Sabtu, 23 Juli 2011

LDKS : Nervest Moment

  Masa-masa MOPDB usai, masa-masa LDKS pun tiba. Dimana para Osis dan guru-guru membimbing murid baru untuk disiplin dan mandiri. Letak LDKS ini di Cibadak, Sukabumi atau orang inggris bilang LikeEarth. Gue yang aturan di bis satu yang berisikan orang-orang nggak gue kenal pun akhirnya pindah ke bis dua yang berisikan anak-anak ruang dimana gue ngawas di masa MOPDB.
  Perjalanan lancar terkendali walau macet tiada henti. Akhirnya dipukul satu kurang lebih gue pun beserta rombongan sampai di tujuan. Acara pertama LDKS berjalan lancar, yaitu makan siang. Sampai akhirnya malam nobar pun segera, gue panik berat beserta lainnya. Masalahnya gue dan temen gue mau nyediain film untuk para peserta LDKS. Dimana gue yang lagi duduk dengan laptop guru gue, tiba-tiba hujan datang dengan deras. Gue dan temen gue pun terpaksa neduh di halaman kamar peserta perempuan. Gue pun terjebak sampai hujan selesai.
  Masalahnya itu film yang udah jadi nggak bisa disetel, terus film di handycam nggak bisa disetel juga. Gue pun sempet frustasi, untung temen gue bawa netbooknya. Akhirnya film pun bisa disetel. Film drama buatan kakak kelas tentang narkoba ini mengundang tawa akibat aktingnya.
  Sampai malam tiba, ada anak yang nyoba-nyoba ngerokok dan akhirnya ketahuan oleh Om Rio yang cukup di segani. Mereka bertiga pun di caci maki, dan disuruh minta komentar dari para guru.
  "Ok, kamu cari semua guru itu." Ucap om rio. "Kamu tahukan yang mana aja orangnya?" sambung om rio.
  "Nggak pak." Jawab ke tiga tersangka.
  "Pak Rio, tau Pak Rio?" Tanua Om Rio.
  "Nggak pak." sahut tiga tersangka dengan polosnya. Om Rio dan seisi orang yang memandang tertawa ngakak. Padahal yang ngomong sama mereka itu Pak Rio atau Om Rio.
  "Kamu tau?" Tanya Om Rio ke orang sebelah kanannya.
  "Nggak." sahutnya.
  "Kamu?" tanya Om Rio ke orang di tengah.
  "Bapak sendiri." ucapnya. Om Rio ngakak abis.
  "Sekarang kamu tau pak rio yang mana?" tanya Om Rio kembali ke orang sebelah kanan.
  "Bapak sendiri." ucapnya.
  "DARI TADI KAMU  NGOMONG SAMA SIAPA!?" ucap Om Rio kesal. Gue dan semuanya tertawa melihat kejadian memalukan yang ekstrim ini.
  Ke esokan harinya. Outbond dimulai, ada yang tiarap di kolam lumpur. Perang bantal, mandi di kali dan lainya. Ada 5 pos di acara ini, pada awalnya gue di pos pertama, tapi karena kameramennya sakit gue yang jadi seksi dokumentasi.
  Gue mondar mandir ke pos-pos untuk nyari gambar, gue liat di setiap pos semua kakak-kakak alias Osis memasang wajah sangar. Gue juga jadi takut, semuanya teriak-teriak memerintah peserta LDKS. Sampai-sampai besok harinya suara mereka pada abis.
  Sore hari pun tiba, semua regu selesai melaksanakan tugasnya. Gue lagi mejeng sama anak osis lainya di depan kamar cewek, lebih tepatnya ngawasin. Tiba-tiba teman gue si Obama bilang.
  Sebut aja itu perempuan W. "Eh, tolong panggilin W deh." Ucap Obama. Para adek kelas pun manggilin si W. Gue gugup, keringat dingin, menggigil, meninggal. Si W keluar.
  "W, si Hilmy minta nomer elu!?" ucap Obama dengan Fitnahnya. Nggak lama banyak anak perempuan berteriakan.
  "Ka Obama jangan terang-terangan sih, banyak yang jealous ini kak!" ucap cewek-cewek dengan jujurnya dan bodohnya mau bilang gitu. Gue ngakak dalam hati dan cukup terbang. Si W pun mengabaikan perkataan Obama dan kembali masuk.
  Lama kemudian, Om Rio manggil cewek. Ceweknya diisengin, katanya dia ngehina osis apa nggak!? Nggak lama juga Kak Adek minta osis ngerubung buat acara malam, pas selesai. Gue liat si W, berhadapan sama Om Rio.
  "Hilmy! Sini kamu!" ucap Om Rio. Gue kaget, perasaan jadi gak tenang. Kayanya gue di kerjain ini.
  "Apa pak?" ucap gue dengan tangan selalu di almamater yang kekecilan sekali dan kayak cewek kalau dipakai.
  "Kamu ngatai-ngatain dia ya!?" ucap Om Rio menuju si W. Gue kaget, kapan itu terjadi?
  "Nggak pak." ucapnya jujur. Gue rada kesel, jadi gue yang dikerjain gini.
  Gue masih jadi cacing kepanasan. "Hilmy, bener nggak dia ngata-ngatain kamu!?" tanya Om Rio, bersama Pak Andra atau Kak Iza dan pak hendri yang menginvestigasikan gue dan si W.
  "Apaan sih pak, ketemu aja kagak!" ucap gue ngebantah.
  Gue pun terus di pojokkin sama si W, sampai-sampai ujung-ujungnya gue kenalan sama si W dan disuruh jujur sama si W. Gue sudah curiga dari awal. Gue nervest berat, nggak tahu harus ngapain. Gue mesem-mesem yang bikin si W ilfeel berat dan mau bunuh diri setelah investigasi ini selesai.
  Gue terus diem, diem, diem, kecipirit aja. Om Rio emosi, gue di tinggal berduaan sama si W. Gue yang nggak tau ngapain, gue pun mengabaikannya. Eh dia pun kembali ke tempatnya. Gue masuk ke villa cowok, dan yak! Gue di cengin abis-abisan oleh Om Rio, Pak Andra, Pak Hendra, para anggota Osis termasuk Pak Mansyur.
  Gue di nasehatin, di suruh nyatain perasaan gue. Gue pun galau berat yang mungkin bikin hidung gue membesar dan berkembang biak. Sampai Adzan Magrhib tiba, si W dipanggil lagi. Gue kembali dipaksa ngomong. Si W mau aja nyamperin. Gue diem, diem, cengengesan, diem, cengengesan, kabur. Si W pun kabur. Sungguh memalukannya gue sebagai cowok. Nggak ada Gentlenya men.
  Om Rio kesel sama gue, gue semakin terpojok. Pak Rio bahkan rencana mau bikin drama tentang yang berkaitan gue dan si W. Tapi untungnya nggak jadi, sampai malam tiba.
  Acara puncak dimulai. Api unggun dinyalakan, semua bersenang-senang. Sementara gue dengan mata yang sayup-sayup malah tidur dalam tenda peserta bersama obama. Gue bangun pas udah nyanyi-nyanyi, banyak yang sakit. Gue pun ngegotong susah payah anak-anak yang sakit sampai tempatnya.
  Gue bangunin obama, gak lama gue liat obama langsung beraksi turun joget. Gue terus merhatikan, sampai akhirnya drama dimulai dengan kasus ada yang pakai baju salah. Drama ribut belum selesai, lagu mau masuk tingkat ke emosian eh ada orang di luar sekenario teriak.
  "Cukup... Cukup... Beri tepuk tangannya buat kakak kelas dan guru kita!" ucapnya. Drama yang aturan masih panjang pun usai.
  Ada yang nangis ada yang bersorak. Nggak lama mercon meluncur dan muncullah kembang api di tengah hutan. Semua gembira dan kembali bernyanyi dan joget ria. Gue hanya diam sambil megang perut yang kosong dan mata yang masih ngantuk.
  Tiba-tiba gue dipanggil dan ditarik-tarik oleh anak osis. Om Rio masih nyanyi, gue nyoba kabur dan berhasil. Nggak lama pas gue mau naik tangga Om Rio dengan mic-nya meletuskan ucapan.
  "Iya, sekarang ada yang mau menyatakan cinta!" pas gue denger gitu, gue pun lari ke atas menuju villa gue. Gue pun selamat dan tidak berhasil kena jebakan para anak-anak dan Om Rio.
  Akhirnya semua selesai, malam-malam temen gue bilang. "Mi, tau nggak. Ada cewek pas tau lu sama si W, dia bilang kak Hilmy tega mengkhianati cintaku." Gue ngakak guling-guling jungkir balik ngesot lompat-lompat dari lantai 30, ngakak banget gue. Sampai akhirnya esok tiba.
  Gue nge-freestyle basket sama anak baru dan gue kalah. Maklum, yang tua harus mengalah emang. Tapi-tapi si W ngelirik gue mulu lho. Apakah ini pertanda muka gue semakin aneh? Entahlah. Ini Dendam gue selama 3 hari nggak Update Blog. Gue pun rada nggak enak badan dan harus cukur agar nggak di botakin. See You Again.

2 komentar:

  1. Wakakak.. Ciye ciya ada yang naksir sama lo sap,. Si "W" itu Waluyo ya namanya?

    BalasHapus
  2. hahaa... itu mah biasa feb... udah males gue di naksirin mulu.. tapi ga da sapi betina yang naksir sama gue..
    bukan Waluyo!!! WAHYUDIN!!!

    BalasHapus

komentar bagi yang perlu