Senin, 09 Juni 2014

Kilas Balik Semester Satu part satu

  Genap sudah dua semester dijalani. Genap sudah satu tingkat terlewati. Malam ini, selepas meninggalkan Bandung mulai ada rasa sedih yang tertanam. Seolah-olah kami sesuatu yang tak bisa terlepaskan. Seperti ada cinta di antara kita.

  Malam ini pula setiba di rumah, aku langsung ingin menulis tentang ini, tentang satu tingkat ini. Semenjak  turun dari bus, aku sudah ngebayangin apa saja yang telah terjadi, yang telah kudapati. Dan banyak hal yang kulihat dan kunikmati atau kubenci. Jadi aku pikir, kilas balik tak ada salahnya. Bagaimana jika kita mulai dengan semester satu?

  Pertama kali ke Bandung dengan kondisi keluarga lengkap, bahkan adik kembar yang nyantri pun ikut. Ke kosan baru. Betapa bahagianya kakek saat itu. Bersahaja berbicara dengan ibu kos dan tetek bengek lainnya.

  Aku sudah memikirkan untuk main dan main saat itu. Meski pertama baru ke daerah itu. Bukan berarti aku belum punya temen. Sebelum semua itu, aku sudah kontakan berbagai orang yang kebetulan satu jurusan denganku.

  Setelah semua keluarga pergi, aku memulainya. Berkenalan dengan salah satu counter ponsel dekat situ, sekalian tanya-tanya, sekaian pula beli pulsa. Setelah itu aku akhirnya ke sebuah tempat yang di sebut Tmart.

  Tmart seperti mini market yang berartikan Telkom mart. Tempatnya tidak jauh dari asrama putri. Di sana banyak sekali orang, benar-benar banyak. Terutama mahasiswa baru seperti aku saat itu. Setelah di sana, aku bertemu banyak orang. Kami mulai ngobrol, sampai akhirnya ada sesosok wanita yang mereka bilang cakep dan sempet godain. Saat itu aku sih diam saja. Bener loh.

  Setelah itu, satu angkatan, satu jurusan, kami mengadakan futsal bersama untuk putranya. Saat itu aku sudah mulai berisik. alih-alih mau merubah imej jaim jadi lebih friendly, tapi terlihatnya mengerikan. Setelah futsal, akhirnya acara yang ditunggu mulai. Gathering unofficial segera di mulai.

  Berletakkan di Danau Galau, pertama kami ngumpul, tapi buat forum-forum sendiri. Sampai akhirnya temanku menunjuk aku sebagai moderator atau mc acara. Akhirnya acara dimulai, dengan pedenya aku membuka acara sebagai moderator.

  Sesinya nggak jauh dari perkenalan. Aku dengan sok asiknya.aku bercanda-canda kepada setiap orang. Iseng mengomentari pernyataan dari masing-masing peserta. Acara itu pun terbilang sukses. Sampai akhirnya aku mulai dikenal beberapa orang, dan aku pun jadi mengenal beberapa orang pula.

Gathering Unofficial


  Setelah acara itu, beberapa rentetan acara dari kampus di mulai. Seperti tes bahasa inggris, dan tes psikotes. Pada saat tes psikotes, aku mendapati seorang wanita di depanku yang terasa resah dengan jilbabnya.

  Jangan tanya orangnya seperti apa? Orang itu sukses membuatku tersenyum-senyum. Lalu tes itu berakhir, aku pun tak tahu namanya. Beberapa sehari kemudian, acara ospek dimulai. Ospek yang bernamakan PDKT itu dimulai.

  Tiga hari aku mendapati teman-teman baru lagi di kelompokku. Mendapati seminar-seminar yang membuatku tertidur di ruang serba guna. Dan terbangun saat mendengar theme song PDKT yang power full membangkitkan semangatku. Mungkin terdengar lebay, tapi theme songnya memang keren.

  Aku suskses merubah pandanganku, saat itu aku mendapati seorang pria dengan wajah yang judes. Melihat orang lain dengan sinis terus. Tapi, ketika aku mengenalinya. Ternyata orang itu asyik. Ternyata juga, memang mata dia kayak begitu. Dia keturunan tiongkok biasa dipanggil Akew. Selama ospek kami pun saling bercanda.

  Saat seminar berlangsung. Aku juga sering mendapati wanita berjilbab itu. Ya, aku tersenyum sendiri saja saat itu. Bahkan sempat bilang ke Akew. Ya, memang dia membuat kami tersenyum-senyum. Hehe.

  PDKT yang melelahkan pun usai. Aku memasuki kelas baru. Saat itu aku baru kenal dua orang dari sekian banyaknya orang di kelas itu. Kami selalu duduk di belakang, memandangi dosen dengan jenuh. Lambat hari, mulai kenal beberapa orang lagi.
iFive

  Bahkan, kami sering makan bersama, dan memulai beberapa kelompok yang sering pergi bebarengan. Setelah kenal beberapa orang untuk kesekian kalinya, aku memulai hobiku lagi. Basket. Tentu saja, di sana ada lapangan indoor yang kudambakan.

  Pertama-tama aku niat sekali datang basket, tapi makin kesini ternyata waktu begitu sempit dan aku tidak sempat untuk latihan, aku hanya main di sore hari bersama warga yang main di lapangan indoor itu.

  Tak hanya basket, aku juga masih menulis, menulis di asrama temanku. Aku pernah cerita tentang asrama 312. Di sana rame sekali. Kekeluargaannya pun hebat. Walau tak terjadi hingga sekarang. Maksudku kamar itu sudah menjadi kenangan, karena kami semua sudah tinggal masing-masing.

  Aku pada akhirnya meneruskan hobiku, ya, aku ikut organisasi. Namanya, Masyarkat Jurnalistik. Ini organisasi yang tak jauh beda dengan pers, jurnalistik, dan semacamnya. Aku masuk ke sana, berjumpa dengan beberapa orang baru lagi dan mengenalnya.

  Semakin ke hari, aku semakin dekat dnegan orang di sana. Aku sering main ke sekretariatannya. Bahkan aku sempat disebut salah satu kuncen sekre. Karena aku sering tidur di sekre dan bermain seharian di sana. Walau sekarang mulai jarang karena jarak dari kosan sudah menjauh.
Masyarakat Jurnalistik


  Setelah sukses mendapati keluarga baru yang bernama Masyarakat Jurnalistik. Di mulailah hari-hari mengerikan. Ya, UTS. Mungkin postingan berikutnya akan melanjutkan cerita tentang kilas balik semester satu ini. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu