"Hilmy nggak boleh egois." Kata seseorang. "Nggak boleh maksa orang lain untuk mengikuti apa yang kamu mau."
Aku terdiam, dalam hati setuju. Sudah banyak sekali aku bertindak seperti ini, memaksa banyak orang ikut apa yang aku inginkan. Padahal tidak seharusnya aku memaksa atau mengendalikan mereka. Bukankah seharusnya kita yang mengendalikan keinginan dan keegoisan kita sendiri?
Aku masih ingat betul kata-kata. "Kita tidak bisa menyuruh orang lain bertindak apa yang kita mau. Tapi kita bisa bertindak untuk yang merubahnya." Waktu itu konteksnya perubahan antara orang tua dan kita. Kita tidak bisa memaksa orang tua kita untuk akrab dengan kita, tapi kita yang punya kendali atas diri kita sendiri ini bisa memulai untuk mengakrabkan ke orang tua kita.
Begitu pun ingatan terhadap fakta. Fakta sudah tidak lagi penting, karena yang penting adalah pengendalian diri kita untuk menyikapi fakta-fakta itu. Tentu saja tidak selamanya fakta yang terpapar itu baik. Terkadang ada fakta yang menyakitkan dan membuat kita seolah mati lebih baik.
Aku rasa itu juga berlaku pada keadaan. Keadaan tak jauh bedanya dengan fakta yang tertera. Kita hanya perlu mengendalikan diri dan menyikapinya dengan baik. Aku tahu, aku tahu. Itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Itu sangat sulit sekali, bukankah di situlah ujiannya? Seninya? Keindahan pada akhirnya?
Aku juga masih ingat postingan beberapa hari lalu kalau kita, "Jangan menjadikan orang lain yang mengatur kehidupan kita. Jangan tergantung kepada orang lain." Kita yang punya kendali terhadap kita sendiri, terhadap perjuangan kita sendiri, terhadap mimpi kita sendri ini jangan sampai menggantungkannya ke orang lain dan membuat kita terombang-ambing. Beruntung kalau orang lainnya itu sejalan dengan kita, kalau tidak? Wassalam.
Terkadang pengendalian diri juga penting terhadap perasaan dan asumsi. Terhadap ekspetasi dan diri sendiri. Kita yang bisa mengatur kecewa dan bahagia kita, pengendalian diri sungguh berada di level yang tinggi sepertinya.
Hilmy memang egois, apalagi kalau lagi cemburunya. Ah rasanya ingin dunia segera hancur. Terkadang gemas sekali kalau orang lain tidak berbuat seperti yang kita inginkan. Mulai sudah hari itu sangat kacau.
Bukannya aku pesimis dan aku mendoakan diriku sendiri. Tapi, sungguh Hilmy egois itu masih berlaku dan sulit sekali untuk dihilangkan. Bagaiman semua fokus pada diri sendiri, fokus pada pembatasan-pembatasan atas banyak hal yang telah ku sebut di atas. Sungguh semua itu tidak mudah, semoga kita semua bisa membuat semuanya jadi lebih baik. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu