Akhir-akhir ini gue sering dapet tawaran untuk latihan basket di sekolah (bahasanya -_-). Gue rada malas latihan basket, why? Mungkin karena tim gue kalah mulu. Tapi, alasan itu gue pikir pengecut banget. Makanya gue ganti dengan alasan, mau fokus nulis naskah gue yang tak kunjung usai dan terbit. Setelah gue berpikir dan semakin berpikir hingga gue jatuh tempo sakit, gue pun kembali dan kembali lagi dapat pencerahan dari sebuah buku.
Gue nggak bisa jelasin panjang lebar itu buku, karena bukunya nggak panjang dan lebar banget. Intinya gue harus bisa memanajemen waktu. Mungkin setelah lulus smk kalau yang gue lakuin berhasil bakal ngambil kuliah jurusan managament perkawinan *eh perkantoran maksudnya. Kembali ke pencerahan, gue pun tiga hari berjuang melawan penyakit yang sebenernya nggak terlalu parah, badan guenya aja yang lebay. Pas gue baca buku lagi, kok isinya setan ngelawak. Ternyata salah buku, gue cari itu buku dan gue baca lagi. Karena gue lagi sakit, gue pun menyudahinya.
Cahaya bersinar terang menyilaukan gue, gue pun berdiri dan bangkit *mendaramatisir. Gue semangat lagi untuk melakukan kegiatan, walau masih sampai sekarang gue belum bener-bener memenejemen waktu. Kaya boker jam berapa aja, pipis jam berapa aja, senam jari jam berapa aja, cuci mata jam berapa aja, dan yang tidak lupa godain cewek jam berapa aja (its kidding). Itu bohong, gue nggak sehina itu, gue lebih hina tau!!!
Gue pun di ikut sertakan kompetisi 3 on 3 basket lagi. Gue optimis menang, dan hari pertama gue sukses menang dua kali hingga perdelapan final. Besok tiba, gue akhirnya tumbang melawan anak-anak yang bangkot, tinggi banget. Gue nggak tau waktu kecil dia ngenyot susu jerapah mana? atau belalang kupu-kupu mana? Intinya mereka tinggi. Tim gue pun kalah saing dengan postur yang, hemm... Cetek kaya dalamnnya lautan cap kaki tiga.
Namun, kekalahan itu bukan membuat gue berhenti bermain basket lagi. Gue pun NGGAK BAKAL MAIN BASKET LAGI ABISNYA KALAH MULU. Haha... Nggak, gue masih setia dalam permainan bola basket yang udah membawa nama gue sampai punggung gue. Walau harus bayar sembilan puluh ribu untuk membawa namannya. Gue yakin kekalahan di pertandingan yang FREE ini nggak membuat gue jera, gue pun bertekad akan mencari tournament basket yang FREE lagi untuk gue arungi. Sementara nyari Free, biar kalah nggak rugi. Intinya Free It's My BasketBall guys.
Pesan moral yang bisa lu ambil di artikel ini cukup banyak bagi gue, intinya : Atur waktu loe untuk masa depan loe, bukan masa ini aja. Terpenting dari itu, Loe kalau mau ikut TOURNAMENT cari yang FREE aja oke. Biar nggak nyesek kalau kalah. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu