Hanya melihatmu sekelebat
Itupun dari kejauhan
Hanya punggungmu
Di dalam cahaya yang jauh dari terang
Terkadang kuhanya mendapati suara terngiang
Lalu kucari dimana itu berasal
Tapi aku lupa, bukankah kamu hanya angan?
Dan setiap tersadar, aku bisa tersenyum tenang
Tapi tak apa
Kupikir ini tempat yang tepat
Melihat dari kejauhan
Mengagumi dalam diam
Iya, mengagumi
Karena kamu sudah jauh, sangat jauh di depan
Dan aku masih terdiam, menatap jarak antar kita
Lalu tersadar, dan aku tersenyum tenang
Aku tak tahu,
Entah kamu menyadarinya atau tidak
Tapi jangan takut menoleh ke belakang
Aku hanya terdiam, tak menuntut apa
Tapi, biarkan saja aku
Mengagumi dari kejauhan
Di cahaya yang mulai padam
Dengan tersenyum tenang
Tidak, kamu memang terlalu pantas untuk dikagumi
Aku tidak berlebih atau mengada
Atau sedang berusaha mencuri perhatian
Tapi memang begitu adanya
Terlalu banyak alasan
Untuk terus mengagumimu
Sampai aku lupa, apa aku harus tetap terdiam dan mengejar?
Ah, bagiku mengagumi sudah cukup
***
Belakangan ini terlalu banyak senggang, tapi beberapa hari ke depan, aku melihat bongkahan es yang harus kucairkan. Semoga Allah berikan kebaikan dan keberkahan di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu