Belajar dari tukang parkir
Mereka tidak pernah sombong memiliki mobil banyak, tak jua merasa kehilangan ketika mobilnya tak ada sama sekali.
Belajar dari tukang parkir.
Bagaimana dunia ini merupakan sebuah titipan bukan suatu kepemilikan, maka tidak akan merasa kehilangan di dalamnya. Karena kehilangan itu menyakitkan.
***
Aku dengar potongan ceramah itu (telah aku ubah penuturannya) dari Almarhum KH. Zainuddin MZ selepas ummi dan abi pergi dari rumah. Bibirku tersimpul sebuah senyuman, dan ah ini setuju banget. Kenapa, kenapa sering merasa kehilangan, kecewa, dan sakit banget? Mungkin kurang belajar dari tukang parkir.
Tidaklah sombong, tidaklah sedih, karena dunia hanya mempersiapkan di kehidupan yang kekal bukan?
***
Kayaknya link postingan ini harus disimpan baik-baik, biar Hilmy sadar kalau lagi terjebak hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu