Senin, 17 Juni 2019

Kue Ulang Tahun Dari Ibu

Hari ini tiba-tiba ka Amri masuk ke ruangan bawa kue ulang tahun. "Dari ibunya Arya, tantenya ngasihin, katanya dia ulang tahun hari ini."

Semua ruangan pada terkejut, sementara itu si Arya di luar ruangan. Aku tidak habis pikir segitunya ibu Arya ingin memberi kesan untuk anaknya yang terlihat suka tanpa ekspresi gitu. Haha, maaf ya.

Lalu sekian lamu dianggurkan itu kue, ka Amri pun membawanya lagi dan beranjak keluar sambil bilang. "Dah gue kasih langsung aja ya?"

Belum genap membuka pintu aku teriak, tidak terima. "Janganlah! Kita bakar lilinnya. Susah-susah ibu kasih kuenya, kita harus beri kesan, tidak hanya pesan aja." Kataku sok yakin gitu.

Akhirnya kita bagi tugas, Indah--teman kerjaku--ke dapur ambil lilin untuk dibakar disana yang disambungkan ke lilin kue ulang tahunnya, sementara aku pura-pura diskusi desain dengan Arya. Setelah berhasil, semua anak Skydu masuk ke ruangan, lalu ka Amri keluar dari kamar mandi ruangan sambil membawa kue.

Sungguh, terjadi momen awkward gitu. Semua terdiam, tapi akhirnya berusaha diceriakan sebagaimana semestinya. Hingga akhirnya doa terpanjat dan lilin tertiup, kue pun dipotong-potong. Aku pun baru ingat belum ambil bagianku hiks.

Akhirnya di tutup dengan foto-foto, aku yang memfotonya dari ujung ruangan.
Semua terjadi begitu cepat. Tapi aku masih takjub sampai segitunya ibu Arya mengingat ulang tahun anaknya, lalu di kuenya tertulis. "Kue Ulang Tahun dari Ibu." kalau nggak salah seperti itu tulisannya.

Aku mengingat diriku, sepertinya hampir tidak pernah ulang tahunku diingat oleh umi. Haha. Ya berharap tidak berharap sih. Aku hanya ingin menjadi spesial aja dalam satu hari, tidak maksud merayakan atau bagaimana, karena perhatian itu lebih dari penting bagiku.

Jika sehari ku dapat perhatian penuh dari orang sekitarku, aku merasa sangat hidup kayaknya. Tapi, yasudahlah, semua masih bisa dinikmati hehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu