Rabu, 27 Juni 2018

Sapimen: Kenikmatan Demokrasi

Apakah di demokrasi ini ada calon pemimpin yang hidup miskin atau pas-pasan? Atau sederhana, tapi bijaksana dan layak jadi pemimpin?

Belum pernah tahu, mungkin ada yang bisa berbagi. Kalau orang berduit menjadi calon mungkin hampir rata-rata, berduit dari korupsi pun juga ada malah.

Apakah untuk menjadi calon pemimpin di demokrasi ini parameternya harus berduit? Karena jika dilihat, tidak sedikit dana kampanye dikeluarkan. Gimana kalau nyalon tapi uang pas-pasan? Gagal bahaya juga, uangnya habis buat kampanye.

Baru ngeh, pantes banyak calon yang gagal mengalami gangguan jiwa dsb, mungkin karena faktor itu kali ya? Entahlah, saya terlalu awam dengan demokrasi ini.

Aristoteles dan plato pun heran dengan demokrasi...

Suara seorang profesor dan orang idiot sama-sama satu suara... Rasanya tidak adil, padahal dari pemahaman dan keluarannya pasti berbeda. Keadilan itu bukan soal menyamaratakan, tapi menaruh porsi yang sesuai pada tempatnya.

Apakah adil jika jajan anak TK sama dengan jajan anak SMA? Misal, sama-sama 100 ribu. Seharusnya tidak, karena kebutuhan TK dan SMA berbeda.

Saya kalau jadi anak SMA nya pasti keki, masa jajan adek saya bisa sama dengan saya, jelas-jelas di SMA harga jajannya lebih mahal...

Dan demokrasi itu sistem pemerintahan ya, jadi aneh bilang kita menjalankan pancasila, padahal yang dijalankan politiknya demokrasi, ekonominya kapitalis... Hehe mungkin berkemanusiaannya pancasila, aamiin...
Udah ah tidur lagi

- Ditranskrip dari twitter pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu