Gue pikir setelah lepas dari penjara maut, gue akan menikmati pekerjaan dan sisa hidup gue di sana. Tapi, takdir berkata lain. Mungkin kurang gue doannya, seharusnya gue berdoa lagi agar mempunyai rekan kerja yang solid dan enak diajak kerja sama. Gue mulai stress saat anak kecil (temen pkl) itu mulai masuk, sebut saja di denlay. Denlay sempat fenomenal di pt, dengan pipi tembem, mata sipit, badan gemuk, pendek, dan orang bilang mirip anak kecil ini sering di kejar mbak-mbak kurang masa kecil. Itu yang tidak membuat denlay menjadi anak idaman, tapi membuat dia semakin menjengkelkan.
Gue yang di pindah kerjakan, kerja seperti biasa. Denlay pun datang untuk ngebantu gue, tapiiii.... sumpah, dia bukan kaya ngebantu, sifat kekanak-kanakannya ngebuat risih dan ribednya pekerjaan gue. Udah mana kerjaannya jalan-jalan mulu. Untungnya dia banyak di belain para mbak-mbak, dan para leader atau karyawan lain. Jadi, gue nggak bisa ngapa-ngapain. Gue hanya bisa nyindir dia, dengan sindiran maut gue. Tapi, namanya anak kecil kali yak. Dia cuek kaya nggak punya dosa seperti orang baru lahir. Gue mulai gila, gue nggak percaya ini sungguhan. Banyak temen-temen gue juga yang kurang suka sama sifatnya, namun apa boleh kata, dia banyak pelindungnya. Belum tahu aja mereka sifat aslinya denlay.
Gue sering liat leader cewek yang judes suka manggil denlay, gue sebut aja dia emak denlay. Sementara, leader gue, gue bilang aja bapaknya denlay. Masa pas denlay sehari nggak masuk karena sakit, keesokannya, emak sama bapak samaran denlaynya lebay banget. "Denlay-denlay, kamu udah sembuh? udah minum obat? udah di kerokin? udah kerjanya jangan gitu, nanti capek, mending blablablaa ngeeekkk~" gue cekikik sendiri aja. Ini anak semakin dimanja semakin seenakanya. Kalau kerja gue minta bantuan, malah bilangnya "Males gue, elu mah mi kerjanya milih-milih!" gregetan gue. Rasanya mau gue bacok tuh anak. Tapi, karena gue orangnya berpikir panjang. Gue urungkan niat gue.
Sekarang, satu-satunya cara yang gue lakuin adalah diam tanpa kalimat dengannya. Dia mau ngomong apakek, ledekin apakek, berbuat apakek, gue cuekkin. Di kerjaan gue punya rekan kekanak-kanakan gitu, di rumah gue nemu adek gue yang sama aja. kckckc nasib-nasib, be patient aja deh yaa. T____T"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu