Dari judul, bukan berarti gue telat datang bulan... Bukan juga telat puber, atau pun telat sahur. Ini telat sudah basi sekali alias lazim bagi kehidupan gue yang begitu mencekam. Seperti update-an blog gue sebelum-sebelumnya gue pernah bercerita kalau gue sering telat dibulan puasa ini.
Gue pernah buat rekor nyaris seminggu telat berturut-turut. Dan, yak! sekarang gue pun membuat rekor dan sejarah terbaru bagi kehidupan gue. Jadi begini kronologinya...
Gue memang manusia biasa yang terlanjur hadir didunia ini dengan segenap masalah dan sifat yang aneh pula. Sebenarnya tak aneh juga, tapi sifat yang kurang baik. Gue memang tidur kaya kebo, padahal gue adalah sapi. Itu memang nggak nyambung sekali. Gue memang pemalas tapi gue rajin kalau soal ngupdate blog, percaya gak? Buktinya hal beginian saja gue update.
Hari ini gue sahur seperti biasa, sebelum sahur gue tumben-tumbenan mandi tuh. Gue sahur dengan lahap dan nikmat. Seusai adzan gue shalat dan gue langsung tidur kembali. Gue tidur-tidur, kebetulan gue bermimpi seru. Gue berasa terbawa dalam mimpi itu. Gue seperti sedang hidup di mimpi itu sehingga pas gue bangun.
Gue terkesiap liat nyokap berdiri dan bilang ke gue. "Hilmy, bangun! Sudah jam delapan ini! Enggak sekolah?" ucap nyokap gue yang masih dalam kondisi kurang enak badan.
Mata gue membelalak dan gue heboh. Jam delapan? gue masuk sekolah saja jam setengah delapan. Gue pasrah, gue gak mau sekolah. Gue melanjutkan tidur lagi sambil membujuk nyokap gue agar mengizinkan gue. Tak beruntungnya ini dibulan puasa dan nyokap gue gak suka berbohong. Nyokap gue pun menolak untuk mengizinkan gue. Itu terjadi selama setengah jam.
Gue yang keki dan gak mau dapat alpha dalam absen gue ini langsung berkemas tanpa mandi. Ok itu terdengar horor, tapi ingat sebelum sahur gue sudah mandi lhoo.... Gue berangkat secepat kilat, bahkan jasa pengiriman barang aja kalah kilatnya sama gue.
Gue tiba disekolah sekitar jam sembilan. Gue pun telat satu jam setengah. Ini rekor terbaru gue yang harus gue pertahankan dan sebar luaskan. Hebat bukan gue? :") Ok cukup euforianya... Gue pun harus berhadapan dengan seorang guru yang tak gue kenal, dia sepertinya guru baru. Tampangnya dibuat-buat seperti orang marah.
Gue berhadapan dengan dia, dia mencoba menghakimi gue tapi dia tidak memiliki hak untuk hal tersebut. Dia menanyakan gue, sempat gue diusir sama dia untuk langsung pulang saja. Gue yang berusaha mati-matian ke sekolah walau harus telat sebanyak ini masa langsung pulang lagi? Ok gue pun ngeluarkan rayuan gue, modusan gue, gombalan gue, dan memelasnya muka gue.
Setelah lama gue berdebat ada seorang guru yang hadir dan mencoba bertanya sama gue. Oh ya perjalanan gue dari rumah kesekolah itu setengah jam jadi gue hadir jadi lebih lama. Gue pun berucap-ucap dengan mereka sampai akhirnya gue di oper lagi ke guru kesiswaan.
Gue anak biasa yang sering masuk buku besar karena terlambat ini harus hilir mudik mencari guru kesiswaan. Gue pun akhirnya bertemu, dan.... Gue disuruh masuk setelah istirahat. Selain itu gue disuruh membuang sampah. Ok gue pun buang sampah ke dekat pos satpam. Ternyata keren juga berjalan sambil bawa pot besar berwarna hijau yang dijadikan tong sampah.
Setelah itu gue pun berbincang-bincang dengan guru baru itu. Kami saling curhat, pertamanya dia kepo-in gue. Gue jawab, eh pas gue jawab dulu gue tinggal di jakarta utara dia mulai curhat tentang dirinya. Kami pun saling bercerita satu sama lain. Tapi, dia itu kepo banget. Sampai nanya pacar-pacar gue siapa? Sudah tau gue itu.... Yasudahlah jangan dibahas ya.... Enggak baik....
Seorang guru pun hadir lagi. Di meja piket pun semakin ramai. Tak lama, akhirnya gue punya pekerjaan. Sebuah lembaran jadwal pelajaran dan ruangan tertinggal entah dimana. Gue pun dipaksa guru itu untuk mencari perkelas. Ini.... Rasany... Huft.... Sulit diceritakan...
Gue pertama mencari di lantai dasar. Tapi tak ada, gue kelantai dua... Gue hampiri satu-satu kelasnya. Gue masuk dan mengucapkan salam lalu menanyakannya kemudian pamitan. Nothing.... Dari ujung sebelah kiri gue menanyakan dengan harus berhadapan pada guru-guru serta anak kelas satu itu ternyata adanya di ujung sebelah kanan. Beruntungnya gue gak nyari di kelas lantai satu.
Gue hadir dimeja piket dengan nafas tersengal-sengal. Tapi setidaknya setelah bel istirahat berbunyi gue pun masuk kekelas (baca: Lab TKJ). Anak-anak pada heboh melihat gue hadir pada jam setengah sepuluh. Jarang terjadi bukan? Nah! Itu hebatnya gue!
Setelah semua itu, gue pun mendapatkan anugerah. Seorang yang mempunyai hutang kepada gue membawakan celana putih. Dan sekarang gue yakin gak ada pakai celana kolor setiap senin dan selasa. Tapi gue gak tau kalau hari rabu.
Entah kenapa walau pagi ini gue sangat menderita dan penuh cerita. Menjelang sore gue cukup tenang. Apalagi setelah main kerumah temen dan main PES. Gue (baca: Juventus) pun menang telak lawan Ac Milan 5-0. Gue bangga sedikit bolehlah....
Mungkin quotes gue hari ini itu... Hem.... Lebih baik terlambat atau tidak sama sekali. Apapun hasilnya setidaknya kita telah berusaha, yakin itu perlu... Yakin akan semua usaha ita tak akan sia-sia adalah kuncinya. Jadi, jangan takut terlambat. Tapi jangan terlambat terus kaya gue juga. Selamat berbuka guys bagi yang menjalankan.