Pencerahaan

  Setelah terpuruknya gue dengan kesibukan-kesibukan di sekolah yang mengakibatkan penghambatan pada peng-update-an blog ini *yang isinya nyampah semua. Bayangin saja, dua minggu gue liburan, satu minggu kelayaban nggak jelas. Sementara satu minggu lagi gue sibuk sama sekolah, itu tuh demi persiapan MOS yang pada akhirnya di hari minggu ini gue nyerah dan terjatuh sakit karena kecapekan.

  Sekarang pun gue baru bisa nulis blog kembali setelah selesai menulis kerangka buat novel gue yang satu ini. Sudah dua hari yang lalu gue berpikir akan jalan cerita novel baru gue ini. Namun, gue takut ide itu keburu luntur sebelum gue menulisnya. Sampai akhirnya gue memaksa bokap mengendarai mobilnya lebih cepat ketika sehabis acara keluarga.

  Gue pulang dan terlihat paket buku, perasaan gue sudah dag-dig-dug. Ini paket apa? Benak gue. Ternyata itu paket buku terbaru adek gue yang kembar, berjudul Twins Diary terbitan Mizan, buat para blogger jangan lupa pada beli ya. #JadiPromosi

  Sekali lagi, paket itu buat adek gue. Dan gue pun kembali harus memakan kaktus demi menunggunya naskah yang belum terkabari. Nggak lama gue ngebuka laptop bokap, dan pengantar surat datang. Gue pun keluar menghampiri, dan ada paket lagi. Namun nama yang tertuju adalah nama nyokap gue, yang pasti ini bukan punya gue. Gue kembali miris dan siap-siap ngambil pisau.

  Peristiwa kemarin ngebuat gue semakin down semangat dalam menulis. Kenapa? gue di beri motivasi tentang naskah. Bokap gue pernah bilang isitilah kata gitu, tapi gue lupa jadi nggak gue bahas deh. Gue pun bangkit dari keterpuruknya  gue dalam menulis cerita lagi yang pada akhirnya kembali dengan menulis novel fantasi.

  Pas tadi gue jalan-jalan ke blog-blog orang, gue mencoba jalan-jalan ke blog Hoeda Manis, dari situ gue dapet pencarahaan dan motivasi untuk menulis. Sebenaranya banyak yang mendukung gue untuk menulis, terutama adek kembar gue yang pengen sekali kakaknya yang bertampang sapi antraks ini menjadi penulis. Walau alasannya sangatlah egois, karena pengen menjadi keluarga penulis. Memang hanya gue doang yang bukan penulis, dari keluarga kecil gue.

  Kendala dalam penulisan bagi gue itu di tengah jalan mulai jenuh, pada saat menulis kita sering kali jenuh di tengah jalan yang membuat kita untuk menulis cerita baru lagi. Gue sering ngalamin ini, yang pada akhirnya semua naskah gue tidak pernah selesai. Dan sekarang gue nyoba menulis dengan membuat kerangka terlebih dahulu, yang dimana jalan ceritanya sudah kita buat, tinggal kita perjelas. Namun kekurangan dari ini yaitu terbatasnya halaman. Penerbit selalu menentukan halaman yang ia mau. Terkadang kalau memakai kerangka cerita, halaman kita bakal terbatas. Namun jika kita revisi atau di adaptasi lagi mungkin masalah itu dapat terpecahkan.

  Namun, sekarang gue masih bimbang akan jenis kelamin genre penulisan gue !? Terkadang gue suka menulis humor yang jatuhnya garing, kata mutiara yang nggak menyentuh jiwa, dan cerita perjuangan yang ceritanya orang miskin jadi kaya. Bisa di paduin? gue mau nyoba ah. Buat para blogger, Sapi-Man bangkit lagi dengan celana dalam yang baru!!! Stay terus ya di blog ini.