Melihat kehidupan di sosial media, rasanya semua itu terasa begitu indah nan sempurna. Hal tersebut perlahan membuat pikiran saya menjadi terpatri akan sesuatu langkah itu harus indah, besar, dan sempurna.
Padahal dalam melangkah bukan kesempuranaan yang terpenting, tapi bagi saya menyelesaikan langkah itu yang terpenting. Agar tidak terpelatuk, agar berhasil ke suatu tempat, ah tentu saja.
Hal ini saya dapati ketika belakangan saya sering melihat musisi pada bikin konten di youtube. Jujur kesan awal saya “kok jadi alay gini ya” entah dari judul atau thumbnail mereka serta dari segi pakaian mereka sangat berbeda jauh dibandingkan ketika konser.
Mereka benar-benar tampil dengan pakaian seadanya, lalu rekaman di kamar dengan kualitas gambarnya yang benar-benar tidak proper untuk musisi sekelas mereka.
Namun jika mendengar musiknya, pasti akan terlihat seperti paradoks. Bagus sekali, sungguh, tidak mengecewakan. Namun hal yang membuat saya bertanya-tanya adalah “Kok mereka buatnya dengan visual yang gini banget sih?”
Ya, walau dengan kualitas video dan desain seadanya, tapi itu semua berjalan dengan baik. Mereka benar-benar melangkah dengan mantap, tanpa harus sempurna. Terpenting mulai saja dahulu.
Jika di dunia produk mungkin ini disebut minimum vaiable product, ya produk yang sederhana dengan banyak kekurangan tapi tujuan utamanya tercapai.
Sekarang-sekarang mereka sudah meningkatkan kualitas lainnya. Mulai rekaman di studio, desain thumbnail yang cukup enak dilihat mata, sampai isi konten yang lebih dipersiapkan.
Memang terkadang masalah utama kita adalah memulainya, lantas semakin dipusingkan dengan kesempurnaan, dan pada akhirnya hanya menjadi impian belaka.
Ya, saya seperti itu. Semoga kalian tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu