Sabtu, 29 September 2018

Si Kembar

Salma.

"Mas, itu ih fotonya."

"Mas, pp-nya jelek banget."

"Mas, itu pp-nya apaan MasyaAllah *emot sedih*"

"PP-nya dikondisikan ih."

"Coba deh pp nya diganti dulu..."

"Gaje banget sih ppnya."

"Jelek ppnya."

"Kenapa nggak ada ppnya?"

"PP-nya alay."

"PP-nya mas Hilmyyyyyyyy *emot sedih*"

Dari sekian banyak chat kita, sebagian besar semua berawal dari komentar Salma terhadap foto profil WA-ku.

Sepertinya Salma belum siap menerima kakak sepertiku. Haha... Sabar ya Sal... :p

***

Qonita.

"Mas, kalau presentasi pakai mic ndak?"

"Suara Qonita kecil, pengen pakai mic mas, tanpa kabel. boleh nitip mic nggak? Beliin di toko online gitu, nanti nitip ke ummi pas ummi ke solo, Qonita nggak ngerti soalnya. Harganya dibawah 200k aja ya. Hehe"

Aku bertanya. "Memang di kelas ada speakernya?"

"Yah harus pakai speaker kah?"

Aku menahan tawa. "Nanti micnya dikemanain Qon? Kan inputan suaranya di Mic, terus ngeluarinnya dimana dong Qon?"

"Wkwkwk Qonita nggak faham, lah terus yang wawancara itu gimana? Mereka nggak bawa mic, tapi bisa ada suarnaya gitu? Kok bisa ya?"

Aku menjawabnya dengan sabar. "Itu dia pakai recorder, kedengeran suaranya pas di laptop. Kalau kamu di kelas, pakai recorder, terus mau didengernya gimana?"

"*emot nangis* yaaah, gimana doong? Qonita udah teriak poll di kelas tapi tetep aja dibilang suaranya paling kecil, di kelas ada 50 orang, di bagian depan aja katanya terdengarnya samar-samar."

"Yaudah, lebih keras lagi."

"Tapi sakit nanti tenggorokan Qonita."

"Yaudah, jangan dipaksain nanti sakit."

Aku tertawa tapi tidak tega. Mungkin Qonita harus bersabar punya kakak yang tidak membantu sama sekali. :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu