Gue sedikit labil, stress, dan pusing-pusing sendiri kalau bicara naskah setelah selesai PKL ini. Selesai PKL jadwal gue semakin padat, entah itu jadwal apa. Pokoknya gue kaya kekurangan waktu, kayanya 24 jam itu gak cukup bagi gue buat ngelakuin seseuatu. Ada satu naskah gue yang lagi di revisi, namun terhenti dan gue berencana melanjutkannya. Tapi yaitu, gue sama sekali gak ada waktu dan males. Entah kenapa males ini gak ketolongan.
Gue pun memaksakan diri untuk buat cerita yang pada PKL gue merasa semua ide mengalir deras dan gue pengen banget selesai dan menuliskannya. Namun, sekarang ? Gue malah harus berpikit keras untuk mengingat-ingatnya kembali. Parahnya, dan itu ingatan gak kembali-kembali. Gue bener-bener gak tahu harus berbuat apa, gue mencoba menulis seadanya yang bisa gue kelola. Hasilnya, bagi gue mending gak usah nulis. Gue kaya baru pertama kali nulis, ceritanya hambar, nggak ada yang menarik, nggak ada emosinya, gregetnya, dan terpenting gak ada klimaksnya.
Apa yang harus gue perbuat untuk mengembalikan jiwa gue yang telah hilang akibat PKL itu? Rencana punya rencana gue pengen baca novel yang bisa membangkitkan jiwa gue, tapi waktu semakin lama. Umur gue pun semakin menua, kesempatan semakin memudar, hancur sudah masa depan gue. Tapi, belum terlambat sih. Tapi, gue harus berbuat apa? Kerjaan gue sekarang hanya main basket, desain gajelas, nonton sea games, dan itu gak memacu buat kehidupan gue kelak yang sangatlah keras.
Gue padahal udah punya dua judul naskah, yang satu lanjutan dari naskah yang sudah jadi, sementara satunya naskah baru yang udah gue buat tokohnya. Tinggal alur ceritanya iniloh. Lama-lama kepala gue pecah. Sekarang gue mencoba untuk rileks, dan perlahan membeli sebuah novel untuk di baca dan juga menjadi inspirasi gue. Semangaat. !!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu