Memang segala yang ada di kehidupan ini, bisa menjadi filosofi hidup. Begitulah setidaknya menurutku.
*
Seperti yang sering aku ceritakan, tentu saja, aku memang doyan bercerita. Mungkin sebagian kehidupanku telah kuceritakan di sini. Ya, aku kuliah di jurusan Informatika. Jurusan yang katanya cukup sulit untuk lulus, dan blablabla lainnya.
Memang, ketika aku menjejaki jurusan ini terasa sulit. Tapi, aku berusaha menikmati. Dan kini, aku sedang berpusing ria dengan presentasi besok. Ya, besok giliran kelasku untuk presentasi mata kuliah Algoritma Struktur Data (ASD).
Pada pelajaran ASD sendiri terdapat sebuah algoritma yang bernama Stack. Sebuah algoritma dengan cara kerja mem-push (memasukan) dan mem-pop (membuang). Ya, sebuah data dimasukan secara menumpuk, jika ingin dikeluarkan, data terakhir yang dimasukkanlah yang dikeluarkan.
Mungkin sulit membayanginya, itu sama saja seperti kita menumpuk batu diatas batu. Batu pertama paling bawah, lalu batu kedua di atasnya, batu ketiga diatas batu kedua. Dan seterusnya, namun jika ingin dibuang batunya, batu paling ataslah yang dibuang.
Ya, begitulah cara kerja komputer. Multitasking, dosenku berkata, katanya komputer itu sejatinya tidaklah multitasking, ia melakukan pekerjaan itu secara bergantian. komputer menjalankan dua aplikasi itu secara bergantian dengan metode stack, dia mem-push atau mem-pop setiap aplikasi berjalan secara bergantian dalam hitungan waktu yang sulit dijangkau dengan mata telanjang.
Begitulah katanya, pada intinya, komputer sulit atau mungkin tidak bisa menjalankan aplikasi bersamaan, entah zaman kapan mungkin bisa. Tapi, sejauh ini stack-lah cara ampuh. Dengan kecepatan diluar mata telanjang manusia, semua terlihat berjalan sempurna. Padahal nyatanya, mereka bekerja bergantian. Tidak bersamaan.
Mungkin ini bisa menjadi hal yang terus kepikiran berminggu-minggu jika tidak ditulis. Ya, di penghujung semester ini, kesibukanku--seperti yang kukeluhkan sepanjang postingan november--begitu menggila. Sudah pasti, semua itu juga karena kemauanku. Dan bagaimana bisa aku segila itu?
Waktu pertama kali aku ke kampus, aku sering mendengar cerita-cerita dari orang-orang besar dikalangan mahasiswa, salah satunya presiden mahasiswa. Ya, dia bercerita, katanya di semester pertama dia mempunyai 7 organisasi. Dan dia sukses menjadi sehebat ini.
Saat itu aku terkagum, dan berpikir banyak organisasi bisa menggiring menjadi sesuatu yang hebat. Walau pemikiran itu terlalu naif, tapi aku seolah menjalinanya sekarang. Tapi, bukan alasanku menerima semua kegiatan ini.
Selain memahami banyak organisasi bisa menjadi orang hebat, banyak organisasi pun terlihat tidak begitu rumit. Sepertinya asyik, kenal banyak orang, bisa tahu ini itu. Wah kayaknya asyik sekalilah. Aku pikir itu tak akan saling mengganggu atau bentrok dan apalah.
Namun, semua itu berubah. Ternyata tak ada yang bisa berjalan sama-sama. Salah satu harus dikorbankan. Ini kembali lagi ke fokus dan pengorbanan. Semua tidak bisa bersama-sama. Mau di stack bagaimana pun, aku nyatanya tetap kesulitan. Mungkin men-stack dua kegiatan masih memungkinkan.
Nyatanya, aku lebih dari itu dan benar-benar kewalahan. Stackku seolah mengadat, aku menjadi hang. Mungkin aku terlalu Geek, tapi beginilah. Aku mencoba mem-stack sebuah kegiatan dan mem-push kegiatan lain. Tapi, sayangnya kegiatan itu begitu banyak. Aku benar-benar butuh waktu, sangat butuh waktu.
Dan sekarang aku harus mengorbankan atau menyelesaikan. Agar algoritma stack ini setidaknya masih bisa berfungsi dan tidak mematikan. Sungguh, aku merasa sedih saat tak ada hal yang dapat kulakukan. Ya, walau berbincang dengan orang yang tidak dikenal, itu sungguh menyenangkan setidaknya.
Di tengah malam ini, aku baru saja memakan gorengan yang tak laku terjual, menjemur pakaian yang nyaris setengah hari direndem, menulis blog ini, dan belum sempat menyentuh codingan ASD yang sejatinya praktikum selepas matahari terbit dari orbitnya hari ini.
Dan setelah matahari menampakan dirinya, sungguh benar-benar mengerikan, dua tubes, satu rapat, satu acara besar. Dan malam ini aku merasa kacau. Kuharap stack ini masih berfungsi dengan baik, entah butuh waktu berapa lama untuk mem-stack serta mem-pop.
Paling menjengkelkan adalah, pagi ini ada pertandingan Juventus vs Fiorentina. Oh sial, aku mungkin akan ketinggalan pertandingan itu.
Pada pelajaran ASD sendiri terdapat sebuah algoritma yang bernama Stack. Sebuah algoritma dengan cara kerja mem-push (memasukan) dan mem-pop (membuang). Ya, sebuah data dimasukan secara menumpuk, jika ingin dikeluarkan, data terakhir yang dimasukkanlah yang dikeluarkan.
Mungkin sulit membayanginya, itu sama saja seperti kita menumpuk batu diatas batu. Batu pertama paling bawah, lalu batu kedua di atasnya, batu ketiga diatas batu kedua. Dan seterusnya, namun jika ingin dibuang batunya, batu paling ataslah yang dibuang.
Ya, begitulah cara kerja komputer. Multitasking, dosenku berkata, katanya komputer itu sejatinya tidaklah multitasking, ia melakukan pekerjaan itu secara bergantian. komputer menjalankan dua aplikasi itu secara bergantian dengan metode stack, dia mem-push atau mem-pop setiap aplikasi berjalan secara bergantian dalam hitungan waktu yang sulit dijangkau dengan mata telanjang.
Begitulah katanya, pada intinya, komputer sulit atau mungkin tidak bisa menjalankan aplikasi bersamaan, entah zaman kapan mungkin bisa. Tapi, sejauh ini stack-lah cara ampuh. Dengan kecepatan diluar mata telanjang manusia, semua terlihat berjalan sempurna. Padahal nyatanya, mereka bekerja bergantian. Tidak bersamaan.
Mungkin ini bisa menjadi hal yang terus kepikiran berminggu-minggu jika tidak ditulis. Ya, di penghujung semester ini, kesibukanku--seperti yang kukeluhkan sepanjang postingan november--begitu menggila. Sudah pasti, semua itu juga karena kemauanku. Dan bagaimana bisa aku segila itu?
Waktu pertama kali aku ke kampus, aku sering mendengar cerita-cerita dari orang-orang besar dikalangan mahasiswa, salah satunya presiden mahasiswa. Ya, dia bercerita, katanya di semester pertama dia mempunyai 7 organisasi. Dan dia sukses menjadi sehebat ini.
Saat itu aku terkagum, dan berpikir banyak organisasi bisa menggiring menjadi sesuatu yang hebat. Walau pemikiran itu terlalu naif, tapi aku seolah menjalinanya sekarang. Tapi, bukan alasanku menerima semua kegiatan ini.
Selain memahami banyak organisasi bisa menjadi orang hebat, banyak organisasi pun terlihat tidak begitu rumit. Sepertinya asyik, kenal banyak orang, bisa tahu ini itu. Wah kayaknya asyik sekalilah. Aku pikir itu tak akan saling mengganggu atau bentrok dan apalah.
Namun, semua itu berubah. Ternyata tak ada yang bisa berjalan sama-sama. Salah satu harus dikorbankan. Ini kembali lagi ke fokus dan pengorbanan. Semua tidak bisa bersama-sama. Mau di stack bagaimana pun, aku nyatanya tetap kesulitan. Mungkin men-stack dua kegiatan masih memungkinkan.
Nyatanya, aku lebih dari itu dan benar-benar kewalahan. Stackku seolah mengadat, aku menjadi hang. Mungkin aku terlalu Geek, tapi beginilah. Aku mencoba mem-stack sebuah kegiatan dan mem-push kegiatan lain. Tapi, sayangnya kegiatan itu begitu banyak. Aku benar-benar butuh waktu, sangat butuh waktu.
Dan sekarang aku harus mengorbankan atau menyelesaikan. Agar algoritma stack ini setidaknya masih bisa berfungsi dan tidak mematikan. Sungguh, aku merasa sedih saat tak ada hal yang dapat kulakukan. Ya, walau berbincang dengan orang yang tidak dikenal, itu sungguh menyenangkan setidaknya.
Di tengah malam ini, aku baru saja memakan gorengan yang tak laku terjual, menjemur pakaian yang nyaris setengah hari direndem, menulis blog ini, dan belum sempat menyentuh codingan ASD yang sejatinya praktikum selepas matahari terbit dari orbitnya hari ini.
Dan setelah matahari menampakan dirinya, sungguh benar-benar mengerikan, dua tubes, satu rapat, satu acara besar. Dan malam ini aku merasa kacau. Kuharap stack ini masih berfungsi dengan baik, entah butuh waktu berapa lama untuk mem-stack serta mem-pop.
Paling menjengkelkan adalah, pagi ini ada pertandingan Juventus vs Fiorentina. Oh sial, aku mungkin akan ketinggalan pertandingan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu