Kamis, 27 Juni 2019

Sekoci, Dari Hulu Menuju Hilir

Literally, selamat tinggal.
Terima kasih waktu luangnya. Dari sini, aku akan menutup mata tentang apapun itu.
Mendayung perahu sekoci dari hulu ke hilir.
Berharap menemukan makna sejati tanpa ada orang lain yang ku gantungkan.
Bukankah semua bergerak mulai dari sendiri?

Ku yakin, di perjalanan sekoci ini barulah ombak-ombak kecil.
Sebelum kita tiba di bahtera itu.
Sekecil apapun, ombak tetaplah ombak.
Bisa jadi aku tergelincir di jalan.
Bisa jadi aku tenggelam di jalan.

Walau aku yakin, sejauh dan secepat apapun aku mendayung
Kekhawatiran dan prasangka itu selalu menerpa bak angin laut.
Jadi tak perlulah kau hiraukan sekoci ini
Tunggu saja di bahtera itu.
Dan kita temukan, apa makna dari semua ini.

Jadi sekali lagi, selamat tinggal.
Sampai jumpa di bulan penuh hantu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu