeh temeh mereka. Tapi, aku tak terlalu suka akan hal itu, aku pikir aku akan terus bercanda dan tersenyum, seperti bagaimana ibu melakukannya. Ia selalu tersenyum. Dan aku bahagia melihatnya.

  Walau dunia seolah menginjak-injak harga diri ini, sabar selalu membuktikannya. Perkara nilai, uang dilecek sekali pun tetaplah uang. Nilainya tak berubah, walau wujudnya sudah lecek. Sekarang sebagaimana mungkin mengingat akan harga diri kita, nilai diri kita sendiri.

  Mungkin itu yang kudapat setelah membaca beberapa postingan di Facebook yang menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu