Kamis, 13 September 2018

Banyak

Allah memberikan cobaan sekaligus kemampuannya. Begitu tutur ustadz Haikal Hassan dengan gemasnya.
Maka merugilah dia yang tidak mengambil kesempatan atau cobaan yang besar, karena nggak dapet kemampuan yang besar.

Hari minggu ujian, gak ngerti apa-apa. Karena ujian itu cobaan, berarti sebenarnya sudah dikasih kemampuan. Berarti harusnya bisa dong ya? Haha... Oke baiklah, tadi padahal Allah sudah kasih tanda-tanda di kantor sebelah buat belajar. Tapi hati belum tergerak.

Hidup ini memang harus pandai-pandai mengenali dan memahami tanda-tanda ya. Semua berawal dari tanda-tanda. Hidayah pun begitu. Tanda-tanda.

Beberapa hari belakangan mendengarkan cerita teman-teman yang kemarin-kemarin kepikiran apa kabarnya? walau belum semua terjumpai, setidaknya kubisa tersenyum dengan cerita hebat mereka-mereka.

Dan akhirnya naik kereta belakangan ini, dan itu menyenangkan...

Setelah menunggu berapa waktu, ternyata jam lonceng di masjid al fauzien bunyinya, nadanya sama kayak distasiun. Jadi suka nungguin deh...

Ketika kamisnya, pagi di stasiun sudirman, ngejar kereta ke bogor, lari-lari, dan ternyata... Waw lautan manusia sudah menyinggahi stasiun, dan akhirnya tidak keburu. Dan rasanya bersyukur banget tidak harus mengantri begini setiap harinya.

Terima kasih ya Allah.

Kapan ya diundang ke pernikahan lagi? Padahal mau jalan-jalan, rasanya seru, walau sebenarnya september ini kakak kelas menikah, tapi sayangnya tidak diundang.

Bicara main sambil menyambangi pernikahan, aku sampai bilang ke anak kelas waktu kumpul sedapatnya. "Ini kita nunggu ada yang ngundang nikahan aja, baru deh pada bisa ngumpul, makrab kalau perlu."

Dan ternyata, di depanku, anak kelas beserta (yang ternyata adalah tunangannya) teman kerjanya, telah mengundur pernikahannya yang direncanakan dibulan agustus. Aku jadi malu sendiri setelah tahu.

Entah jadinya kapan, aku ingin jalan-jalan hehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu