Selasa, 30 April 2019

Dari Ummi untuk Ahmad

Maafkan umi nak ...

Di saat sakit kau sendiri yang merasakannya. Kau mungkin ingin seperti teman-teman mu. Di saat sakit dijemput untuk pulang.

Tapi, kamu nak ... Tidak ada yang menjemput. Mungkin kamu berfikir, umi dan Abi tega membiarkan kamu sendiri.

Percayalah nak... Umi dan Abi mu tidak Setega itu. Umi dan Abi terus memantau perkembangan mu meski dari kejauhan. Namamu selalu kami sebut dalam doa-doa kami.

Kami juga minta mba dan mas mu yang di solo untuk menjenguknya. Jika tidak bisa seminggu sekali, ya paling tidak sebulan sekali. Sekadar mengajakmu makan sambil bercengkrama. Melepas rindu melipur lara.

Maafkan umi nak... Seorang muslim harus menyelesaikan apa yang dimulainya. Ingin sekali kami memindahkan mu dari asrama ke rumah. Tapi kami berfikir seribu kali baik buruknya.

Maafkan umi nak... Tidak selalu yang kita lihat dan rasakan enak itu baik buat kita. Bisa jadi itu buruk. Kamu sering merajuk untuk pindah sekolah. Tapi umi tidak mengizinkan.

Kamu tahu kenapa nak? Karena umi dan Abi sudah memulai mendidik kamu untuk menghafal Al Qur'an. Kalau kamu pindah, kami khawatir akan hilang hafalan Qur'an mu.

Kamu tahu nak... Menghafal Al-Qur'an itu tidak mudah. Kakak-kakakmu saja iri kepada mu. Kamu bisa menghafal Al-Qur'an sejak dini. Sedangkan kakak mu baru menghafal Al-Qur'an setelah dewasa. Ternyata begitu berat dan banyak rintangannya.

Itulah nak, kenapa umi mu ini tidak memindahkan mu. Kita harus selesaikan apa yang sudah dimulai. Menghafal Al-Qur'an hingga 30 juz.

Bersabarlah nak... Inilah syaa Allah kamu bisa menyelesaikan hafalan Qur'an mu. Semoga di usia muda 12 tahun Allah anugerah kan hafalan Qur'an mu seperti Ahmad dan Kamil. Aamiin ..

Tidak kah kamu ingin memakaikan mahkota untuk umi dan Abi? Dan mengajak kakek nenek dan kerabatnya masuki surga Nya yang penuh kenikmatan.

Maafkan umi nak... Jika kamu terbebani dengan hafalan Qur'an. Cobalah kamu belajar ikhlas dalam menghafal. Inilah syaa Allah kamu akan mudah dan ringan menghafal.

Maafkan umi nak... Jika umi begitu tega melepas mu ke pesantren. Ada sattu asa, Semoga kamu menjadi 'Ahlul Qur'an', keluarganya Allah.

Umi hanya bisa berpesan... Bersabarlah dalam menghafal Al-Qur'an... Bersabarlah menghadapi teman-teman mu.. Berbaik sangka kepada Allah... Allah senantiasa menjaga mu. "Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar."

#syafakallahmasAhmad #umisayangAhmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu