Senin, 12 November 2018

Hari Panjang

Sebenarnya, bukan banyaknya manusia di bumi yang membuat kerusakan ini. Tapi otak-otak (pemahaman berpikir) dibalik manusia itu lah yang membuat bumi ini rusak.

*

Fitnah itu bukan berarti tuduhan. Dala Alquran memiliki banyak makna, salah satunya adalah memalingkan dari agama Allah.

Jadi selama ini aku salah paham. Dan mungkin bisa diartikan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan adalah lebih baik dibunuh dalam keadaan Islam daripada dipalingkan dari agama-Nya.

Sama halnya seperti silaturahmi atau silaturahim, sebenarnya itu untuk saudara senasab saja.

Kata-kata Alquran memang dahsyat, jika dikaji maknanya seperti mata air. Banyak ilmu terkucur dari sana.

*

Dapet cerita tentang peta pertarungan pergerakan kelas elite, wah ternyata semakin seru. Dan ternyata benar-benar aku tak tahu apa-apa.

Tentang pencarian dan hanya menerima. Ah aku sedang malas menulis lengkap.

Tentang ujian sebentar lagi dan aku bersama pak Suratman optmis dua periode! hahaha hiks.

Terpenting tentang muamalah yang ternyata belakangan ini menyita pikiran... Wah ternyata rumit juga ya urusan beginian... pffftt

*

Terima kasih atas para penjual dan pemberi diskonan hari ini, aku nyatakan sangat puas atas kinerja kalian, semoga kalian sukses selalu dan diberi keberkahan. Terima kasih membuat aku khilaf juga...

*

Kepantasan.
Ustadz Zamroni bercerita.
Jika seorang pria ingin punya istrinya sudah jago bahasa arab, maka pemikiran itu salah. Jika wanita sudah jago bahasa arab pasti nyarinya ingin yang minimal bisa juga, intinya standardnya berbeda. Begitupun juga sebaliknya.
Maka (ini cerita klise) fokus saja dengan diri kalian lalu terima yang diberikan, jika nanti dapet yang belum bisa, nah kan itu bisa jadi prestasi buat kita kalau pada akhirnya kita ajarin dan pasangan kita jadi bisa juga.

Aku jadi terpikir, setiap perubahan level orang pasti merubah standard orang itu juga. Sama kayak kisah orang gaji kecil sama gaji besar, ketika gaji besar beli barang mahal, gaji kecil kritik buang-buang uang, padahal bagi gaji besar itu sudah barang paling murah. Hal itu terjadi karena sudut pandangan standard mereka berbeda.

Atau dari cara berpikir tingkat kesusahan, waktu sd mikir integral pasti hal yang menjijikan (walau kuliah juga) atau bahkan sd asing sekali, ya karena memang sd belum ditahap untuk mengerjakan itu sehingga terasa amat sulit. Tapi ketika anak sd itu sudah di level untuk integral itu, beda lagi mungkin tanggapannya.

Sama kayak mikirin orang lain, wih kok dia bisa kelarin (sesuatu) segitu menjlimetnya ya. Ya, karena kita berbeda level atau berbeda jalur, kita akan terus melihatnya seperti itu.

Ya intinya gitu, ini ngomong apa sih.
Intinya kalau kita pantas, kita didapatkan apa yang kita usahakan. Usaha juga itu kemungkinan dari bahasa arab. Ada ayatnya. Ah aku lupa. Intinya ayat itu bagus tentang kesanggupan dan usaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu