Senin, 11 Februari 2019

Dia Yang Pergi dan Meninggalkan

Hari ini hujan lebat, dia pergi untuk kesekian kalinya, tanpa sedikit cerita atau sekadar pamit. Dia pergi, bahkan jejak tilas kakinya tak terlihat. Apakah perginya ini benar-benar terakhir kalinya? Apakah tak akan datang kembali?

Hari ini hujan lebat. Aku menatap dari awal rintikan itu seraya menengadah di tepi jendela. Lalu rintikan itu terus bertambah dan melebat. Tapi, aku masih tak tahu apakah dia pergi membawa arti? Apakah kepergiannya memiliki maksud yang tak terlintas dipikiranku?

Dulu, waktu dia memegang erat tanganku dan berkata. "Tetap disini." Kupikir itu memiliki arti, kita akan selamanya di sini, tapi rupanya itu perintah untuku, hanya untukku. Tidak dengannya. Apakah dia memang hidup dalam ketidak tetapan? Apakah dia memang bisa seenaknya pergi dan kembali?

Tidak-tidak, aku tidak muak dengan semua itu. Aku hanya memiliki pertanyaan. Apakah hujan ini akan reda dan aku bisa mencari dia? Apakah aku perlu mencari dia? Atau mengikuti seperti apa yang dia bilang?

Tetap disini, menunggu, harap-harap ia kembali datang. Di tempat peraduan.

*

Teruntuk, orang yang sabar dan menanti. Kuharap tersimpul senyuman di akhir penantian kalian. Bukankah penantian itu adalah sebuah perjuangan tersendiri?

Semua orang berjuang, tentu saja. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar bagi yang perlu