Di suatu warung, malam minggu.
"Ah, benar ya, wanita cantik sekarang banyak sekali." Kata si bocah menatap orang hilir mudik bermalam mingguan dengan pasangannya menunggangi sepeda motor mereka. "Ini seleraku menurun atau memang banyak wanita cantik sekarang?"
Temannya menyahuti. "Selera kamu yang turun."
Si bocah menoleh ke arah temannya. "Berarti, sekarang perihal wanita cantik menjadi pasangan pria jelek itu wajar ya, karena wanita cantik terlalu banyak, sehingga maka sehingga pria jelek tidak punya pilihan selain menjadi pasangan wanita cantik."
Plak...
"Teori apaan itu?" Kata si nenek penjual warung.
"Loh betul dong, nek. Jadi wanita cantik berpasangna dengan pria jelek itu bukan matre, karena sekarang wanita cantik terlalu banyak dan pria jelek tidak punya pilihan lain."
"Tidak begitu, cah. Wanita tuh, kalau suka atau cinta sama orang tuh tidak begitu melihat rupa, kalau hati dan tindakan pria itu baik, maka wanita secantik apapun dan pria sejelek apapun pasti bisa bersama."
Si bocah mengangguk paham. "Oh, begitu ya, nek. Berarti banyak wanita yang suka sama saya karena saya baik siifat dan tindakannya ya?"
Si nenek menggeleng menolak pernyataan si bocah. "Salah! Itu karena mereka belom tahu kamu lebih jauh, sifat kamu gimana, dan nyebelin kamu gimana, kalau udah tahu mah pasti pada sadar! Haha." Nenek tertawa bahagia.
"Berarti kakek kurang beruntung ya, baik, tapi bukan wanita cantik yang menyukainya." gerutu si Bocah kesal.
"Enak aja! Awas kamu ya!" Si nenek sudah bersiap ambil pukulan kasur untuk mengjar si bocah.
Warung itu ramai dengan tawa saat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu