Jumat, 23 November 2018

Bergantian Kilat dan Gemuruh Langit Dirasa

Bergantian kilat dan gemuruh langit dirasa
Seperti sedih dan terisak
Meringkih dan tertatih,
Dalam gelap menyelimuti

Bergantian kilat dan gemuruh langit dirasa
Malam datang lebih pagi
Semua usaha terhenti
Malam waktu beristirahat

Bergantian kilat dan gemuruh langit dirasa
Suaranya seolah bising, padahal itu ironi
Cahayanya seolah mengejutkan, padahal itu peringatan
Bibir terkatup, takjub, padahal itu teguran

Bergantian kilat dan gemuruh langit dirasa
Lagu-lagu terdengar silih berganti
Menutupi rasa takut
Diluar yang dingin dan mengerikan

Bergantian kilat dan gemuruh langit dirasa
Sabar-sabar menanti
Karena siapa tahu nanti
Sabar itu memberi arti

Bergantian kilat dan gemuruh langit dirasa
Ketika mereka usai
Langit yang gelap pekat tersemburat oranye
Awan-awan mengikis diantaranya, indah

***

Malam terus berlalu, hujan telah terhenti, dan entahlah.
Waktu bisa berjalan lebih lambat, bisa lebih cepat. Tergantung, tergantung apa yang dikerjakan, apa yang dirasa, apa yang mengelilingi sekitar. Kalau begini rasanya lama, walau bersyukur karena waktu masih lama, tapi seolah jalan perlahan, padahal rasanya sudah begitu malam.

Malam-malam itu tidak mengampuni, rasa-rasa itu telah berubah-ubah menjadi sesuatu yang sulit dimengerti. Entah apa-apa rasa yang ingin ditulis, tapi rasanya aneh.

Karena sabar dan bertahan, akan membuahkan arti. Tersenyum sedikit, mengingat-ingat kebaikan yang pernah terjadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu