Orang hebat tak pernah mengeluh.
*
Belakangan ini kerjaanku kurang lebih liat beranda facebook dari terupdate hingga yang sudah kadarluasa. Beberapa banyak hal-hal menarik. Mulai dari berbagai tautan tentang pengetahuan, tentang agama, tentang hal lucu, tentang yang terbaru, dan banyak lagi.
Tak pelak status-status facebook yang lucu, aneh, dan sedikit alay. Ada juga yang keren, kata-katanya bagus, dan banyak lagi yang menarik untuk dilihat-lihat. Maka dari itulah, kenapa akhir-akhir ini cukup betah memantengin beranda facebook. Selain mencari info terbaru tentang perkuliahan di facebook.
Namun, tak lama, aku membaca sebuah status facebook yang membuat aku merasa tersindir sendiri. Mungkin itu bukan tertuju untukku, tapi aku seolah merasakannya. Ya, kurang lebih seperti kata-kata diatas.
Aku saat itu mengangguk-ngangguk. Memang aku sering sekali bercerita di blog ini, dan mungkin sebagian orang yang telah membaca isi blogku hanya keluh kesah kehidupan. Seolah aku orang yang lemah dan lekas mengeluh, mengadu ke seluruh masa dan berharap belas kasihan.
Aku terkekeh sebentar. Itu aku lebih-lebihkan saja. Ya, tapi aku juga merasa aku seperti curhat dan mengeluh di tempat ini. Walau sebenarnya, ada beberapa hal yang kumaksud dari segala masalah yang sedang kualami.
Ada berbagai hal menarik dari masalahku itu sehingga aku mempostingnya di blog ini. Mungkin terkesan seperti mengeluh, tapi entahlah. Mungkin bisa sekaligus. Jujur saja, aku menggunakan blog ini untuk berbagi cerita dan latihan menulis tentang hal yang telah terjadi atau yang sedang ingin terjadi atau mungkin fiksi-fiksi yang ada dalam benak ini.
Terlalu banyak mata, terlalu banyak pikiran, terlalu banyak sudut pandang dari masing orang. Jadi semua orang bebas menganggap apa tentang isi blog ini. Tapi, aku cukup setuju tentang kata-kata di atas. Orang hebat tak pernah mengeluh.
Ya, orang hebat tak akan mau menghabiskan waktunya hanya untuk berkeluh kesah uring-uringan meminta pertolongan, atau mungkin berharap Tuhan menurunkan malaikatnya langsung begitu saja dan menolongnyadalam waktu itu juga.
Tapi, tak semudah itu. Orang hebat tak akan menghabiskan waktunya untuk berpikir seperti itu. Orang hebat langsung bergegas, memikirkan jalan keluar dan lekas melakukannya. Masalahnya teratasi, tanpa keluh kesah yang basi.
Ya, itu menuruku. Tapi, sayangnya aku bukanlah orang hebat dan gemar menulis tanpa tahu efek yang terjadi. Jadi, apa boleh buat. Terserah pembaca menganggap apa tulisan ini. Tapi, aku hanya berusaha membuat blog ini menjadi saksi kehidupanku. Menjadi curahan benakku.
Dan aku selalu berusaha menulis hal yang baik-baik, siapa tahu cukup membantu. Walau sepertinya tidak. Asal para pembaca tahu, pada awalnya blog ini digunakan untuk menulis cerita-cerita konyol di keseharianku. Berharap bisa menjadi Raditya Dika lainnya.
Tapi, apa boleh buat, nasibnya begini, semakin ke sini. Aku punya panutan menulis, dan akhirnya tulisanku seperti ini. Berusaha mungkin menampilkan hal-hal menarik dari sebuah masalah yang sedang aku alami. Pemikiran liar ini selalu menunjukkannya. Dan kuharap para pembaca senang dengan semua yang tersaji di blog payah ini. *cheers.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBlog itu murni hak kebebasan ekspresi yang punya. Baik tulisan maupun karyanya. Pembaca hanya bisa berkomentar. Komentar doang kok. Iya, komentar. Ga lebih.
BalasHapusNice post mi~
#BlogWalking
nb. Itu komentar pertama gua ga masuk.
Haha sip bang, itu pemikiran aja, terkadang merasa sedikit aneh soalnya haha jadi mencoba mengklarifikasi yang seharusnya gak perlu di klarifikasi haha
BalasHapus