Sore itu, entah kenapa aku pulang cepat tidak seperti biasanya, lalu berpapasan dengan Abidah sebelum aku keluar kantor lantas dia bertanya yang kurang lebih intinya begini (ah pelupa sekali diri ini).
"Pulang mi? Emang punya rumah?" tanya Abidah dengan maksud bercanda sambil menyengir.
Aku yang sudah berada di ambang pintu kantor menoleh dan terdiam... Entah kenapa rasanya gak tahu mau jawab apa.
Tiba-tiba di jalanan yang ternyata kosong sekali sore ini kepikiran sebuah jawaban, rasanya pengen jawab begini.
"Selama masih ada orang tua, selalu ada rumah. Dan selama itu juga selalu ada alasan untuk pulang."
Lalu aku mesem-mesem sendiri kalau aku ngomong begitu, percaya atau tidak, otak dan mulutku tidak pernah singkron, aku bukan pencerita yang baik melalui oral. Aku menyadarinya setelah mendengar bagaimana orang-orang di ruangan timku bercerita.
Oh ya, dan kelak kita menjadi rumah bagi anak-anak kita, semoga menjadi rumah yang menentramkan, menyenangkan, menambah kadar iman, selalu dirindukan, dan-dan-dan lainnya untuk anak-anak kita ya. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar bagi yang perlu