Sabtu, 17 November 2018

Diary Sebelum Tidur

Kerjakan kewajiban dulu baru minta haknya. Tunjukin dulu baru dikasih. Usaha dulu baru dapat hasilnya. Buktikan dulu, baru pinta janjinya.

*

Kemarin, diceritain kisah tentang perjuangan orang kantor yang ditulis oleh istrinya. Disitu terdapat empat poin perjuangan yang dimana menunjukkan sebuah cinta yang luar biasa yang ditunjukkan oleh sang suami terhadap istri dan anaknya, keluarganya.

Dari pembuktian itu pun, sang istri memberikan ruang untuk sang suami dalam menikmati permainan terkhusus game online mobile. Mendengar itu, aku merasa payah, sang suami sudah menunjukkan segalanya sehingga ia pantas diberikan hadiah seperti itu. Sementara itu aku hanya kerjanya main game pfft...

Tapi belakangan sang suami--yang juga jadi atasan baruku--memutuskan untuk menyudahi bermain game online karena merasa semakin menyita waktu dan tidak membahagiakan, apalagi kalau kalah. Walau sempat main Ragnarok bareng, dia pun akhirnya keluar dari grup karena tidak intens seperti kita-kita--aku dan anak kantor lainnya.

Aku pun merasa sepertinya harus segera taubat. Jadi keinget, kalau ngomong kapok atau nggak lagi tuh dulu di lab selalu ada yang protes sambil menggerutu. "Halah, sekarang aja ngomong sok-sok ini itu lah ini itu lah, nanti juga gitu lagi. Halah." Dengan keselnya. Lalu ketika aku benar-benar kembali mengulangi kesalahan disambar dengan. "Tuhkan. Sok-sokan."

Aku rasanya ngakak haha...

Hmm... Balik lagi ke bahasan awal deh, ya terkadang aku merasa terlalu menagih hak, terlalu ingin dikasih, terlalu ingin hasil, terlalu ingin pinta janji, padahal usaha beluman, menyelesaikan kewajiban masih malesan, menunjukkan juga yang seadanya, pembuktian? Duh semakin terasa payah. Kerjaan? Main game... Makin-makin haha

Memang semuanya butuh pengorbanan, entah waktu atau pikiran, entah jiwa atau harta. Rasanya kalau keluar dari menatap ponsel atau layar laptop, dunia itu seru, banyak hal yang bisa diperjuangkan dan diceritakan, untuk digenggam atau sekadar dikenang.

Entah ini ngomong apa ngalur ngidul, belakangan ini tidur larut terus, inget almarhum pak Milo, harus hidup sehat. Selamat malam, selamat tidur.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu