Kemarin akhirnya ketemu banyak orang yang bernamakan keluarga. Kumpul keluarga dari adik serta kakak dari nenek, bahas hal-hal yang tidak terkordinir, yang mengalir begitu saja.
Hingga akhirnya larut waktu berjalan, sambil makan sambil bersua. Foto-foto adalah penanda puncak pertemuan. Apa zaman memang berlangsung seperti itu? Foto itu penanda sudah ada pertemuan, penanda acara terlah terjadi. Padahal sepanjang pertemuan tidak ada kegiatan yang diagendakan sedemikian rupa, entah itu berbagi cerita secara bergilir atau apalah gitu.
Tapi, ya begitulah, itu sudah berlangsung dari tahun ke tahun. Hmmm... Kalau lihat dari sudut lain, kayaknya bisa berkumpul aja sudah sangat disyukurkan.
Sepanjang pertemuan, terasa sekali hawa-hawa... kasarnya... gengsi. Ya, walau mungkin itu suudzonku saja, tapi kerasa sekali dariku kayak takut dianggap remeh atau dianggap sebelah mata. Ya, tapi sudahlah, ku cerita aja apa ada yang ada setiap pertanyaan yang melayang.
Hingga akhirnya di penghujung pertemuan, terdapat dua kelompok pembicaraan. Aku nimbrung di salah satunya. Lalu umiku tiba-tiba bilang. "Ih, Hilmy nimbrungnya sama cewek-cewek."
Aku kaget, pas lihat sekitar, lho iya aku dibagian kelompok yang isinya emak-emak dan anak-anak cewek semua. Aku mau ketawa jadinya. Tapi aku dibelain, katanya "Nggak apa-apa ngobrol sama cewek-cewek, biar nanti bisa memahami cewek." Dalam hatiku tertawa saja.
Lalu aku akhirnya pindah, ke tempat para cowok-cowok. Obrolannya agak berat, kalau tadi di cewek-cewek ngomongin masa lalu di tempat tinggal mereka, kalau cowok-cowok bahas perkembangan bisnis. Aku hanya mendengar saja, banyak sekali ternyata ya hal-hal di dunia ini. Fuhh...
Apalah aku ini... Debu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu