Kamis, 23 Agustus 2018

Bercerita pada Langit

Hari ini
Pergi untuk basket
Namun ternyata lapangan dipake semua,
Ketika pulang, ternyata ada lapangan kosong

*

Kemarin
Pergi setengah hari sama Ummi
Ke rumah Mbahbu (nenek).

Terus kami sibuk potong daging sapi, tanganku kapalan
Disamping itu, Ummi bilang, Mbahbu sedih, nangis katanya
Teringat Mbahkung (Kakek), yang paling semangat kalau saat beginian
Mungkin Mbahbu kangen, Mbahkung

Tau nggak mbahkung? Hilmy sekarang sudah lulus kuliah, tepat 4 tahun, seperti yang Mbahkung inginkan. Hilmy sekarang sudah kerja, tapi Hilmy nggak bisa nemenin Mbahbu, Mbahbunya sekarang sendirian, dan Mbahbu jadi sering sedih Mbahkung.

Sore ini hujang Mbahkung, tapi terang. Hilmy ingat kalau hujan dipagi hari, pasti Mbahkung nganterin sampai tempat angkutan umum. Jalannya jauh banget sih, jadi harus ngerepotin Mbahkung.

Oh ya, walau Hilmy masuk jurusan Informatika, tapi akhirnya pekerjaan Hilmy desain Mbahkung, kayak yang Hilmy suka lakuin dari kecil, Mbahkung ingetkan Hilmy gambarin pas duduk? Sayangnya dulu nggak mirip, sekarang Insya Allah bisa kok mirip, tapi Mbahkung nggak bisa duduk di depan Hilmy lagi dan Hilmy Gambarin.

Akhir tahun kuliah, Hilmy pergi ke Malaysia Mbahkung, Lomba, Juara 1 lagi, Hilmy bisa membayangkan kok kalau Mbahkung masih bersama Mbahbu, pasti Mbahkung sudah beritahu semua teman Mbahkung kalau Hilmy telah ini itu... Seperti Mbahkung dulu cerita ke orang-orang kalau Hilmy masuk Telkom, padahal cuman masuk Telkom ya, apalagi kalau Hilmy masuk UI, ITB, atau lainnya? Seperti apa ya bahagiannya Mbahkung? atau seperti waktu Hilmy berhasil buktiin kalau bisa nulis novel kayak adek-adek Hilmy, Mbahkung terlihat bangga, Hilmy pun merasa sangat dihargai. Dan mungkin juga sekrang Mbahkung benar-benar bangga, Salma ke Mesir Mbahkung, dia sekolah disana. Semoga dimudahkan ya dia, Mbahkung.

Mbahkung, setelah berpuluh tahun Hilmy hidup, akhirnya Hilmy ngerasain nikmatnya bersama orang tua, setiap hari kalau nggak ketemu orang tua rasanya ada yang kurang Mbahkung. Tapi, Abi sekarang suka diem, sama kayak Mbahkung waktu sakit. Abi juga lagi sakit Mbahkung, semoga Abi lekas sembuh ya Mbahkung. Hilmy ingat waktu Mbahkung hanya bisa memandang, mengluarkan kata pun tidak pernah sesuai. Tapi, Hilmy selalu dan selalu ingat tawa terakhir Mbahkung, waktu itu pagi hari, Hilmy bercanda soal gula yang salah ditaruh oleh Mbahbu. Lalu Mbahkung tertawa, walau tawa Mbahkung bukan tawa yang dahulu, walau bibir Mbahkung susah digerakan, tapi tawa terakhir itu selalu terbayang oleh Hilmy, dan Hilmy senang liburan pertama kuliah bisa bersama Mbahkung 24 jam full selama liburan.

Tapi Mbahkung, terkadang Hilmy bingung, Mbahbu sering sedih, terkadang cerita bercampur air mata, terkadang terasa putus asa di setiap air mukanya. Semenjak Mbahkung pamit, semua seolah menjadi tak terkendali, anak-anak Mbahkung menjadi... Entahlah, seenaknya, dan Mbahbu tidak berdaya, terkadang tangis, terkading bermimpi ingin ini itu sambil mata berkaca-kaca, Hilmy bingung Mbahkung harus bagaimana... Mbahbu sekarang semakin sering ke rumah sakit, semoga Mbahbu disehatkan terus ya Mbahkung. Hilmy berencana menikah 1 atau 2 tahun lagi Mbahkung, semoga Mbahbu bisa menyaksikan, bahkan semoga bisa sampai jadi uyut, hihi. Rasanya pengen Mbahbu tinggal bareng Hilmy aja, setelah semua masalah dengan anak-anaknya kelar, biar nggak pusing, Mbahkung hehe.

Beberapa waktu Hilmy keinget Mbahkung kalau sakit gigi atau kulit terasa gatal, Hilmy inget betul betapa galak dan ganasnya Mbahkung kalau nyuruh Hilmy sikat gigi atau mandi, tak sedikit tangis dan pukulan dari Mbahkung, dan sekarang baru deh kerasa dampaknya. Oh ya, bicara galak dan ganasnya, tampaknya Hilmy harus minta maaf, karena tidak bisa menjadi orang yang tegas, berwibawa, dingin, dan baik kayak Mbahkung. Ternyata Hilmy orangnya banyak omong Mbahkung, cowok yang cerewet, terus Hilmy juga nggak bisa galak, nggak tega rasanya kalau galak tuh Mbahkung. Tapi Hilmy selalu ingin kayak Mbahkung, dikenal dan disegani banyak orang, walau terkadang jatuhnya Hilmy kayak sok asyik gitu hehe.

Oh ya, waktu kuliah Hilmy beberapa kali buat game bersama teman-teman. Hilmy inget dulu kita bersaing main tetris di gamebot. Tiga hal dulu yang sering membuat kita interaksi itu gamebot, kalau malam jumat main kelitik-kelitikkan ketika Mbahbu ngaji, terus main bola pake balon yang gawangnya dua pintu. Tiga hal itu yang bisa Hilmy deket sama Mbahkung dan melihat tawa Mbahkung yang begitu lepas.

Untuk kado terakhir yang Mbahkung kasih sebelum pamitan, Hilmy minta maaf juga Mbahkung, ternyata laptopnya bermasalah, tampaknya Hilmy sedikit kena tipu atau kurang beruntung? Jadinya laptop pemberian Mbahkung harus Hilmy jual, tapi motor punya Mbahkung masih Hilmy pakai untuk pulang pergi ke kantor lho! Motornya masih enak, Mbahkung dan Mbahbu memang paling pandai merawat ya. Semoga perjalanan Hilmy ke kantor dan rumah menjadi pahala yang mengalir ke Mbahkung ya, karena udah pinjemin Hilmy motor Mbahkung hehe. Semoga awet terus ya, dan mengalir terus kebaikan setiap digunain motornya.

Sebenarnya masih banyak yang Hilmy ingin ceritakan ke Mbahkung, tapi, biarlah segini dulu, suatu waktu Hilmy mau cerita lagi ya Mbahkung, semoga bukan keluh kesah, tapi hal menarik yang pasti buat Mbahkung antusias dan merasa Bangga. Terkadang Hilmy selalu berpikir, untuk menjadi yang terbaik, untuk bisa mendapat sesuatu yang tidak semua orang bisa dapatkan, dan semua itu untuk membanggakan Mbahkung atau Mbahbu serta ummi abi, karena sebagai wujud hasil didikan Mbahkung, Mbahbku, dan Ummi abi. hehe, terlalu naif memang. Tapi begitulah, Mbahkung.

***

Saat itu perjalanan pulang dan rintik, ku tak tahu itu air yang mana, di pipi.

Yang kutahu, aku teringat Mbahkung saat Mbahbu bersedih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu