Minggu, 18 Desember 2011

Remedial

  Gue nggak bilang lega sebelum melewati masa-masa remedial. Walau gue udah pesimis pasti bakal banyak yang remedial, namun kehendak berkata lain. Gue bener-bener banyak tugas untuk perbaikan nilai. Remedial gue cuman Bahasa Inggris, Kimia, Matematika, dan Produktif. Tapi, namanya nilai kurang bejibun. Semua mata pelajaran nilai gue kurang. Terpaksa gue harus ngejar itu nilai, dari pada di rapor nilai gue makin anjlok gara-gara gak ada akibat PKL. Itu-kan namanya NGEK banget yaa.
  Bener-bener yang banyak ceritanya adalah perjalanan nyelesain ini tugas bahasa inggris. Tugas bahasa inggris terbagi menjadi tiga ;
1. Ngumpulin Kamus besar.
2. Ngumpulin Print-an regular dan irregular verb
3. Novel Berbahasa Inggris.
  Gue nggak tau itu bakal berguna nanti apa cuman buat menuh-menuhin perpustakan yang penuh buku terbitan depdiknas yang cuman berdebu kayanya di perpustakaan. Tapi, gue nggak peduli itu semua. Terpenting sekarang nilai gue menjadi baik tanpa harus keluar biaya. Itu prinsip gue. Bukan prinsip, itu keadaan gue (baca: bokek).
  Kamus besar gue pikir itu cukup mudah, di rumah gue ada kok. Nge-print pertama gue lihat temen gue ngumpulin print-an 10 lembar. Tapi, ternyata itu di tolak. Gurunya minta yang naujubilah, 50 lembar. Gue nggak tau kalau itu ngeprint di warnet. Untung bokap gue ada printer sama kertasnya (ngeprint ngumpet-ngumpet).
  Masalah terbesar ternyata pada novel bahasa inggris. Gue nggak habis pikir bakal nyari novel itu dimana, gue udek-udek di tumpukan jerami kandang gue ternyata nggak ada, tong sampah depan gubuk gue juga gak ada, belakang rumah gedong gue nggak ada juga, sebenernya rumah gue itu apaan sih? Gue dan temen gue pun berinisiatif mengunjungi sebuah mall daerah bekasi barat. Bekasi Square, itu mall pertama yang kami kunjungi. Gue hilir mudik nyari toko buku, dan hasilnya nothing.
  Gue pun bergegas menuju Mega Bekasi (giant), parahnya bukan bukunya nggak ada. Bahkan, toko ubkunya juga nggak ada. Ini sesuatu banget, buang-buang waktu di sini, akhirnya gue pergi ke mall terkahir, yaitu mall metropolitan. Disana gue mengunjungi gramedia, gue sempet nanya sama salah satu spg disana. Katanya nggak ada, adanya buatan fuadi yang harganya 90 rb. Gue pun gigit jempol (kaki). Walau bukan bagian gue dalam novel tapi temen gue, tetep aja pasti gue bakal kena imbas nombokin.
  Sampai angin surga berhembus kencang sehingga wig gue berterbangan *eh. Ternyata ada novel bahasa inggris di kategori cerita anak import. Gue kira beras doang yang import-import. Ternyata, novel anak juga di improt-improt. Gue lihat, 'ini dia yang gue cari' gue nyengir lega. Pas lihat harganya, gue shock. Lumayan, lima puluh ribu. Temen gue menyanggupi, tapi ujung-ujungnya minjem uang juga. Demi nilai ya, ini demi nilai gue harus berkorban ke tiga mall dan minjemin temen (kesannya gue pelit banget).
  Nyeseknya di perumahan dekat sekolah juga ada yang jual, dan harganya di bawah novel yang gue beli. Gue hanya bisa menghela nafas sambil berkata 'siake'. Gue bukan mikirin uangnya, tapi gue mikirin temen gue yang punya utang kaga bayar-bayar. Bukan, bukan yang minjem buat beli novel tapi ini lebih gede. Rasanya labil pas lu nggak punya uang, dan temen yang punya utang nggak sanggup bayar. Gimana nasib anak istri gue? -____-
  Akhirnya gue kumpulin dan gurunya tersenyum iblis melihat penderitaan gue setelah melihat harga novel itu. Better banget ya. Yang terpenting nilai gue tercukupi deh. Bye-bye pinokio si hidung mancung (judul novelnya pinochio).

2 komentar:

komentar bagi yang perlu