Akhir-akhir ini gue merasa gelisah, bingung, lemes, lemah, lesu, lekong, dan lunglai. Gue yang hanya bisa duduk di depan komputer mengklik barisan tab web di browser, klik facebook pindah ke twitter pindah ke blog pindah ke rumah sakit jiwa. Gue yang seharian kerjaannya cuman beginian doang bertanya-tanya kepada diri gue sendiri, "Lu manusia bukan sih?" bukan yang itu! Gue bertanya pada diri gue sendiri, "Lu mau jadi apa kerjaannya cuman begini?" Gue masih bingung harus berbuat apa. Banyak sindiran-sindiran yang menusuk jiwa sampai liang lahat. Entah dari bokap, bokap, dan bokap. Emang bokap doang sih yang nyindir gue mulu.
Menurut gue, gue itu orangnya nggak fokus, nggak pinter, nggak cool, tapi nggak jelek-jelek amat. Gue kalah jauh dalam hal berkarya dan prestasi sama adek gue yang nggak pinter tapi kreatif. Lah gue? Pinter juga nggak, kreatif apalagi. Gue sempet nyesel dimana gue dari kecil kerjaannya cuman seneng-seneng, walaupun sekarang gue juga masih bocah lanjut usia. Seandainya gue dulu di beri arah yang lurus oleh maha kuasa agar gue tidak menjadi orang yang terhina seperti ini (astagfirullah).
Ini bukan kesalahan nenek dan kakek gue yang mendidik gue waktu kecil, dan bukan kesalah orang tua gue waktu ninggalin gue sama nenek dan kakek gue. Dan juga bukan kesalahan adek gue yang lebih kreatif dibanding gue, dan bukan kesalahan penerbit yang nolak cerita nggak berbobot yang gue kirim. It's my wrong 'way' (kata-kata di game mobil balap). Sekarang gue hanya menunggu hasil naskah yang gue kirim tanpa ngebuat karya lagi, sementara banyak tawaran dari bokap gue yang bisa disebut peluang besar untuk menjadikan gue menjadi seorang penulis. Tawarannya yaitu membuat buku pelajaran TIK SD. Gue kira gampangkan, gue iya aja. Pas ngerjain, gue melambaikan tangan ke arah bokap gue. Nyerah! Gue nggak bisa!
Pas gue jalan-jalan ke toko buku, gue menjadi down banget. Banyak para penulis baru dan karyanya wah sekali, apa gue bisa bersaing di dunia yang menzalimi sapi seperti ini? Tidak bisa! (hapalan demo di DPR).
Bokap gue sempet prihatin sama gue, yang gue lakuin ternyata gagal semua, contoh naskah belom ada kabar, TIK nggak bisa, lomba cerpen kalah, blog sepi, kerjaan online mulu. Memang seorang penulis itu menjadi salah satu cita-cita gue sekarang. Tapi masa gue akan menjadi calon penulis terus kaya begini !? Gue akui gue sedang nulis, tapi... Yang di akui orang-orang lho, kalau nulis blog yang berisikan cerita sampah kaya gini semua orang juga bisa. Gue sempet down, up, lift, right, bahkan straight ataupun across (hasil contekan Bahas Inggris).
Tapi pas nyokap gue bilang, "Kamu itu masih muda hil, tenang aja gagal nggak apa-apa. umur kamu masih panjang." Teng... gue pun sedikit merasa lega. Ternyata gue masih muda, #OMSM. Mungkin yang di omongin nyokap bener, perjalanan gue masih panjang. Bagaimana pun caranya gue harus menghilangkan kata CALON PENULIS ABADI. Gila aja selama gue hidup masa iya jadi calon mulu, sedih banget. Gue hanya bisa berdoa, memohon, meminta, membeli, dan menjual.
Jadi untuk para calon penulis yang sedang menunggu kabar naskahnya santai aja, ketolak? santai aja, gue temenin kok elu-elu pada. Keterima? tungguin gue kek... Yang penting jangan patah tulang semangat. Ingat kata SM*SH, Senyum dan Semangka...
Sip Sap.. doain gua juga yaa biar gak cuman jadi "CALON Penulis" doang, tapi Jadi "Penulis" BENERAN!,,
BalasHapushAhaha..
Emang paling susah kalo ditanya Bonyok,"Mau jadi APa? bingung dah."
"SEMANGAT" kata SM*SH
hey mooooooo
BalasHapussaya ada award buat mooooo
hehehehehe
intip ya
http://adateiz.blogspot.com/2011/07/award-supportive-blogger.html
@Riozora : Awaww... yoii gue doain,, kita saling-saling bedoa aja. wakaka..
BalasHapustadinya gue mau jawab jadi super hero yang bernama Sapi-Man tuh, tapi gue urungin deh,,
oke SM*SH... awaw...
@Ka Euis: Wih.. makasih banyak yaa. langsung ke TKP.. awaw... :D