Sumber: http://Instagram.com/annabhany |
Jadi botak itu gak enak, tapi susah juga dijalananin.
Gue bukan botak seksi, botak kece, atau pun botak imut. Gue botak menggelikan. Seketika rambut gue dibumi hanguskan. Gue gak habis pikir kalau ini bakal terjadi. Dari dulu gue kepengin botak. Dan sepertinya keinginan gue itu bukanlah sesuatu yang bagus.
Masalah botak, sebenarnya cocok gak cocokan sama bentuk wajah. Beruntungnya, wajah gue gak cocok sama rambut botak. Wajah yang cocok dengan rambut botak, atau botak tumpul, atau juga botak licin, tengok saja Van Diesel dan Theo Walcott.
Mereka influence gue untuk menjadikan rambut ini botak. Tapi, perkiraan gue salah. Gue gak pantes botak. Gue berasa kaya kehilangan mahkota gue. Layaknya wanita, rambut bagi gue sangatlah berarti. Dari dulu gue juga ngidam rambut panjang.
Akan tetapi gue terlalu labil ternyata. Waktu kecil, gue pernah nangis berhari-hari dan kesel sama kakek gue gara-gara dicukur botak. Gue benar-benar ngamuk saat itu, rasanya gue itu menjijikan banget ketika botak. Padahal gak botak juga menjijikan.
Saking ingin cepet rambut gue numbuh. Ketika kecil gue kerahin semua kemampuan gue, seperti pakai kemiri setiap hari, pakai lidah buaya, ,sering shampoan, dan gesekin kepala ke tinta cumi-cumi. Gue gak tahu dulu itu berhasil apa enggak. Gue sudah membuang jauh ingatan itu. Setidaknya gue sedikit tenang bahwa ada kemungkinan rambut gue cepat numbuh.
Botak juga membuat gue merasa sensitif. Sempat gue shalat jum'at, gue duduk di depan anak kecil. Anak kecil itu saling bicara. Gue pun akhirnya berburuk sangka dan menyangkal bahwa mereka sedang mengomentari kebotakan gue yang menggelikan ini.
Gue jadi kesel sendiri, padahal gue gak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Gue pun terpuruk dan tak berani melihat kekaca. Layaknya seorang buruk rupa. Tapi, gue buruk aja. Selain menjadikan gue sensitif, ada efek lagi dari kebotakan ini.
Gue dicengin habis-habisan sama rekan-rekan twitter dan teman gue lainnya. Mereka gak nyangka Hilmy berponi sekarang botak. Ada yang ketawa geli ada yang juga menjauhi diri gue selama-lamanya. oke itu lebay.
Ada lagi efek kebotakan ini, (kalau gue ngomong 'kebotakan' ini, rasanya gue kaya ngidam penyakit parah) kepala gue jadi mudah merasakan panas. Ketika gue naik motor disiang hari. Sensasi dengan rambut botak itu cadas abis. Gue berasa kaya Ghost Rider, kepala gue kaya kebakar gitu. Panas cuy.
Lawan kata panas, dingin. Nah, ketika dingin pun serupa. Rasanya kepala gue baru aja ditiupin angin serta salju-salju yang menyejukan. Gue gak habis pikir kalau ini benar-benar terjadi.
Well, botak itu pilihan gue. Apapun yang terjadi itu tetap pilihan gue. Walaupun pada akhirnya gue menyesal. Tapi, gue kepengin ulang tahun kali ini serta lebaran kali ini dengan rambut yang berbeda. Yes, Botak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu